Perawat Tewas Bersama Kekasih

Penyebab Perawat NA dan Pengusaha LH Tewas di Kamar Kos Surabaya, Hubungan Mesra tapi Ada Barang Ini

Penyebab tewasnya perawat NA dan pengusaha LH di kamar kos, Jalan Sidosermo Gang XII, Sidosermo, Wonocolo, Surabaya. Ada barang ini di sampingnya.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Musahadah
kolase surya/luhur pambudi/kompas TV
PERAWAT TEWAS BARENG KEKASIH - Kapolsek Wonocolo Polrestabes Surabaya Kompol Haryoko Widhi memberikan keterangan soal temuan jenazah perawat dan pengusaha di kamar kos di Surabaya. Penyebab kematian masih misterius. 

Untuk apa suntik dan cairan obat tersebut, Aprilianti mengaku tidak tahu.  

Namun, setahu Aprilianti, Korban NA tidak sedang menderita sakit kronis yang kerap kambuh secara berkala.

Hanya saja, ia mengetahui kebiasaan Korban NA yang kerap melakukan metode perawatan medis secara mandiri tatkala kondisi kesehatannya sedang drop.

Yakni, Korban NA bakal menyuntikkan cairan obat tertentu, atau melakukan infus cairan obat kepada tubuhnya sendiri.

Sejauh ini, Aprilianti menganggap, kebiasaan yang dilakukan sepupunya itu masih terbilang wajar, mengingat latar belakang pendidikan dan profesi dari Korban NA sendiri merupakan perawat. 

"Dia perawat, jadwal kerjanya padat. Jadi misalnya sakit gitu. Jadi dia infus sendiri, suntik sendiri gitu, kayak gitu aja sih. Mungkin karena sudah lama enggak satu kos jadi jarang nengokin ke sini, sama-ama sibuk juga," pungkasnya. 

Berikut fakta-fakta yang terungkap dari kasus ini: 

  1. Tak ada gelagat mencurigakan
EVAKUASI JENAZAH - Jenazah pengusaha LH dan perawta NA ditemukan di sebuah kamar kos lantai dua kawasan Jalan Sidosermo Gang XII, Sidosermo, Wonocolo, Surabaya, pada Kamis (10/4/2025) siang.Keduanya akan melangsungkan pesta pernikahan besar-besaran.
EVAKUASI JENAZAH - Jenazah pengusaha LH dan perawta NA ditemukan di sebuah kamar kos lantai dua kawasan Jalan Sidosermo Gang XII, Sidosermo, Wonocolo, Surabaya, pada Kamis (10/4/2025) siang.Keduanya akan melangsungkan pesta pernikahan besar-besaran. (kolase suryta/luhur pambudi)

Aprilianti mengaku tidak mendapati gelagat mencurigakan dari korban NA. 

Menurut Aprilianti, dia terakhir kali berkomunikasi dengan korban melalui WhatsApp (WA), pada Jumat (4/4/2025). Saat itu dia berada di rumah keluarga besarnya di Kabupaten Lamongan. 

"Gak ada (firasat). Karena kami terakhir ketemu tanggal 5 (April 2025), karena saya saat itu di Lamongan. Dia otw (on the way atau menuju) ke Lamongan. Lalu malamnya balik ke Surabaya lagi," ungkapnya. 

Berdasarkan pengakuan Aprilianti mengungkapkan, Korban NA terakhir kali berkomunikasi melalui chatting dan telpon WA sejak semalam, yakni sekitar pukul 21.30 WIB, pada Rabu (9/4/2025). 

"Kalau keluarga Lamongan, ditelpon tadi. Pihak keluarga di Lamongan masih chatan dan telpon jam 9 malam, dengan korban," jelasnya. 

Hal serupa diungkapkan teman dekat LH, Hamdan Muafi. 

Ternyata beberapa jam sebelum kejadian tragis itu, LH yang seorang mahasiswi magister hukum di kampus swasta Surabaya ini sempat nongkrong dengan teman-temannya di sebuah warkop kawasan Kelurahan Margorejo, Wonocolo, Surabaya. 

Hal ini diakui teman dekat korban LH, Hamdan Muafi (29), saat ditemui sury.co.id di balai pertemuan kawasan Wonocolo, Surabaya, pada Jumat (11/4/2025) siang. 

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved