910 Prajurit TNI akan Latihan Operasi Pertahanan Udara Perkasa Bravo 2025 di Lanud Iswahyudi Magetan

Berbagai alutsista canggih milik TNI akan ditampilkan dalam Latihan Perkasa Bravo Tahun 2025 di Lanud Iswahyudi Magetan.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: irwan sy
febrianto ramadani/surya.co.id
LATIHAN TNI - Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Pangkoopsudnas) TNI AU, Marsdya Tedi Rizalihadi (pakai seragam penerbang), meninjau berbagai alutsista di Skadron Udara 15, Lanud Iswahyudi Magetan, Senin siang(17/2/2025). Lanud Iswahyudi ditunjuk sebagai lokasi Latihan Perkasa Bravo Operasi Pertahanan Udara, dengan diikuti 910 prajurit dari Matra Darat, Matra Laut, dan Matra Udara. 

SURYA.co.id | MADIUN - Berbagai alutsista canggih milik TNI Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut, akan ditampilkan dalam Latihan Perkasa Bravo Tahun 2025 di Lanud Iswahyudi Magetan.

Sebanyak 910 prajurit siap mendukung tugas pokok TNI dalam latihan Operasi Pertahanan Udara tersebut.

Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Pangkoopsudnas) TNI AU, Marsdya Tedi Rizalihadi, mengungkapkan Lanud Iswahyudi adalah tempat yang sangat ideal untuk mensukseskan latihan ini.

“Kegiatan ini melatih unsur-unsur di Kosek Hanud 2, dengan wilayah mulai dari Jawa Tengah sampai dengan ke NTT. Kami melatih alat tempur mulai dari Pesawat Tempur F-16, T-50, Astros, Super Tucano, Hercules, hingga Helikopter,” kata Tedi seusai membuka Latihan Perkasa Bravo, di Skadron Udara 15, Senin siang (17/2/2025).

Ia menjelaskan, Operasi Pertahanan Udara melibatkan Matra Darat dalam hal ini Arhanud, serta Angkatan Laut lewat Armada KRI Hasanudin, dan Martadinata yang memiliki kemampuan Hanud.

Menurutnya, latihan penting dilaksanakan lantaran masih ada beberapa area Blank Spot, yang tidak bisa tercakup oleh radar.

Maka dari itu, keberadaan KRI dikerahkan guna menjangkau titik tersebut.

Selama latihan,lanjut ia, ratusan prajurit akan diajarkan kemampuan intersep, guna mengidentifikasi pesawat tidak dikenal, yang melintas di Wilayah Yurisdiksi Indonesia.

“Kalau ada ancaman udara maka unsur tempur akan mengintersep apakah sasaran ini membahayakan, cukup diusir saja atau harus dipaksa mendarat. Nanti Lanud Iswahyudi ini akan disimulasikan latihan tersebut,” terangnya.

“Selanjutnya disimulasikan ada ancaman dan akan dibantu dengan alat komunikasi, data maupun radar, supaya mempunyai kewaspadaan yang lebih tinggi,” imbuh Marsdya Tedi.

Dirinya menilai latihan yang digelar sampai Jumat (21/2/2025), merupakan komitmen menjaga pertahanan udara, dari serangan tidak kenal mengancam kedaulatan NKRI.

“Semuanya diintegrasikan dalam suatu data sehingga akan memudahkan pengambilan keputusan. Sehingga dalam suatu operasi pertahanan udara, bisa membedakan pesawat teman atau pesawat lawan,” pungkas Tedi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved