Siswa di Surabaya Tak Libur Saat Ramadhan, Dispendik Siapkan Rangkaian Kegiatan Religi

Saat Bulan Suci Ramadhan 1446 Hijriah, Dinas Pendidikan menyiapkan Kegiatan keagamaan dan kebangsaan untuk semua siswa di Surabaya

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Habibur Rohman
TINJAU KEGIATAN SEKOLAH: Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat meninjau kegiatan di sekolah pada Senin (13/1/2025). Dinas Pendidikan Surabaya menyiapkan rangkaian kegiatan religi saat bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah/2025 Masehi. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya menyiapkan rangkaian kegiatan religi saat Bulan Suci Ramadhan 1446 Hijriah/2025 Masehi.

Nantinya, siswa akan diajak untuk meningkatkan religiusitas.

"Dispendik menyiapkan Kegiatan keagamaan dan kebangsaan untuk semua siswa. Tujuannya, untuk menguatkan ilmu agama dan menghindari kegiatan negatif ketika Ramadhan nanti," ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi atau Cak Eri.

Konsepnya, siswa akan mendapatkan penguatan keimanan dan ketaqwaan. Kegiatan akan dikemas dalam berbagai bentuk pembelajaran.

Menurut Kepala Dispendik Surabaya, Yusuf Masruh, kegiatan akan berlangsung di sekolah dan masjid terdekat sekolah.

Sedangkan bagi siswa beragama lain, kegiatan akan berlangsung di sekolah, atau di tempat peribadatan agama masing-masing.

"Sejak sebelum hingga pasca Ramadhan, akan diadakan beragam kegiatan pembelajaran keagamaan untuk para siswa di kota Surabaya,” kata Yusuf Masruh ketika dikonfirmasi di Surabaya, Senin (3/2/2025).

Sepekan sebelum Ramadhan, sekolah akan libur. Selama itu, siswa mendapatkan tugas yang menunjang pengetahuan keagamaan, seperti mengerjakan cerita atau naskah religi hingga membuat miniatur sarana ibadah.

Selanjutnya, pada dua pekan pembelajaran di sekolah, siswa akan diajak mengikuti praktik keagamaan. Di antaranya, tadarus, salat berjamaah hingga pelatihan menjadi imam dan khotib.

"Selama Ramadhan, ada berbagai pelatihan yang akan dilakukan di sekolah. Termasuk, pelatihan menjadi moderator kajian bagi siswa perempuan, serta ceramah atau kajian di samping pembelajaran umum," terangnya.

Pasca Ramadhan, lanjut Yusuf, siswa akan mengikuti literasi syiar Hari Raya Idul Fitri. Kemudian, ditutup dengan Apresiasi Sekolah terhadap siswa sesuai hasil kegiatan pembelajaran di bulan Ramadhan.

Yusuf mengatakan, pihaknya juga berkoordinasi dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) dan Kelompok Kerja Guru (KKG). Mereka membuat panduan kegiatan sekolah dalam menjalankan kegiatan Ramadhan.

"Dari panduan itu, teman-teman sekolah bisa menyesuaikan budaya dan kebiasaan masing-masing, terkait kegiatan apa yang bisa dilakukan selama Ramadhan," papar Yusuf.

Ia menambahkan, sebelum kegiatan pembelajaran pra Ramadhan, akan diawali dengan sosialisasi kepada orang tua siswa.

"Harapannya selama bulan Ramadhan berlangsung, para siswa bisa memperkuat karakternya lewat kegiatan religi yang digelar oleh sekolah masing-masing," harap Yusuf.

Bagi siswa non muslim, Dispendik Surabaya juga akan melakukan penguatan religi. 

"Sementara bagi siswa non muslim akan menyesuaikan kegiatan pembelajaran agama masing-masing," imbuhnya.

Rencangan tersebut, menindaklanjuti Surat Keputusan Bersama (SKB) atau Surat Edaran Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah ( Mendikdasmen), Menteri Agama (Menag) dan Menteri dalam Negeri (Mendagri). Ketiga kementerian telah mengumumkan jadwal pembelajaran selama Ramadhan.

Libur Ramadan akan berlangsung pada tanggal 27 Februari hingga 5 Maret 2025.

Kemudian, siswa masuk sekolah pada bulan Ramadhan di tanggal 6 hingga 25 Maret 2025, dan libur kembali pada tanggal 26 Maret hingga 8 April 2025.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved