Rejeki Nomplok Putri Ariani Penyanyi Jebolan AGT 2023 Usai Masuk UGM, Didukung Hotman Paris

SURYA.co.id - Penyanyi Indonesia jebolan American's Got Talent (AGT) 2023, Putri Ariani, mendapat rejeki nomplok setelah diterima di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Ia mendapat dukungan dari pangacara kondang Hotman Paris.

Hotman ikut mengunggah kabar gembira tersebut.

Lewat status instagramnya, @hotmanparisofficial pada Jumat (2/8/2024), Hotman bahkan menawarkan kepada finalis America’s Got Talent (AGT) musim 18 itu magang di kantor pengacaranya, Homan Paris & Partner.
 
"Mau dia hotman training?? Jamin mutu," tulis Hotman dalam status instagramnya @hotmanparisofficial pada Jumat (2/8/2024).

Baca juga: Ingat Putri Ariani Penyanyi Indonesia yang Ikut AGT 2023? Batal Kuliah di AS, Kini Bahagia Masuk UGM

Postingan Hotman pun disambut ramai masyarakat.

Sebagian besar memuji Hotman Paris, sebagian lainnya bangga Putri Ariani bisa menggapai cita-citanya untuk menjadi seorang advokat.

Sebelumnya, Putri Ariani menyita perhatian setelah fotonya memakai kemeja putih, rok hitam, dan almamater Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, beredar di media sosial.

Pasalnya, sempat beredar kabar bahwa Putri Ariani akan kuliah di Amerika Serikat (AS) setelah lulus dari bangku Sekolah Menengah Musik (SMM) di Yogyakarta.

Ternyata, kini Putri Ariani menjadi satu dari 10.678 mahasiswa baru yang diterima di UGM tahun ini melalui jalur Penelusuran Bibit Unggul Berprestasi (PBUB) di bidang seni.

Baca juga: Terlanjur Dituding Tak Profesional, Begini Nasib Putri Ariani Jebolan AGT 2023, Ayah: Kita Kaget

Penyanyi yang pernah masuk babak semifinal American's Got Talent (AGT) ini menjadi mahasiswa Fakultas Hukum (FH) UGM.

Sebelum memutuskan masuk FH UGM, Putri Ariani butuh waktu cukup lama untuk berpikir. 

“Banyak pertimbangan. Setahun ini banyak berpikir untuk kelanjutan pendidikan putri, akhirnya memilih di UGM. Putri pikir, UGM menjadi the right choice for me,” katanya, dikutip dari laman UGM.

Terkait pilihannya itu, Putri mengaku ingin belajar hal baru di luar bidang seni.

“Semoga bisa mengadvokasi teman putri yang difabel dan non difabel untuk meraih mimpi mereka,” katanya.

Ia juga ingin menambah wawasan baru.

“Selama ini ambil musik di SMK, tapi putri suka sesuatu yang baru. Ingin belajar hukum bisa buat nambah wawasan yang lebih luas dan open minded,” katanya.

Meski begitu, Putri Ariani tidak akan meninggalkan karirnya sebagai penyanyi.

“Kalo putri ingin pendidikan dan karier berjalan beriringan dan kuliah akan lanjut. Tahun ini akan keluarkan album,” paparnya.

Sementara Rektor UGM, Ova Emilia berharap, Putri bisa menjalankan kuliahnya dengan baik di kampus UGM.

“Semoga lancar nanti kuliahnya dan fokus. Kami berusaha agar UGM menjadi tempat belajar yang nyaman dan menyenangkan untuk semua,” katanya.

Sebelumnya, setelah lulus SMK, Putri Ariani kabarnya akan menempuh pendidikan perguruan tinggi di The Juilliard School, sekolah seni pertunjukan paling prestise di dunia terlebih di kota New York.

Awalnya, sekolah seni ini didirikan oleh Frank Damrosch pada 1905 dengan nama Institute of Musical Art.

Juilliard School kemudian berkembang dengan penambahan ilmu tarian dan drama lalu berganti nama menjadi The Juilliard School.

Nama tersebut bukan serta merta disematkan untuk sekolah seni ini.

Sebab The Juilliard School mengambil nama dari filantropi Augustus D Juilliard selaku donatur utama sekolah ini.

Biaya sekolah di The Juilliard School

Berbagai alumni The Juilliard School tercatat sudah sukses menyabet 105 piala, melansir dari TribunJabar.

Usut punya usut, untuk bisa berkuliah di The Juilliard School, Putri Ariani setidaknya harus menggelontorkan biaya hingga Rp 1,1 miliar.

Berikut rincian biaya kuliah, melansir laman The Juilliard School.

- Biaya kuliah 53,3 ribu dolar AS (sekitar Rp792 juta)

- Kamar Double, termasuk Meal Plan 21.340 dolar AS (sekitar Rp317 juta)

- Asuransi Kesehatan Pelajar (Perkiraan) 3.000 dolar AS (sekitar Rp44,6 juta)

- Biaya Orientasi 250 dolar AS (sekitar Rp3,7 juta)

Jika ditotal, biaya kuliah di The Juilliard School setidaknya mencapai 77.890 dolar AS atau sekitar Rp1,1 miliar.

Sementara, estimasi anggaran mahasiswa non-asrama sekitar 82.240 dolar AS (sekitar Rp1,2 miliar), dilansir dari TribunBatam.

Di sisi lain, berdasarkan survei, siswa Juilliard School rata-rata akan mengeluarkan biaya untuk buku, persediaan, dan pengeluaran pribadi sebesar 4.000 dollar AS atau Rp 59,4 juta per tahun pertama.

Siswa juga akan mengeluarkan biaya untuk angkutan atau transportasi, rata-rata sebesar 2.002 dollar AS atau sekitar Rp 29,7 juta per tahun akademik.

Apabila ditotal dengan biaya tidak langsung, maka seorang siswa dapat mengeluarkan biaya sebesar 83.892 dollar AS atau Rp 1,247 miliar per tahun akademik.

Kendati biaya kuliah di The Juilliard School cukup fantastis, Putri Ariani bisa dibilang beruntung.

Pasalnya, Putri Ariani sudah mengantongi beasiswa dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

“Inspirasi Putri untuk negara ini luar biasa. Maka dari itu kami ingin merealisasikan mimpi Putri untuk berkuliah di kampus impian Putri, yang seleksinya sangat ketat."

"Jadi kami akan mendukung penuh lewat Beasiswa Indonesia Maju,” ungkap Menteri Nadiem yang disambut tangis haru Putri.

Program BIM, yang pada tahun ini juga menyasar siswa kelas menengah atas dan sederajat, juga akan membantu penerima beasiswa mulai dari persiapan memasuki perguruan tinggi pilihannya.

“Jadi selain beasiswa penuh saat kuliah nanti, dalam proses pendaftaran Putri ke kampus, persiapan untuk tes juga akan didukung lewat beasiswa ini,” jelas Nadiem yang bersedia untuk menawarkan surat rekomendasi untuk memperkuat pendaftaran Putri ke kampus lantaran prestasinya.

Menutup pertemuan, Putri menyampaikan terima kasih kepada Menteri Nadiem dan Kemendikbudristek karena sudah mendukung impiannya untuk berkuliah di tahun depan.

“Terima kasih. Aku senang banget. Soalnya dari kecil impianku mau kuliah di The Julliard School,” tutup Putri.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id