Waspada Cuaca Ekstrem Masih Berpotensi Hingga 23 Maret 2025, Ini Imbauan BPBD Trenggalek

BPBD Kabupaten Trenggalek mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem hingga tanggal 23 Maret 2025

Foto Istimewa BPBD Trenggalek
TANAH LONGSOR - Tanah longsor dengan material batu timpa rumah warga Desa Barang, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, Jumat (14/3/2025). Cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Trenggalek hingga 23 Maret 2025. 

SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem hingga tanggal 23 Maret 2025.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi menuturkan hingga tanggal 23 Maret, Bumi Menak Sopal berpotensi diterjang hujan dengan intensitas rendah hingga tinggi, angin kencang, hujan es, hingga puting beliung.

"Cuaca ekstrem tersebut bisa mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi," kata Triadi, Rabu (19/3/2025).

Ancaman hidrometeorologi yang berpotensi terjadi di Trenggalek antara lain banjir, tanah gerak, tanah longsor, banjir rob, hingga pohon tumbang.

"Saat ini wilayah Jawa Timur masih berada pada masa peralihan musim atau pancaroba sehingga potensi cuaca ekstrem masih akan terjadi," jelas Triadi.

Selain itu gangguan gelombang ekuatorial Rossby dan Madden-Jullian Oscillation (MJO) diprakirakan akan melintasi wilayah Jawa Timur.

"Hal tersebut mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Jawa Timur," tambahnya.

Kondisi atmosfer yang masih labil serta faktor lainnya juga mendukung pertumbuhan awan Cumulonimbus yang intens termasuk Kabupaten Trenggalek.

Catatan BPBD, bencana hidrometeorologi di Trenggalek berulang kali terjadi dalam sepekan terakhir. Bahkan pada tangal 15 Maret 2025 terjadi 5 bencana hidrometeorologi dalam satu hari.

Mulai dari tanah longsor yang menimpa rumah warga Desa Tangkil, Kecamatan Panggul, lalu pohon tumbang di Desa Gondang, Kecamatan Tugu, tanah longsor yang menutup akses jalan di Desa Sawahan, Kecamatan Watulimo, hingga banjir yang terjadi di dua titik yaitu di Desa Ngadirejo, Kecamatan Pogalan, dan Kelurahan Sumbergedong, Kecamatan Trenggalek.

Sejumlah upaya telah dilakukan BPBD Trenggalek untuk meminimalisasi terjadinya bencana hidrometeorologi, salah satunya adalah pemangkasan cabang dan ranting pohon yang terlalu lebat.

Terakhir, BPBD Trenggalek melakukan perampingan pohon tersebut di ruas Jalan Desa Bendorejo, Kecamatan Pogalan menuju Desa Krandegan, Kecamatan Gandusari, Selasa (11/3/2025).

"Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama yang berada di wilayah pegunungan. Potensi tanah longsor bisa kapan saja terjadi saat hujan terus mengguyur wilayah tersebut," pungkasnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved