Rabu Wekasan 2024 Jatuh pada Tanggal Berapa? Ini Waktu dan Amalan untuk Tolak Bala

Dalam kalender Hijriyah, rabu terakhir di Bulan Safar disebut sebagai Rabu Wekasan. Kapan Rabu Wekasan 2024?

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID
Ilustrasi - Rabu Wekasan 

SURYA.CO.ID - Dalam kalender Hijriyah, rabu terakhir di Bulan Safar disebut sebagai Rabu Wekasan.

Pada hari tersebut, sebagian umat Islam di Indonesia melaksanakan sholat tolak bala dan berdoa kepada Allah SWT agar dijauhkan dari musibah dan bencana.

Lantas Rabu Wekasan 2023 jatuh pada tanggal berapa?

Dilansir dari Kompas TV, hari Rabu terakhir Bulan Safar 1446 Hijriyah jatuh pada Rabu, 4 September 2024.  

Rabu Wekasan dalam Islam

Rabu Wekasan dikenal juga dengan sebutan Rabu Pamungkas, Arba Mustakmir atau Arba Musta'mir.

Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, Rabu Wekasan adalah waktu turunnya balak atau musibah penyakit, sehingga sering diperingati dengan acara tolak balak.

Kepercayaan ini ternyata juga pernah ada di zaman Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW juga sudah menegaskan tidak ada kesialan atau bencana khusus di Bulan Safar.

Hukum meyakini datangnya malapetaka di akhir Bulan Shafar, sudah dijelaskan dalam hadits shahih riwayat Imam Bukhari dan Muslim:

"Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Saw bersabda: "Tidak ada penyakit menular. Tidak ada kepercayaan datangnya malapetaka di bulan Shafar. Tidak ada kepercayaan bahwa orang mati itu rohnya menjadi burung yang terbang." (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Menurut al-Hafizh Ibn Rajab al-Hanbali, hadits ini merupakan respon Nabi SAW terhadap tradisi yang berkembang di masa Jahiliyah.

Ibnu Rajab menulis: "Maksud hadits di atas, orang-orang Jahiliyah meyakini datangnya sial pada bulan Shafar. Maka Nabi SAW membatalkan hal tersebut. Pendapat ini disampaikan oleh Abu Dawud dari Muhammad bin Rasyid al-Makhuli dari orang yang mendengarnya. Barangkali pendapat ini yang paling benar. Banyak orang awam yang meyakini datangnya sial pada bulan Shafar, dan terkadang melarang bepergian pada bulan itu. Meyakini datangnya sial pada bulan Shafar termasuk jenis thiyarah (meyakini pertanda buruk) yang dilarang." (Lathaif al-Ma’arif, hal. 148).

Amalan Rabu Wekasan dalam Islam

Buya Yahya kembali menegaskan bahwa kepercayaan dan tradisi Rabu Wekasan bukan riwayat hadist Nabi.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved