Berita Surabaya

Dinkes Jatim: Jumlah Tinggi Temuan Kasus TBC di Jawa Timur Adalah Prestasi

Jumlah penderita TBC di Jawa Timur menjadi tertinggi nomor dua di nasional, dengan persentase mencapai 15,5%. Jumlah yang termasuk tinggi tapi di sisi

Editor: Adrianus Adhi
Dok Suara Surabaya Media
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Prof. Dr. dr. Erwin Astha Triyono, Sp.PD-KPTI., FINASIM 

SURYA.co.id, Surabaya - Jumlah penderita TBC di Jawa Timur menjadi tertinggi nomor dua di nasional, dengan persentase mencapai 15,5 persen. Jumlah yang termasuk tinggi tapi di sisi lain angka ini perlu diapresiasi karena penderita TBC juga enggan melapor.

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Erwin Astha Triyono dalam acara Wawasan Series: Merdeka dari TBC yang digelar Suara Surabaya Media, Kamis (29/8/2024).

Erwin mengatakan jumlah perkiraan kasus TBC di Jawa Timur adalah 116.752, di mana jumlah kasus TBC yang ditemukan mencapai 51,2 % atau 59.868 kasus.

Menurut Erwin kasus TBC ini unik karena perlu intervensi atau kolaborasi dari berbagai pihak.

Selain itu, penanganan kasus TBC juga ditentukan oleh kemampuan dalam menemukan dan mempercepat penanganan TBC.

"Jadi, kalau perlu ranking satu, karena kita harus menemukan (kasusnya). Tapi jangan lupa, segera obati setelah itu dan semoga trennya turun dengan sendirinya," kata Erwin.

Di Nasional, angka tertinggi untuk penderita TBC adalah dari Jawa Barat dengan 27,2 % , lalu Jawa Timur 15,1 % , kemudian Jawa Tengah 14,5 % , lalu Sumatera Utara, DKI Jakarta, Banten.

Nancy D. Anggraeni Asisten Deputi Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI mengatakan diperlukan upaya percepatan eliminasi TBC yang tentu saja tidak dapat dilakukan dengan cara biasa.

"Perlu kolaborasi, koordinasi dan peningkatan peran serta komunitas, pemangku kepentingan, dan multisektor lainnya dalam penanggulangan TBC secara komprehensif, Inovatif dan masif,” kata Nancy saat menjadi pembicara utama dalam acara ini.

Juga diperlukan kampanye penemuan kasus sebanyak-banyaknya dan inisiasi pengobatan bagi semua kasus TBC yang baru ditemukan. Termasuk investigasi kontak serumah atau erat, dan pemberian terapi pencegahan bagi infeksi TBC laten.

Sementara dalam acara tersebut juga digelar apresiasi Stakeholder hingga mengajak Penandatanganan Komitmen

Total ada empat penerima apresiasi karena sudah berkontribusi mengeliminasi tuberkulosis (TBC). Mulai dari Mukhibatul Khusnah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, Sapto Hadi Prayetno Senior Manager of General Affairs PT. Smelting, Deny Ferdiansyah Kepala Cabang Human Initiative Jawa Timur, dan Ani Herna Sari Direktur Yayasan Rekat Peduli Indonesia.

Keempatnya masing-masing diapresiasi dengan kategori berturut-turut, kontribusi pemerintah daerah, perusahaan, filantropi, dan komunitas.

Salah satu penerima apresiasi, Mukhibatul Khusnah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik menarget eliminasi TBC di Gresik tahun 2028, ditarget lebih awal dari nasional.

"Penemuan kasus TBC semakin tahun meningkat tentu tidak lepas dari komitmen kolaborasi dengan faskes, pemerintah, swasta dan masyarakat," ucapnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved