Persebaya Surabaya

Berita Persebaya Hari Ini Populer: Lawan Bajul Ijo di Pekan ke-23, Calon Pengganti Paul Munster

Berikut Berita Persebaya hari ini populer, lawan Bajul Ijo di pekan ke-23 dan calon pengganti Paul Munster. 

Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Abdullah Faqih
SURYA.CO.ID/Habibur Rohman
DUKUNGAN PENUH - Bonek dan Bonita saat memberikan dukungan langsung pada Persebaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. 

SURYA.co.id, - Berikut Berita Persebaya hari ini populer, lawan Bajul Ijo di pekan ke-23 dan calon pengganti Paul Munster. 

Berita pertama hari ini ada lawan Persebaya Surabaya pada lanjutan pekan ke-23 Liga 1 2024/2025. 

Persebaya dijadwalkan akan menantang tim promosi PSBS Biak. 

Kemudian berita kedua ada deretan pelatih yang bisa dipertimbangkan untuk menggantikan Paul Munster. 

Simak berita selengkapnya berikut ini. 

Lawan Bajul Ijo di Pekan ke-23

Performa buruk Persebaya Surabaya tak kunjung membaik di bulan Februari. 

Pasalnya, tim berjuluk Bajul Ijo itu meneruskan tren negatif dengan kekalahan di lanjutan pekan ke-22 Liga 1 2024/2025. 

Ya, Persebaya Surabaya ditundukkan tim juru kunci Persis Solo dengan skor 1-2 di Stadion Manahan, Jumat (7/2/2025) malam. 

Kekalahan itu membuat Persebaya Surabaya masih belum memenangi satupun pertandingan di 6 laga terakhir. 

Selanjutnya, Francisco Rivera cs akan kembali bermain di kandang. 

Lawan yang harus dihadapi adalah tim promosi yang sedang dalam performa apik yaitu PSBS Biak. 

Laga Persebaya Surabaya vs PSBS Biak akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya pada Sabtu (15/2) mendatang. 

DUEL SENGIT: Pemain Persebaya Surabaya, Ardi Idrus (kanan), menghalau bola yang dikuasi pemain Persis Solo, Moussa Sidibe di Stadion Manahan, Solo, Jumat (7/2/2025) malam ini. Laga pekan ke-22 Liga 1 2024/2025 ini berakhir imbang 0-0 di babak pertama.
DUEL SENGIT: Pemain Persebaya Surabaya, Ardi Idrus (kanan), menghalau bola yang dikuasi pemain Persis Solo, Moussa Sidibe di Stadion Manahan, Solo, Jumat (7/2/2025) malam ini. Laga pekan ke-22 Liga 1 2024/2025 ini berakhir imbang 0-0 di babak pertama. (Persebaya Surabaya)

Pelatih Persebaya Surabaya, Paul Munster buka suara soal hasil buruk ini.

Dalam laga ini, Persebaya memang tampil tak dominan terutama di babak pertama.

Namun di babak kedua, Persebaya justru harus tampil dengan 10 pemain setelah Gilson Costa dikartu merah.

Usai mendapat gol penalti, Persebaya justru diganjar kebobolan di menit akhir oleh Persis Solo yang dicetak oleh Ramadhan Sananta.

Paul Munster pun menolak disebut Persebaya dikatakan tanpa peluang malam ini.

Ia berdalih pemain sudah bisa menciptakan peluang dari open play dan bisa mence tak gol walau dari penalti.

Hanya Persebaya kekurangan striker yang bisa melakukan finishing.

"Dengan open play kita punya peluang, walau tidak banyak, seperti peluang Malik di babak kedua," kata Paul Munster.

"Tetapi kita tidak memiliki killer striker, itu yang kita butuhkan yakni killer striker."

"Semua pemain telah bekerja keras, kita bisa cetak gol walau dalam situasi penalti."

"Jadi sisi positifnya kita bisa menciptakan peluang."

"Di setiap laga, bagaimanapun situasinya, ini adalah situasi di mana pemain harus step up dan mencetak gol, sesimpel itu," tambahnya.

Dengan 6 laga tanpa kemenangan, Paul Munster pun menanggapi bagaimana pertanggungjawabannya.

Terutama karena Persebaya belum juga meraih kemenangan di putaran kedua Liga 1 2024-2025.

"Kita harus fokus kembali, kita harus tetap bersama."

"Semoga pemain-pemain cedera (Bruno dan Slavko) bisa kembali, ini adalah tes karakter seperti laga malam ini."

"Kami telah melakukan yang terbaik, anda bisa lihat mereka terus mencoba dan berjuang, ini harus terus dilakukan," tambahnya.

Sementara itu, manajemen Persebaya memberikan 2 laga mendatang sebagai batas penilaian untuk Paul Munster.

Direktur operasional Persebaya, Candra Wahyudi, menjelaskan bahwa Paul Munster akan segera dievaluasi.

"Dengan hasil di Solo ini, juga memperhatikan permainan Persebaya sejak memasuki putaran kedua," kata Candra Wahyudi

"Manajemen Persebaya akan menentukan posisi Coach Paul Munster dalam dua pertandingan ke depan, melawan PSBS Biak dan Dewa United," imbuhnya.

Calon Pengganti Paul Munster

Tekanan terus dirasakan oleh Paul Munster. 

Pasalnya, pelatih Persebaya Surabaya itu masih belum bisa menaikkan performa tim asuhannya yang diterpa rentetan hasil buruk. 

Total 6 pertandingan dilalui dengan 5 kekalahan dan 1 hasil imbang. 

Hasil itu lantas membuat manajemen Persebaya bereaksi keras. 

Respons dari rentetan hasil buruk itu, posisi Paul Munster langsung terancam didepak. 

"Dengan hasil di Solo ini, dan memperhatikan permainan Persebaya Surabaya sejak memasuki putaran kedua. Manajemen Persebaya Surabaya akan menentukan posisi Coach Paul Munster dalam dua pertandingan ke depan," kata Candra Wahyudi, Direktur Operasional Persebaya Surabaya, Jumat (7/2/2025) malam setelah pertandingan.

Hasil Persebaya putaran kedua memang cukup mengejutkan semua pihak. Berbanding jauh dari putaran pertama yang sempat 6 pekan mengunci puncak klasemen.

PENENTU KEMENANGAN - Ramadhan Sananta berhasil mencetak gol dramatis di laga Persis Solo vs Persebaya Surabaya. Lesakkannya di menit akhri membawa Laskar Sambernyawa menang 2-1 di Stadion Manahan, Surakarta pada lanjutan pekan ke-22 Liga 1 2024/2025
PENENTU KEMENANGAN - Ramadhan Sananta berhasil mencetak gol dramatis di laga Persis Solo vs Persebaya Surabaya. Lesakkannya di menit akhri membawa Laskar Sambernyawa menang 2-1 di Stadion Manahan, Surakarta pada lanjutan pekan ke-22 Liga 1 2024/2025 (Persis Solo)

Padahal, putaran kedua Persebaya mendatangkan dua pemain asing baru setelah di putaran pertama hanya bermain dengan 6 pemain asing

 

Kedua pemain asing baru Persebaya putaran kedua, Dime Dimov dan Dejan Tumbas.

Pada dua pertandingan selanjutnya, Persebaya akan menjamu PSBS Biak di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Sabtu (15/2/2025). Kemudian menyambangi kandang Dewa United, Jumat (21/2/2025). 

Selain itu, desakan dari Bonek juga kian lantang untuk meminta Paul Munster segera angkat kaki.

Desakan Out Bonek Kian Lantang 

Kekalahan dari Persis Solo membuat Persebaya Surabaya panen sorotan tajam dari Bonek.

Bonek murka kepada sang pelatih Persebaya Surabaya, Paul Munster dan gelandang asal Portugal, Gilson Costa.

Bahkan, keduanya didesak untuk segera angkat kaki dari Persebaya Surabaya

Hal itu dapat diketahui dari kolom komentar pada unggahan terkait hasil akhir laga di Instagram resmi Persebaya Surabaya.

"mari kita ucapkan.#paulmunsterout," tulis @dzik****

"PM OUT TERIMA KASIH," tulis @bonekjokamoffi****

"Wes karuane gilson kartu merah ben gak maen sampe putaran kedua buyarr," tulis @weno****

"#paulmunsterout," tulis @madya_a****

"Kalau memang keputusan Pelatih Out bukan yang terbaik, lantas pilihan apalagi yang akan diambil? mek takon rek, ga usah galak2, monggo diskusi sing apik," tulis @192.168.1****

"PM OUT X Gilson OUT,' tulis @akhmadbakhrulul****

"#GILSONOUT #PAULMUNSTEROUT," tulis @zyn_c****

"#PMOUT Proses adalah ilusi kekalahan tiada henti Juara hanya mimpi #PMOUT BETAH ISIN," tulis @ibrahimu****

"@officialpersebaya @coach.munster out aja," tulis @paduwarasbogab****

TERIMAKASIH COACH PM.. SEMOGA SUKSES DI TEMPAT YANG BARU," tulis @mbahboyo****.

Taktik Dikritik Keras

Persebaya Surabaya yang banyak bertahan dan mengandalkan counter attack hampir beberapa kali dijebol Persis Solo pada babak pertama.

Tercatat, Ernando Ari berhasil buat penyelamatan kurang lebih 5 kali di babak pertama.

Itu menandakan jika lini belakang Persebaya Surabaya dan pola permainan Paul Munster di babak pertama mengkhawatirkan.

Beruntung, Persis Solo masih belum dinaungi dewi fortuna di babak pertama.

Meski berhasil menahan remis tuan rumah Persis Solo, Bonek tak puas dan beri evaluasi keras kepada Paul Munster.

Bonek menilai, pola dan gaya permainan Persebaya Surabaya tak jelas di babak pertama.

Hal itu dapat diketahui pada unggahan hasil babak pertama di Instagram resmi Persebaya Surabaya.

"opo iki? tanpa pola permainan, longgball sg ga efektiff," tulis @rzkyyardn****

"Wes gk isok ketolong delok maene.. Vs tim pasti degradasi loh iki," tulis @andreassseti****

"Lawan tim juru kunci pun kebingungan," tulis @al_m****

"Maen ko parkir bus," tulis @arfhida****

"AMBURADUL MAEN E PERSEBAYA REK REK," tulis @allvann_****

"permainan gajelas, posisi antar pemain gajelas, jarak antar pemain gajelas, sampe kapan ngene teros," tulis @aldianrizky****

Main longball tok isine," tulis @figurdewa****.

Sebagai gantinya, sudah ada 4 nama opsi yang tersedia dan bisa dipertimbangkan Persebaya Surabaya.

Dua di antaranya merupakan bekas pelatih Arema FC dan Persib Bandung.

Berikut ulasan dan kansnya:

1. Robert Rene Alberts (Belanda)

Pelatih asal Belanda, Robert Alberts, juga bisa dipertimbangkan sebagai opsi Persebaya Surabaya.

Pasalnya, selepas pergi dari Persib Bandung, Robert Alberts tercatat masih belum menerima pinangan dari tim manapun.

Sehingga, kans Persebaya Surabaya untuk menggodanya merapat terbuka lebar.

Terlebih, Robert Alberts memiliki segudang pengalaman di gelaran Asia.

Robert Rene Albert, eks pelatih Persib Bandung dan Arema FC.
Robert Rene Albert, eks pelatih Persib Bandung dan Arema FC. (Tribun Jabar)

Bahkan, Robert Alberts juga pernah menahkodahi Timnas Korea Selatan kelompok usia.

Tak hanya itu, kemampuan Robert Alberts yang pernah hampir memberikan gelar juara untuk PSM Makassar dan Persib Bandung bisa jadi pertimbangannya.

Persebaya Surabaya pernah terendus membidiknya beberapa musim lalu namun tak berujung apapun.

Deretan Prestasi

1. Juara Singapura Cup (2 kali): Home United 1999/2000 dan 2000/2001

2. Liga Singapura: Home United 1998/1999

3.  Juara Liga Indonesia: Arema Indonesia 2009/2010.

2. Milomir Seslija (Bosnia Herzegovina)

Kedua, ada pelatih asal Bosnia Herzegovina yang malang melintang di Liga 1 yang juga eks Arema FC, Milomir Seslija.

Milomir Seslija merupakan pelatih grade A yang belum lama ini harus puas menganggur setelah didepak Persis Solo.

Berhasil bangkitkan Persis Solo di putaran kedua Liga 1 2023/2024 dan finish di posisi ke-8 klasemen akhir.

Pada percobaan kedua nasibnya apes dan membuatnya kehilangan kursi penting di Persis Solo.

Milomir Seslija saat masih membesut Borneo FC
Milomir Seslija saat masih membesut Borneo FC (Borneo FC)

Meski begitu, pengalaman apiknya bersama Arema FC, Borneo FCdan Persis Solo musim lalu layak dipertimbangkan Persebaya Surabaya sebagai dasar penunjukkannya.

Status menganggur Milomir Seslija membuat Persebaya Surabaya bakal dengan mudah mendatangkan sang pelatih kenamaan tersebut.

Prestasi Milomir Seslija

2018/2019: Piala Presiden (Arema FC)

2022/2023: Maziya SR&C

3. Sergio Farias (Brasil)

Mantan pelatih Persija Jakarta asal Brasil, Sergio Farias juga bisa masuk pertimbangan Persebaya Surabaya.

Meski hanya berjalan singkat bersama Persija Jakarta, Sergio Farias tentu saja sudah sedikit banyak tahu tentang karakteristik sepak bola Indonesia.

Pengalamannya melatih klub besar di Asia seperti Pohang Steelers, Al Ahli, Al-Wasl, dan Suphanburi FC dan Al-Hilal bisa jadi bahan pertimbangan Persebaya Surabaya untuk memboyong Sergio Farias.

Selain itu, Sergio Farias juga diketahui pernah melatih Timnas U17 Brasil pada 2001 sampai 2002 lalu.

Terkini, Sergio Farias nganggur seusai didepak oleh klub Liga Utama Kuwait bersama Kazma SC.

Sehingga Persebaya Surabaya berpotensi besar bisa mendatangkannya dengan skema bebas transfer.

Prestasi Sergio Farias

1. Juara Liga Dua Brasil/ Campeonato Brasil Serie: Uniao Agricola Barbarense FC 2004/2005

2. Juara Liga Korea Selatan/K-League : Pohang Steelers 2006/2007

3. Juara Korean League Cup Winner: Pohang Steelers 2006/2007

4. Juara Piala Korea Selatan/South Korean Cup Winner : Pohang Steelers 2007/2008

5. Juara AFC Champions League : Pohang Steelers 2008/2009.

4. Kim Do-hoon (Korea Selatan)

Persebaya Surabaya bisa mempertimbangkan pelatih bekas tangan kanan Shin Tae-yong, Kim Do-hoon.

Seperti diketahui, hubungan kerjasama Shin Tae-yong dengan Kim Do-hoon sejak 2008 sampai dengan 2010.

Saat itu, Shin Tae-yong menduduki kursi pelatih interim Seongnam Ilhwa dua musim yakni 2008-2010 dengan Kim Do-hoon sebagai asisten pelatihnya.

Kemudian, Shin Tae-yong diangkat sebagai pelatih kepala Seongnam Ilhwa pada 2010-2012 dan masih setia didampingi oleh Kim Do-hoon.

Hingga akhirnya Shin Tae-yong hengkang per 7 Desember 2012 disusul Kim Do-hoon pada 31 Desember 2012.

Lebih lanjut, belum lama ini Kim Do-hoon pernah ditunjuk sebagai pelatih interim Korea Selatan per 20 Mei sampai 30 Juni 2024.

Lebih lanjut, bagaimana dengan prestasi dan kans Persebaya Surabaya untuk mendatangkan Kim Do-hoon?

Kim Do-hoon merupakan pelatih dengan catatan empat gelar bergengsi di dua liga berbeda.

Pelatih kelahiran Tongyeong, Gyeongnam itu mampu catatkan gelar di Korea Selatan dan Singapura bersama dua tim yakni Ulsan Hyundai dan Lion City Sailors.

Dengan status nganggurnya saat ini, Persebaya Surabaya sejatinya mudah untuk menjajaki komunikasi dengan pelatih berusia 54 tahun.

Tawaran kontrak dan nilai gaji menarik bisa jadi senjata Persebaya Surabaya untuk mengamankan tanda tangan Kim Do-hoon.

Prestasi Kim Do-hoon

1. 2016/2017: Ulsan Hyundai (Korea Selatan Cup)

2. 2019/2022: Ulsan Hyundai (AFC Champions League)

3. 2021/2022: Lion City Sailors (Singapura Cup)

4. 2020/2021: Lion City Sailors (Liga Singapura)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved