Berita Tulungagung
Aksi 1000 Batik Ciprat Siswa SMP di Tulungagung, Ada Model yang Pamerkan Hasil Karya Siswa
Di sela kegiatan ini, sejumlah siswa yang didapuk jadi model juga memperagakan busana batik ciprat hasil karya mereka.
Penulis: David Yohanes | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Area di sekeliling Alun-alun Kabupaten Tulungagung berubah menjadi arena membatik untuk pada siswa SMPN 1 Kedungwaru, Jumat (22/11/2024).
Setiap siswa menghadap selembar kain putih yang sudah mereka buatkan pola, sebelum diwarna bersama-sama dengan teknik ciprat.
Para siswa ini menggelar kegiatan yang bernama Aksi 1.000 Pembatik Ciprat Arsiduta.
Di sela kegiatan ini, sejumlah siswa yang didapuk jadi model juga memperagakan busana batik ciprat hasil karya mereka.
Salah satu siswa kelas VII, Rizki Saputra terlihat bersemangat menyelesaikan batiknya.
Dia bisa menyelesaikan batiknya lebih cepat dibanding teman-temannya yang lain.
Menurutnya, tidak ada yang sulit untuk membuat batik ciprat.
Baca juga: BREAKING NEWS PVMBG Rekomendasikan Lubang Misterius di Sungai Blitar Ditutup
“Tidak ada kesulitan, yang penting bisa mencipratkan warna saja,” ucapnya.
Lanjutnya, batik ciprat yang paling penting adalah pola dasarnya.
Pola ini dibuat dulu di atas kain putih menggunakan malam dengan teknik ciprat.
Setelah pola dasarnya kering akan tetap terjaga, tidak tertutup oleh pewarnaan berikutnya.
“Dasarannya hitam. Lalu pemilihan warnanya acak, tinggal pilih warna apa yang mau dominan,” ujar Rizki.
Baca juga: Alami Stroke, Kakek 70 Tahun di Srono Banyuwangi Tewas Usai Rumahnya Terbakar
Aksi membatik masal ini bagian dari Peringatan Hari Jadi ke-819 Kabupaten Tulungagung.
Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno, mengatakan jika batik sudah menjadi budaya Indonesia.
Unesco juga sudah menetapkannya sebagai warisan budaya tak benda.
“Terima kasih atas terselenggaranya acara ini. Sudah melakukan upaya memelihara warisan budaya,” ujarnya.
Batik ciprat ini langkah awal untuk memperkenalkan batik sejak dini pada anak-anak.
Selain ada nilai edukasi, batik juga punya peluang sebagai kegiatan wirausaha.
Selain itu batik juga mencerminkan ciri atau karakter suatu daerah.
“Ada karakter yang tergambarkan dari coretan batik. Misalnya coretan Madura, Tulungagung, apalagi Solo dan Yogya semua punya ciri khasnya,” papar Pj Bupati.
Namun khusus batik ciprat mempunyai tantangan yang lebih rumit.
Batik ini tidak bisa seragam karena tergantung dari kreativitas masing-masing.
Karena itu Pj Bupati memberi saran agar SMPN 1 Kedungwaru punya ciri khas tersendiri sebagai pembeda.
“Ini akan menjadi tantangan, bagian dari inovasi SMPN 1 Kedungwaru untuk membuat ciri khas karyanya,” pungkasnya.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Pemulihan Jalan dan Jembatan Putus, Pemkab Tulungagung Ajukan BTT Rp 16 Miliar ke Pemprov Jatim |
![]() |
---|
Pemkab Tulungagung Akan Ajukan BTT untuk Perbaikan Jalan Sendang-Karangrejo dan Jembatan Junjung |
![]() |
---|
Sampah dari Kalidawir Nyaris Memutus Jembatan Junjung Tulungagung, Sejumlah Tanggul Terancam Jebol |
![]() |
---|
Daftar Lengkap Pemenang Balap Sepeda Hell2Man Seri Ketiga Tulungagung |
![]() |
---|
173 Pesepeda Ikuti Hell2Man, Taklukan Rute Ekstrem Pegunungan Waduk Wonorejo Tulungagung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.