Kasus PMK di Sidoarjo Makin Menyebar ke 10 Kecamatan
Kasus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) semakin menyebar di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim)
SURYA.CO.ID, SIDOARJO - Kasus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) semakin menyebar di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim).
Setidaknya, PMK sudah menyebar hingga di 10 kecamatan di Sidoarjo.
Di antaranya di Kecamatan Sukodono, Wonoayu, Taman, Candi, Porong, Tarik, Balongbendo, Waru, Gedangan dan Jabon.
Terdata per Januari 2025, ada 147 ekor sapi yang terserang PMK.
Dari jumlah itu, ada 17 sapi dipotong paksa dan 9 sapi mati.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) pun turun tangan dengan membentuk tim penanganan PMK.
Hewan-hewan ternak di Kabupaten Sidoarjo dipantau kesehatannya. Ada beberapa tim yang dibentuk, di antaranya tim vaksinator dinas, tim dari Unair, tim dari UWK serta tim dari PDHI dan petugas teknis kecamatan.
Tim tersebut, akan dididampingi petugas dari TNI dan Polri. Tim-tim tersebut akan berkeliling ke peternakan-kepeternakan milik warga Sidoarjo.
Plt Bupati Sidoarjo Subandi juga turun langsung melakukan peninjauan bersama tim tersebut. Seperti yang dilakukan di Kecamatan Sukodono, Kamis (23/1/2025).
Menurut Subandi, kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi antar instansi terkait penanggulangan dan pencegahan PMK di Kabupaten Sidoarjo.
Apalagi, peningkatan kasus PMK mulai Desember 2024 hingga sekarang, terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia.
“Penyakit mulut dan kuku sangat menular pada hewan ternak berkuku belah seperti sapi, kerbau, kambing, domba yang mengakibatkan kerugian ekonomi sangat besar,” kata Subandi.
Disebutnya, bahwa pengendalian penyakit PMK pada ternak dapat dilakukan dengan dua hal, yakni dengan intervensi pencegahan dan dengan intervensi pengobatan.
Intervensi pencegahan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Di antaranya dengan vaksinasi, sanitasi kandang serta pengawasan kesehatan dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE).
Sedangkan pengendalian penyakit PMK dengan intervensi pengobatan, yakni dengan terapi suportif pada ternak yang sakit seperti pemberian antibiotik, analgesik dan antipiretik.
“Pada saat ini, populasi hewan rentan penyakit PMK di Kabupaten Sidoarjo pada sapi potong sebanyak 5.150 ekor, sapi perah sebanyak 1.149 ekor, kambing 32.895 ekor, dan domba 15.743 ekor, ”ujarnya.
Penggunaan vaksin PMK di Sidoarjo, lanjut Subandi, akan disesuaikan dengan droping vaksin dari APBN sebanyak 3500 dosis.
Pelaksanaannya dilakukan mulai tanggal 20-25 Januari 2025. Seluruh tim penanganan PMK akan dilibatkan.
Selain itu, tim penanganan PMK juga akan melakukan desinfeksi kandang secara teratur. Sebanyak 120 liter desinfektan akan dibagikan.
Pelaksanaan desinfektan dibantu oleh tim dari Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo, petugas BPBD Sidoarjo serta anggota TNI dan Polri yang akan dilanjutkan secara rutin oleh peternak.
Seluruh ternak rentan di Kabupaten Sidoarjo, juga akan diberikan vitamin dan obat cacing secara gratis.
Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo juga akan melakukan pemantauan kesehatan ternak secara teratur.
Mulai Diproses, Pernyataan Pengembalian Dana Korban Tanah MTB akan Dilakukan di Depan Penyidik |
![]() |
---|
Bansos Mencapai Rp 4,9 Miliar Dibagikan untuk Warga Kabupaten Sidoarjo |
![]() |
---|
Bupati Sidoarjo Subandi Resmi Terbitkan SE Jam Malam untuk Pelajar, Ada Sanksi Bagi Orang Tua |
![]() |
---|
Bupati Sidoarjo Subandi Mengaku Lega, 3.843 Pegawai Non-ASN Resmi Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu |
![]() |
---|
Partisipasi Pemilih Merosot di Pilkada Sidoarjo 2024, Bawaslu Ingatkan Hak Memperoleh Informasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.