Berita Tulungagung

15 Orang Meninggal Akibat DBD, Dinkes Tulungagung Ingatkan Ancaman Nyamuk Dari Dalam Rumah

Karena itu Desi meminta masyarakat mewaspadai sumber perkembangbiakan nyamuk di dalam rumah atau sekolah.

Penulis: David Yohanes | Editor: Deddy Humana
surya/David Yohanes
Media kampanye Dinas Kesehatan Tulungagung untuk menanggulangi demam berdarah dengue (DBD). 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung mencatat ledakan kasus demam berdarah di tahun 2024 ini.  Hingga 17 Agustus 2024, ada 2.826 pasien demam dengue (DD), demam berdarah dengue (DBD) dan dengue shock syndrome.

Ketiga jenis penyakit ini sama-sama disebabkan virus dengue yang disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti. Dari jumlah pasien itu, 15 orang di antaranya meninggal dunia.

Meski saat ini masuk musim kemarau, masih ditemukan pasien DBD di wilayah Kabupaten Tulungagung. Menurut Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Tulungagung, Desi Lusiana Wardani, pada Juli 2024 ada 79 pasien, 1 di ataranya meninggal dunia. 

“Bulan ini menurun drastis, hingga pertengahan kemarin 34 pasien. Tidak ada yang meninggal dunia,” jelasnya.

Melihat fakta masih ada temuan DBD di masyarakat, Desi memastikan bukan karena genangan air hujan. Selama kemarau maka tidak ada kaleng atau barang-barang bekas di luar rumah yang terisi air dan jadi tempat kembang biak nyamuk. 

Karena itu Desi meminta masyarakat mewaspadai sumber perkembangbiakan nyamuk di dalam rumah atau sekolah.  “Sumbernya ada di dalam rumah, jadi penanganannya berbeda. Cek kamar mandi, vas bunga, gentong dan lain-lain,” tegas Desi.  

Desi memaparkan, di saat musim hujan maka digalakkan gerakan di luar rumah, seperti 3M (menguras, menutup, mengubur) dan fogging (pengasapan).  Namun karena musim kemarau, semua gerakan itu sudah tidak efektif lagi dilakukan.  

Sumber penularan DBD dipastikan dari dalam rumah, karena itu yang perlu dilakukan adalah mengontrol tempat-tempat penampungan air, seperti kamar mandi.  

“Percuma jika sumber jentik tidak dibasmi, karena 2-3 hari jentik sudah jadi nyamuk. Fogging bukan pilihan utama, tapi Pemberantasan Sarang Nyamuk di dalam rumah,” paparnya. 

Data pasien di tahun 2023 ada 206 pasien, 3 orang di antaranya meninggal dunia. Sedangkan jumlah pasien  DBD dan DSS sampai Juli 2024 sebanyak 1.144, dengan 15 orang meninggal dunia. 

DSS adalah kondisi lanjutan DBD, komplikasi infeksi demam berdarah dengue (DBD) yang memiliki tingkat kematian yang tinggi.  Pada Januari 2024 ada 56 kasus dengan 2 pasien meninggal dunia.

Kemudian Februari 2024 ada 89 kasus dengan 3 pasien meninggal dunia. Disusul Maret 2024 melonjak menjadi 222 kasus, dengan 4 pasien meninggal dunia. April 2024 ada 292 kasus, dengan 3 pasien meninggal dunia.

Mei 2024 ada 275 kasus, dengan 1 pasien meninggal dunia. Juni 2024 ada 131 kasus, dengan 1 pasien meninggal dunia. Juli 2024 ada 79 kasus, dengan 1 pasien meninggal dunia. Dan Agustus 2024 sampai tanggal 17 ada 34 kasus tanpa ada yang meninggal dunia.  *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved