Olimpiade Paris 2024

Perjuangan Veddriq Leonardo dari Ninja Warrior Raih Emas Olimpiade Paris, Pulang Sekolah Kaki Lecet

Ini lah perjuangan Veddriq Leonardo peraih medali emas Olimpiade Paris 2024 yang ternyaa alumnus acara Ninja Warrior Indonesia yang tayang di RCTI. 

Editor: Musahadah
NOC Indonesia/Naif Muhammad Al’as
Sosok Veddriq Leonardo, Atlet Panjat Tebing yang Sumbangkan Medali Emas Pertama di Olimpiade Paris 

SURYA.CO.ID  – Ini lah perjuangan Veddriq Leonardo peraih medali emas Olimpiade Paris 2024 yang ternyaa alumnus acara Ninja Warrior Indonesia yang tayang di RCTI. 

Veddriq Leonardo meraih emas setelah berhasil mengalahkan lawannya Wu Peng asal Cina di final dengan waktu 4,75 detik. 

Selisih waktu yang dicatatkan Veddriq hanya selisih 0,02 detik dengan Wu Peng.

Perolehan medali emas tersebut membuatnya menjadi atlet pertama Indonesia yang berhasil menyumbangkan medali emas di Olimpiade Paris 2024.

Ibunda Veddriq, Rosita mengatakan bahwa raihan medali yang ia raih di Olimpiade Paris 2024 tidak lepas dari kepribadiannya yang kokoh dan teguh pendirian sejak ia kecil tanpa mengenal seperti apa rintangan yang dihadapi.

Baca juga: Profil Veddriq Leonardo, Atlet Panjat Tebing yang Sumbangkan Medali Emas Pertama di Olimpiade Paris

“Sejak kecil, Veddriq merupakan anak yang sangat gigih dan teguh pendirian. Jika ia mengatakan A, maka harus A. Dan setiap hari bahkan di saat ada kebakaran hutan di Kalimantan, ia tetap berlatih di bawah kabut asap yang memenuhi langit Kalimantan,” kata Rosita dalam keterangan resmi FPTI.

Di bagian lain terungkap fakta menarik tentang Veddriq yang ternyata dia pernah mengikuti ajang Ninja Warrior Indonesia.

Hal itu diketahui dari foto yang diunggahnya di Instagram-nya, @veddriq, pada 28 Januari 2017 silam.

Di caption dia menulis: 

“Alhamdulillah udah kelar @ninjawarriorid #sasukeninjawarriorindonesia #climberstories #climbing #climber #ninjatryout2017 #salasclimbing,” tulis Veddriq dalam keterangan fotonya.

Netizen pun ramai-ramai memberikan komentar dalam unggahan tersebut. Banyak yang menilai bahwa Veddriq wajar bisa menyabet medali emas Olimpiade 2024 karena di masa lalu dia adalah seorang ninja.

Perjuangan Veddriq Leonardo

Sumaryanto, ayah dari Veddriq Leonardo mengaku sangat bangga terhadap anak ketiga dari lima anaknya.

Sumaryanto menceritakan bahwa putranya itu sudah menyukai olahraga sejak kecil, terlebih panjat memanjat.

Namun, Veddriq baru menekuni panjat dinding sejak duduk dibangku kelas 2 SMA, dimana Veddriq bersekolah di SMAN 6 Pontianak.

"Dia baru mulai itu kelas 2 SMA, waktu itu awalnya dia kan ikut Sispala, siswa pecinta alam, dan awalnya panjat tebing alam," ujarnya.

Saat awal latihan panjat tebing, ia katakan putranya itu kerap pulang kerumah dengan kaki lecet dan luka akibat gesekan dengan tebing batu alam.

Namun, Veddriq tidak menyerah dengan luka - luka yang ia alami dan terus melanjutkan hobinya panjat tebing alam.

Setelah itu, seorang guru olahraga dari sekolah Veddriq mengajaknya untuk mengikuti penjat dinding, dan setelah itu ternyata Veddriq terus mengukir prestasi hingga akhirnya menjuarai. 

Ditemui dikediamannya di gang harapan, Jalan Tanjung Harapan, Kecamatan Pontianak Timur, Pontianak, Sumaryanto mengatakan bahwa sejak awal Veddriq selalu meminta doa kepadanya dan seluruh keluarga agar dapat mengeluarkan kemampuan terbaiknya.

"Di dalam sholat itu saya doakan Veddriq agar bisa menang, mudah - mudahan dia meraih medali emas," ujar Sumaryanto.

Sumaryanto mengaku sangat bangga kepada anak ketiganya itu yang telah berhasil mengharumkan nama Indonesia pada Olimpiade Paris 2024 ini.

Di bagian lain, ibu Veddriq, Rosita, tak menyangka bakal didatangi banyak wartawan setelah Veddriq Leonardo meraih emas, Kamis 8 Agustus 2024.

"Kite kan orang kecik (kecil). Jadi tak nyangka," katanya.

Belasan awak media memang langsung mendatangi kediaman orangtua Veddriq setelah atlet panjat tebing itu meraih juara Olimpiade Paris 2024.

 Berkali-kali ayah dan ibu Veddriq serta keluarganya diwawancarai awak media.

"Tadi yang datang juga banyak dari tetangga dan keluarga. Penuh di dapur sini," katanya.

Setelah wawancara, awak media juga dijamu dengan berbagai makanan di rumah orangtua Veddriq yang berada di Pontianak Timur, Kalimantan Barat ini.

"Silakan. Mana yang belum makan," tanya Rosita seraya memberikan mangkuk berisi lontong ke awak media yang datang.

Veddriq sempat menghubungi keluarga melalui video call, pada kesempatan singkat itu, Veddriq menyapa keluarga dan awak media yang berada di rumahnya. 

Sosok Veddriq Leonardo

Veddriq mengunci kemenangan dan menjadi juara pertama panjat tebing ia berhak mendapatkan medali emas setelah mengalahkan lawannya Wu Peng atlet asal Cina di final dengan waktu 4,75 detik
Veddriq mengunci kemenangan dan menjadi juara pertama panjat tebing ia berhak mendapatkan medali emas setelah mengalahkan lawannya Wu Peng atlet asal Cina di final dengan waktu 4,75 detik (Tribunnews)

Veddriq Leonardo lahir pada tanggal 11 Maret 1997, kini ia berumur 27 tahun. 

Veddriq memulai karier panjat tebing di nomor boulder. 

Seiring dengan berjalannya waktu, Veddriq pindah ke nomor speed yang kemudian mengantarkannya meraih banyak prestasi. 

Pria kelahiran Pontianak, Kalimantan ini tercatat meraih enam juara dunia sejak 2018. 

Di antaranya pada ajang Piala Dunia IFSC di Amerika Serikat pada 2021, di Swiss tahun 2021, di Korea Selatan pada 2022, di Amerika Serikat pada 2022, dan yang terakhir Korea Selatan pada 2023. 

Terbaru, Veddriq berhasil meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024 dengan catatan waktu tercepat 4,75 detik.

Nama lengkap: Veddriq Leonardo

Tanggal lahir: 11 Maret 1997

Profesi: Atlet panjat cepat

Instagram: @veddriq

Veddriq dikenal sebagai anak yang baik dan taat beribadah. 

Hal ini diungkap sang ibunda, Rosita Bin Hamzah dikutip dari Tribun Pontianak. 

"Anaknya penurut, kalau kita larang itu dia ikut aja. Rajin juga sholatnya," katanya. 

Rosita Bin Hamzah mrngungkap bakat Veddriq terlihat sejak kecil. 

"Waktu kecil dia itu sudah suka manjat-manjat pohon, kadang juga naik tambat kapal di tepi sungai," katanya. 

Sementara itu, Rosita menjelaskan bakat panjat tebingnya mulai terlihat sejak SMA, dan semakin terlihat ketika Veddriq juga sering mengikuti kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala). 

"Dulu dia sering ikut-ikut kegiatan Mapala, dan sering manjat tebing di alam, dia dilihat sama pelatihnya dan diajak untuk menjadi atlet profesional. Dia ditunjukin video Aspar Jailolo." 

"Mau gak jadi atlet seperti ini katanya waktu itu. Dari pada hanya sekedar suka-suka. Kemudian ikut latihan dan ikuti beberapa pertandingan," jelasnya. 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved