Berita Viral
Sosok Tan Passakornnatee atau Mr Ichitan yang Beri Wanita Surabaya Hadiah Rp 300 Juta Plus Pekerjaan
Inilah sosok Tan Passakornnatee atau Mr Ichitan yang memberikan hadiah Rp 300 juta plus pekerjaan kepada seorang wanita Surabaya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id, SURABAYA - Inilah sosok Tan Passakornnatee atau Mr Ichitan yang memberikan hadiah Rp 300 juta plus pekerjaan kepada seorang wanita Surabaya.
Diketahui, rejeki nomplok didapat seorang wanita Surabaya bernama Indah Larasati (36), dapat hadiah Rp 300 juta dari tutup botol.
Indah mendapat Rp 300 juta dari tutup botol minuman Ichitan Thai Green Tea.
Tak cuma itu, Indah juga mendapat pekerjaan baru dari pendiri Ichitan, Tan Passakornnatee atau Mr Ichitan.
Melansir dari Wikipedia, Tan Passakornnatee kelahiran 4 April 1959.
Baca juga: Rejeki Nomplok Wanita Surabaya Usai Kena PHK dan Pinjol, Dapat Hadiah Rp 300 Juta dan Kerjaan Baru
Ia adalah seorang pengusaha Thai, yang paling dikenal sebagai pendiri dari Oishi Group dari restoran-restoran Jepang.
Produk tersebut membuatnya sukses dan dikenal di Thailand dengan nama Oishi Green Tea.
Tan Passakornnatee lahir di Chonburi, Thailand.
Orangtuanya beretnis Tionghoa. Ia lulus pada Kelas 9 dan mendapatkan pekerjaan pertamanya sebagai seorang karyawan di Sahapat.
Kemudian ia menabung uang dari pekerjaan pertamanya, dan ia membuka sebuah toko buku di Chonburio.
Selain itu, ia memulai untuk menginvestasikan uangnya dalam bidang properti.
Pada 1999, ia mendirikan Oishi Restaurants, WBC (Wedding Business Consultant) Wedding Studio dan Oishi Green Tea.
Pada 2010, ia mengundurkan diri dari Oishi Group, dan ia mendirikan sebuah perusahaan yang baru yang bernama Mai Tan yang terdiri dari Ichitan Company dan Double Drink Company.
Tan Passakornnatee adalah CEO dari Mai Tan Company.
Ia bertunangan dengan Ing Passakornnatee, yang dikenal sebagai Sunisa. Ia memiliki dua anak yang bernama Get dan Gaigai.
Diberitakan sebelumnya, tangis bahagia Indah Larasati saat menceritakan kesulitan yang tengah di hadapinya atas himpitan ekonomi.
“Belum lama ini saya ditipu oleh teman yang menggunakan identitas saya untuk pinjaman online (pinjol),” ujar Indah.
Indah sendiri belum lama ini juga terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK) dari sebuah perusahan.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan membayar hutang pinjol temannya ia pun akhirnya bekerja sebagai sales promotion girl (SPG).
“Jadi, dengan pendapatan secukupnya dari bekerja lepasan menjadi SPG kadang tidak cukup membiayai susu anak dan sekolah ditambah setiap bulan harus bayar cicilan pinjol,” paparnya.
Sementara suaminya harus kerja jauh sebagai karyawan gudang di pulau Bali dengan gaji yang secukupnya.
Indah mendapatkan tutup botol keberuntungan itu ketika belanja keperluan di Indomaret jalan Sidosermo Air Das, Surabaya, dan membeli produk Ichitan Thai Green Tea.
Dia melihat brosur di sekitar lokasi dan beberapa kali Indah melihat iklan program Ichitan Mendadak Jutawan 3 di angkot yang berlalu lalang.
Setibanya dirumah membuka tutup botol, betapa terkejutnya dia setelah membalik tutup botol Ichitan terdapat tulisan 300 juta beserta kode unik, dan nomor kontak resmi Ichitan.

Karena khawatir serta merasa tidak yakin dan takut akan penipuan, ia pun kembali mengecek selebaran yang masih disimpan, lalu cek di media sosial @ichitanindo, dan berita di media online.
Tanpa banyak berharap ia pun langsung menghubungi nomor kontak resmi Ichitan yang ada di balik tutup botol untuk melakukan proses validasi.
“Setelah itu saya telepon nomor kontak Ichitan yang tertera di tutup botol, habis itupun saya tidak memberi tahu keluarga, bahkan suami, jadi baru hari ini saja beritahukan ke mereka,” pungkas Indah.
Tan Passakornnatee atau Mr. Ichitan, Pendiri Ichitan Group PCL, bersama tim verifikasi Ichitan langsung bertolak ke Surabaya dan berjalan menyusuri gang mencari lokasi tempat tinggal pemenang ke-3 “Mendadak Jutawan 3”.
Ketika Mr. Ichitan bertanya, hendak digunakan untuk apa uang Rp 300 juta jika menang.
Indah menyebut uangnya untuk membayar utang lebih dulu.
“kalau memang rezeki saya menang, hadiah 300 juta ini akan saya pakai untuk membayar hutang terlebih dahulu dan kembali mencoba menata hidup,” katanya menitikan air mata.
Mendengar cerita kesulitan Indah dan keluarganya, Mr Ichitan pun terenyuh.
Tak hanya langsung memberikan secara langsung hadiah 300 juta, ia pun menawarkan suami Indah untuk bekerja di tempat relasi Mr. Ichitan yang berlokasi di Mojokerto, agar lebih dekat dengan keluarganya.
“Sekali lagi saya merasa sangat bahagia saat mengetahui bahwa pemenang ke-3 ini adalah orang baik yang membutuhkan. Saya berharap Indah, suami, dan anaknya bisa hidup lebih baik," ungkapnya.
Setelah lulus sekolah menengah pertama (SMP), pria yang kerap disapa Mr Ichitan ini bekerja di Ratthane Metro Co Group Sahapatphibon di Bangkok, Thailand. Saat itu ia memulai karirnya menjadi pegawai biasa selama 5 tahun.
Merasa apa yang dikerjakannya tidak sesuai minatnya, setelah menjadi sales supervisor, rupanya Mr Ichitan memutuskan untuk mengundurkan diri dan mendirikan sebuah toko di terminal bus Chonburi, Thailand yang sukses dalam waktu enam bulan.
"Setelah keluar dari pekerjaan itu, awalnya saya menjual koran di usia 21 tahun di Terminal Chonburi, Thailand, sekaligus menjalankan bisnis lain seperti rumah makan," ucap Mr Ichitan kepada Tribunnews.com, beberapa waktu lalu.
Pria yang kerap menggunakan topi nakhoda kapal itu mengatakan, pada saat krisis ekonomi yang melanda Thailand, ia juga ikut terkena dampaknya. Bahkan, ia harus terlilit utang sebesar 100 juta Bath atau sekitar Rp 40 miliar.
Tidak ingin larut dalam keterpurukan, Mr Ichitan membangun kembali usaha T.Y Marriage Studio Co. Ltd. Sebuah studio foto pernikahan pertama di Soi Thonglor, Thailand, tahun 1993. Ia juga berhasil menyelenggarakan pernikahan untuk 2.000 pasangan pada saat itu.

Bisnis itu pun meningkat dan saat ini studionya sudah memiliki lebih dari 20 cabang di Soi Thonglor. Bisnis studio pernikahan tersebut mulai populer sejak tahun 1999.
Rupanya kesuksesan di dalam bidang studio pernikahan tidak membuat ia puas sampai di situ. Mr Ichitan pun kembali membangun usaha sebuah restoran Jepang hingga minuman teh hijau asli Jepang pada tahun 2010.
"Generasi sekarang, sebaiknya carilah uang dan tabunglah uang sebanyak-banyaknya. Gunakanlah uang untuk mencari ide," kata ayah dua anak ini.
Teh hijau yang dikenal dengan sebutan Ichitan tersebut rupanya harus kembali mendapatkan musibah, lantaran banjir besar yang menimpa Thailand pada tahun 2010. Mr Ichitan memang sempat terpukul melihat kondisi pabrik yang baru ia bangun harus tutup karena terendam banjir.
"Pada saat banjir tersebut, saya tidak diam saja. Saya ikut membantu dan menyumbangkan sisa keuntungan yang saya punya untuk warga terkena musibah banjir tersebut," katanya.
Ia tidak mau larut dalam kesedihan. Pada tahun 2011, ia kembali membangkitkan pabrik Teh Ichitan tersebut dengan konsep Green Factory dalam waktu 10 bulan.
"Karena saya percaya kalau kita tanam kebaikan, kita akan berbalik mendapatkan kebaikan buat kita. Misalnya saat terjadi banjir besar tahun 2010 lalu, saya tidak menyerah. Lalu, setelah banjir itu, penjualan Ichitan meningkat," katanya.
Pria berusia 56 tahun ini juga menceritakan, apa yang ia lakukan saat ini merupakan berkat terinspirasi dari sosok orang-orang yang ia kagumi.
"Yang paling menginspirasi saya adalah kedua orangtua dan Raja Thailand. Selain itu, saya juga terinspirasi dari mantan bos di kantor saya dulu, yang punya perusahaan mie tetapi hanya lulusan kelas 4 SD," tutur Mr Ichitan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.