Amalan Islam

Doa Nabi Yunus: Teks Arab, Latin dan Artinya 

Nabi Yunus merupakan nabi yang dikenal dengan kisahnya ditelan ikan paus, namun selamat atas izin Allah Swt. 

|
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Freepik
Doa Nabi Yunus 

SURYA.CO.ID - Nabi Yunus merupakan nabi yang dikenal dengan kisahnya ditelan ikan paus, namun selamat atas izin Allah Swt. 

Ketika berada di dalam perut ikan paus, Nabi Yunus memanjatkan doa la ilaha illalla anta subhanaka inni kuntu minaz-zalimin. Doa itulan yang kini dikenal dengan doa Nabi Yunus

Membaca doa Nabi Yunus diyakini punya keutamaan dahsyat, salah satunya dikabulkan segala hajatnya. 

Simak penjelasan doanya berikut, selengkapnya. 

Cerita Nabi Yunus Ditelan Ikan Paus

Dikutip dari buku Kisah Teladan Para Nabi dan Ashabul Kahfi terbitan Kementerian Agama (Kemenag) RI, berikut cerita Nabi Yunus selamat dari perut ikan paus.

Nabi Yunus a.s. hidup tahun 820-750 SM. Nabi Yunus a.s. tinggal di Ninawa, Maushil, 
dekat sungai Tigris, Iraq. 

Nama Yunus disebut dalam Al-Qur’an sebanyak enam kali dan diabadikan sebagai nama surah dalam Al-Qur’an, yakni surah Yunus. Ibunya bernama Matta dari keturunan Bunyamin bin Ya’qub bin Ishak bin Ibrahim. 

Allah Swt. mengutus Nabi Yunus a.s. 
untuk berdakwah kepada penduduk Ninawa, dan menyampaikan ancaman akan azab Allah Swt. bagi kaumnya yang ingkar.  

Namun sikap kaumnya tidak berubah dan 
tetap menyembah berhala yang bernama 
Isytar. Nabi Yunus a.s. marah dan pergi 
meninggalkan kaumnya. Ia berdoa kepada 
Allah Swt. agar menurunkan azab kepada 
kaum Ninawa. Sebagaimana dijelaskan dalam surah al-Anbiya ayat 87 sampai 88. 

Kemudian Allah Swt. akan menurunkan azab kepada kaumnya yang ditandai dengan awan hitam dan keadaan di sekeliling menjadi gelap. Kaum Nabi Yunus a.s. ketakutan dan menyadari kebenaran Nabi Yunus a.s. Kaumnya bersujud dan bertobat  dengan memohon keselamatan kepada Allah Swt.

Allah Swt. mengampuni dan  menerima tobat mereka sehingga kaum Niwana diselamatkan dari azab Allah Swt. 

Sementara itu, Nabi Yunus a.s. dengan hati yang gundah terus berkelana. Hingga pada suatu saat, Nabi Yunus a.s berlayar dan menaiki sebuah perahu, tetapi ketika di  tengah lautan, perahu tersebut bergoyang diterpa ombak. 

“Pasti di antara kita ada  yang berdosa” ujar salah seorang penumpang. Perahu tersebut kelebihan muatan.  

Untuk mengatasi masalah ini, salah seorang di antara mereka harus dibuang ke laut. 

Mereka sepakat untuk mengundi siapa yang akan dibuang ke laut. Setelah tiga kali pengundian, nama Nabi Yunus a.s. yang selalu keluar. Penumpangpun menjadi heran, mengapa nama Nabi Yunus a.s. yang selalu keluar. 

Maka Nabi Yunus a.s. menceritakan kisah dirinya yang pergi meninggalkan kaumnya.  

Sesuai perjanjian, Nabi  Yunus a.s. dibuang ke laut untuk menyelamatkan penumpang
lain. Nabi Yunus a.s. menerima hal ini sebagai hukuman atas ketidaksabarannya menghadapi kaumnya serta lari dari tanggung jawab untuk berdakwah.  

Atas izin Allah Swt. tiba-tiba seekor ikan yang sangat besar menelan Nabi Yunus a.s. dan membawanya berenang mengarungi ombak samudra dan sampai ke dasar laut.

Selama di dalam perut ikan Nabi Yunus a.s. selalu berzikir kepada Allah Swt. Ikan memuntahkan Nabi Yunus a.s. hingga akhirnya ia terdampar di sebuah pantai yang tandus. 

Nabi Yunus a.s. bersyukur atas keselamatannya, dan bertobat kepada Allah Swt. kemudian kembali kepada kaumnya yang telah beriman dan diselamatkan oleh Allah Swt. 

Doa Nabi Yunus 

Dikutip dari buku Kumpulan Do'a Sehari-hari yang diterbitkan Dirjen Bimas Islam Kemenag RI pada 2013, inilah lafadz doa Nabi Yunus

لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ 

la ilaha illalla anta subhanaka inni kuntu minaz-zalimin 

"Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sungguh aku adalah termasuk orang-orang yang zhalim." (QS. Al-Anbiyâ': 87). 

Doa Nabi Yunus tercantum dalam Surat Al Anbiya ayat 87. 

Adapun bunyi keseluruhan Surat Al Anbiya' Ayat 87, sebagai berikut : 

وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ - ٨٧ 

wa żan-nụni iż żahaba mugāḍiban fa ẓanna al lan naqdira 'alaihi fa nādā fiẓ-ẓulumāti al lā ilāha illā anta sub-ḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn 

Artinya: "Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, ”Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.”

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved