4 Remaja Jombang Jadi Tersangka, Pengeroyokan Ke Korban Ternyata Balas Dendam Yang Salah Sasaran

bukti lain pengeroyokan adalah adalah hasil visum korban, di mana terdapat bekas kekerasan fisik yakni memar di badan

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Deddy Humana
surya/Anggit Puji Widodo (anggitkecap)
JAGOAN BAU KENCUR - Dua tersangka pengeroyokan dihadirkan di Polres Jombang, Kamis (10/4/2025). Empat dari tujuh orang yang diamankan ditetapkan sebagai tersangka dalam aksi balas dendam yang salah sasaran. 

"Sehingga kami bisa melakukan tindakan kepolisian untuk menjaga Kabupaten Jombang menjadi lebih aman," harap Margono.

Diketahui, para pelaku merupakan remaja dengan latar belakang pernah menjadi korban pemukulan atau pengeroyokan, namun tidak mengetahui identitas pelaku sebelumnya. Mereka kemudian mengajak teman-temannya untuk mencari sasaran secara acak.

Keempat tersangka yang diamankan di antaranya FW alias Iblis (23), warga Desa Karangmojo, Kecamatan Plandaan. AG alias Payeng (19), warga Desa Purisemanding, Kecamatan Plandaan. 

DGP (20), warga Desa Karangmojo, Kecamatan Plandaan, dan MIM (18), warga Desa Dawuhan, Kecamatan Jatikalen, Kabupaten Nganjuk.

Keempat pelaku kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan keempatnya dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, yang ancaman hukumannya maksimal 5 tahun penjara.

Diketahui, kasus pengeroyokan ini terjadi pada Minggu 23 Maret 2025 dini hari. Korban adalah FAS (19) remaja setempat yang mengalami luka akibat dikeroyok

FAS juga sempat menceritakan kejadian yang ia alami. Di mana saat itu, ia bersama tiga rekannya mengendarai dua sepeda motor setelah selesai mencari makan sahur di kawasan Jombang Kuliner, pusat Kota Jombang.

Korban dan ketiga rekannya ini hendak kembali setelah sahur. Namun saat melintas, dari arah depan SMA 3 menuju persimpangan SMA 2, mereka berpapasan dengan gerombolan pemotor yang tengah melakukan konvoi.

Setelah itu tanpa alasan pasti gerombolan pemotor itu berbalik arah dan mengejar korban dan ketiga rekannya. Korban dan rekannya berusaha melarikan diri karena massa terlalu banyak.

Aksi pelarian itu gagal setelah korban terjatuh karena sepeda motornya ditendang oleh gerombolan tersebut. Setelah korban terjatuh, gerombolan itu kemudian melakukan pengeroyokan

Ketiga teman korban berhasil menyelamatkan diri, namun korban habis babak belur dikeroyok gerombolan tanpa alasan yang jelas. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved