Amalam Islam
Adab Berdoa yang Benar Menurut Ustadz Abdul Somad, Simak Ada 5 Hal
Adab Berdoa yang Benar Menurut Ustadz Abdul Somad, Simak Ada 5 di antaranya adam
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Dalam agama Islam, berdoa adalah amal ibadah memohon kepada Allah Swt.
Berdoa bisa dilakukan kapan saja sesuai kebutuhan. Namun, tahukah bahwa ada adab berdoa?
Adab berdoa menjadi syarat, agar doa-doa yang dipanjatkan segera dikabulkan Allah Swt.
Pendakwah Ustaz Abdul Somad mengatakan, doa-doa yang dikabulkan dan mendatangkan berkah adalah doa yang sesuai Adab, tata cara yang sesuai dengan petunjuk Rasullah Saw.
Lebih lanjut, Ustadz Abdul Somad menerangkan, Nabi Muhammad SAW selalu berdzikir dan berdoa setelah sholat, seperti dalam hadits riwayat Bukhari-Muslim yang dikemukakan Ibnu Abbas RA yang artinya.
"Dari Ibnu Abbas ra ia berkata: ‘bahwa mengeraskan suara dalam berdzikir ketika orang-orang selesai sholat maktubah sudah ada pada masa Nabi Saw”. (H.R Bukhari-Muslim).
Berikut adab berdoa yang benar lainnya, menurut penjeladan Ustadz Abdul Somad dikutip dari akun YouTube Channel YouTube, Safari UAS Official.
Adab Berdoa Agar Dikabulkan:
Ustaz Abdul Somad menjelaskan Adab berdoa dan dzikir yang dikabulkan Allah SWT.
Adab berdoa menurut Ustad Abdul Somad harus dijalankan dengan baik, sebab yang namanya kalimat doa atau berdoa permintaan kepada Allah agar dikabulkan.
Maka doa bacakan dengan suara pelan dan lembut, merayu Allah. Tidak boleh berdoa dengan kalimat keras dan membentak dan berapi-api.
UAS mengibaratkan kita meminta bantuan kepada seseorang, atau pimpinan katakanlah Bupati.
"Bayangkan saja saya ketua masjid meminta bantuan membangun masjid kepada bupati. 'pak Bupati saya minta semen, batu bata, pasir, dengan suara lembut, memelas dan teratur, tentu pak Bupati akan mempertimbangkan dan membantu'. Tapi kalau datang membentak-bentak dan teriak-tariak dengan keras, bisa jadi pak Bupati bingung, dan panggil Pol PP, 'Pol PP' amankan ni orang, Gila," ujar Ustadz Abdul Somad.
2. Mengucapkan Kalimat Aamiin
Kemudian jika berjamaah maka. "Tetap Merayu kepada Allah dan mengaminkan doa Imam," ujarnya.
Menurut Ustaz Abdul Somad berjamaah juga baik dan lebih baik karena banyak mengaminkan. Tetapi jikapun memiliki doa khusus atau pribadi, maka harus berdoa pelan-pelan dan tidak bersuara."Kalau kuat nanti ketahuan orang sebelah," katanya.
3. Jangan Terlalu Detail Tetapi Jangan Terlau Umum
Menurut UAS cukup sebutkan secara umum, tetapi disebutkan satu persatu:"Lalu, kalau Doa jangan terlalu detail tetapi jangan terlalu umum, artinya tetap sebutkan permohonan agar mendapatkan berkah kepada Allah," jelas UAS.
4. Boleh menggunakan Bahasa Indonesia atau Bahasa Sendiri
Kalau tak bisa berbahasa Arab, atau tidak hafal doa berbahasa Arab, maka bisa menggunakan bahasa Indonesia"Tetapi tetap baca pembuka menggunakan arab, Taawuz, Basmallah, dan hamdalah dan Sholawat," ujar Ustaz Abdul Somad.
Berikut bacaannya:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ
(Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad)
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
(A'uudzu billaahi minasy-syaithoonir)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
(Bismillahirrahmanirrah)
اَلْحَمْدُلِلَّهِ
(Alhamdulillah)
Dilanjutnya dengan bahasa Indonesia tak bisa, gunakan bahasa daerah."Silakan gunakan bahasa daerah jika tidak atau kurang nyaman bahasa Indonesia," jelasnya.
5. Doa ketika berjamaah tidak perlu panjang
Cukup 3 doa pamungkas yang memang untuk bersama. "Ada beberapa titik doa yang punya kesamaan, doa untuk kedua orang tua, yakni doa 10 keselamatan, doa selamat dunia akhirat dan doa memohon ampunan," jelas Ustadz Abdul Somad.
Demikiam adab berdoa bagi umat Islam yang perlu diketahui.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.