Persebaya Surabaya
Persebaya Surabaya Beri Kesan Berharga Bagi Striker Belanda Arsenio Valpoort, Ungkap Puncak Karirnya
Persebaya Surabaya beri pengalaman berharga bagi striker Belanda Arsenio Valpoort, meski tampil flop tapi mengaku terkesan.
Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Abdullah Faqih
SURYA.co.id, - Persebaya Surabaya beri pengalaman berharga bagi striker Belanda Arsenio Valpoort, meski tampil flop tapi mengaku terkesan.
Siapa yang tak kenal Arsenio Valpoort?
Ya, sosok pemain asal Belanda itu tentu masih segar diingatan pendukung Persebaya Surabaya yaitu Bonek.
Ia sempat memperkuat Persebaya Surabaya pada putaran kedua Liga 1 2021/2022 silam.
Meski tak tampil kurang maksimal (flop), dan hanya bersama dalam waktu yang singkat tetapi nyatanya Persebaya Surabaya memberikan kesan berharga bagi pemain yang telah banyak membela klub Eropa itu.
Valpoort total hanya mampu mencetak satu gol dalam 11 penampilan sebelum meninggalkan klub Liga 1 itu pada April 2022.

Meski kariernya di Indonesia berlangsung singkat, Valpoort kagum dengan atmosfer sepak bola Tanah Air.
"Itu adalah puncak karier saya. Petualangan yang istimewa."
Baca juga: Berita Persebaya Hari Ini Populer: Persiapan Bajul Ijo dan Penyebab Tampil Jeblok di 3 Laga
Baca juga: Prediksi Barito Putera vs Persebaya Surabaya di Liga 1, Rekor Pertemuan Kedua Tim Ketat
"Saya sangat senang bisa mengalaminya," kata Valpoort, seperti dilansir SURYA.co.id dari SuperBall.
Fanatisme besar para penggemar adalah sesuatu yang paling diingat oleh Valpoort.
Meski pernah membela beberapa klub Eropa, ia mengaku baru merasa menjadi seorang bintang saat bermain di Indonesia.
Bahkan, ia menyebut perasaan bermain di Indonesia sama seperti bermain untuk Ajax atau Feyenoord.
Pemain berusia 32 tahun itu mengaku bermain di Indonesia adalah momen yang tidak akan pernah ia lupakan.
"Saya pernah bermain untuk klub-klub besar di Eropa, seperti Ferencvaros di Hungaria."
"Tetapi di Indonesia saya merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang bintang."
"Saya merasa seperti bermain untuk klub papan atas Eropa atau Ajax atau Feyenoord."
"Tak hanya dengan dukungan dari para penggemar, tetapi juga kritik dan cara menghadapi media sosial."
"Anak-anak memotong rambut mereka seperti saya dan berjalan-jalan dengan kaus di jalan."
"Setelah sesi latihan, kami harus meninggalkan stadion dengan pengawalan polisi, karena ada ribuan penggemar di luar stadion."

"Itu adalah momen yang tidak akan pernah saya lupakan,” kata Valpoort.
Lebih lanjut, Valpoort juga berbagi pengalamannya dengan sahabat masa kecilnya Stefano Lilipaly.
Pemain Borneo FC itu merupakan salah satu pesepak bola pertama yang meninggalkan Belanda ke Indonesia.
“Kami berasal dari lingkungan yang sama di Amsterdam dan mengenal banyak orang yang sama."
"Dia tinggal lima menit dari tempat saya dulu tinggal."
"Saya sudah lama tidak berbicara dengannya, tetapi saya pasti mengikutinya. Dia benar-benar Dewa di Indonesia."
"Dia membuka pintu bagi banyak pemain dan juga berhasil masuk tim nasional,” kata Valpoort.
Selama bermain untuk Persebaya Surabaya, Valpoort bercerita kepada Lilipaly tentang bagaimana menghadapi ketenaran.
“Dia tetap setia pada dirinya sendiri dan tidak berubah," kata Valpoort.
"Tentu saja aneh bahwa Anda tidak dikenal di Belanda, tetapi di belahan dunia lain Anda tidak bisa berjalan-jalan dengan normal."
"Di supermarket atau restoran, Anda terus-menerus dimintai foto dan tanda tangan."
"Para pemain adalah pahlawan sejati bagi para penggemar."
"Saya sangat memahami bahwa ini adalah petualangan yang luar biasa bagi banyak anak laki-laki yang tumbuh di Belanda dan memiliki akar Indonesia,” lanjutnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.