Berita Trenggalek

Sunarto Pimpin Mahkamah Agung, Ketua PN Trenggalek Mengaku Ikut Bangga

Dalam perjalanan kariernya di dunia peradilan, Sunarto hanya pernah satu kali menjabat sebagai Ketua PN, yaitu di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Sofyan Arif Candra Sakti
Ketua Pengadilan Negeri Trenggalek, Dian Nur Pratiwi. 

SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Sunarto sebagai Ketua Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia di Istana Negara, Jakarta pada Selasa (20/10/2024).

Dalam perjalanan kariernya, Sunarto yang menjadi pucuk pimpinan tertinggi peradilan di Indonesia, pernah menjabat di berbagai posisi, salah satunya adalah Ketua Pengadilan Negeri (PN) Trenggalek.

Ketua PN Trenggalek Dian Nur Pratiwi mengatakan, selama karirnya di dunia peradilan, Sunarto hanya pernah satu kali menjabat sebagai Ketua PN, yaitu di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur (Jatim).

Sunarto datang ke PN Trenggalek pada tahun 2003, sebagai Wakil Ketua PN Trenggalek

Pada saat itu, posisi Ketua PN Trenggalek kosong, sehingga beberapa bulan kemudian pria kelahiran Sumenep 65 tahun yang lalu tersebut diangkat menjadi Ketua PN Trenggalek.

"Beliau dilantik sebagai Ketua Pengadilan Negeri Trenggalek pada 7 Januari 2004," kata Dian, Kamis (24/10/2024).

Terakhir kali Dian bertemu dengan Sunarto, adalah pada bulan September 2024 di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta.

Kepada Dian, Sunarto sering kali menitipkan salam kepada sejumlah sahabatnya di Kabupaten Trenggalek.

"Saat di Trenggalek beliau sepertinya punya hobi bermain tenis, karena saat beberapa kali bertemu pasti yang dibahas ada salah satu teman tenis beliau di Trenggalek, yaitu pemilik Toko Siswa," kata Dian.

Sunarto menjabat sebagai Ketua PN Trenggalek hingga tahun 2005, sebelum ia pindah sebagai Hakim Tinggi ke Provinsi Gorontalo.

Kepada Dian, Sunarto selalu berpesan agar PN Trenggalek dipimpin dan dibina dengan baik serta senantiasa menjunjung tinggi integritas.

"Jujur saja, keluarga PN Trenggalek merasa bangga, karena dulu yang memimpin PN Trenggalek bisa menjadi pucuk tertinggi di MA. Saya yang tidak pernah dibimbing merasa bangga, apalagi teman-teman di sini yang pernah dipimpin langsung oleh beliau," jelas Dian.

➢ IKUTI UPDATE BERITA MENARIK LAINNYA di GOOGLE NEWS SURYA.CO.ID

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved