Berita Tulungagung
Jadi Bagian Gerakan Tanam Cabai, Luas Lahan Cabai Desa Macanbang Tulungagung Bertambah 2 Kali Lipat
Luas lahan tanaman cabai di Desa Macanbang, Kecamatan Gondang, Tulungagung, ditambah dari 12 hektare pada 2023, menjadi 25 hektare.
Penulis: David Yohanes | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | TULUNGAGUNG - Luas lahan tanaman cabai di Desa Macanbang, Kecamatan Gondang, Tulungagung, ditambah dari 12 hektare pada 2023, menjadi 25 hektare.
Penambahan luasan ini karena Desa Macanbang menjadi salah satu sasaran gerakan tanam cabai sebagai bagian upaya pengendalian inflasi yang dicanangkan Pemkab Tulungagung.
“Sebelumnya sistem tumpangsari dengan semangka. Tapi tahun ini semangkanya jelek, jadi diganti tanaman cabai juga,” jelas Kepala Desa Macanbang, Warkamto Arifianto.
Baca juga: Canangkan Gerakan Tanam Cabai, Pj Bupati Tulungagung Heru Suseno: Antisipasi Inflasi
Untuk mencegah serangan hama, masa tanam pun ditetapkan secara bersamaan.
Seluruh petani wajib menuntaskan masa tanam dalam waktu 10 hari.
Untuk menyukseskan program ini, petani di Desa Macanbang mendapat bantuan dari Dinas Pertanian berupa bibit, lanjaran dan pupuk.
“Hanya saja bantuannya untuk 10 hektare lahan. Jadi petani harus menambah sisanya,” sambung Warkamto.
Jenis cabai keriting akan mulai panen pada usia 70 hari, sedangkan cabai rawit sedikit lebih lama.
Sejak petik panen pertama, cabai akan terus bisa dipanen hingga 3 bulan.
Setiap 3 hari sekali para petani bisa memetik cabai dan menghasilkan uang.
“Kami pernah ditawari kontrak dengan perusahaan besar. Tapi para petani menolak karena terlalu banyak aturan yang harus dipenuhi, petani lebih ingin bebas,” ungkap Warkamto.
Saat masa panen September 2023 lalu, harga di tingkat petani hanya Rp 16.000 per kilogram.
Namun saat menjelang akhir Oktober 2023 harga mencapai Rp 80.000 per kilogram.
Harga tertinggi itu didapat saat harga cabai di pasaran tembus Rp 100.000 per kilogram.
“Harga Rp 80.000 itu pun hanya 2 hari saja. Yang paling lama di harga Rp 60.000 per kilogram,” tambah Warkamto.
Harga jual cabai saat masa panen tahun 2023 memberikan keuntungan bagi petani.
Kini para petani berharap harga jual masa panen tahun 2024 ini masih memberi keuntungan.
Pilihan menanam cabai ini mengalahkan pilihan lain, yaitu menanam tembakau.
Pemulihan Jalan dan Jembatan Putus, Pemkab Tulungagung Ajukan BTT Rp 16 Miliar ke Pemprov Jatim |
![]() |
---|
Pemkab Tulungagung Akan Ajukan BTT untuk Perbaikan Jalan Sendang-Karangrejo dan Jembatan Junjung |
![]() |
---|
Sampah dari Kalidawir Nyaris Memutus Jembatan Junjung Tulungagung, Sejumlah Tanggul Terancam Jebol |
![]() |
---|
Daftar Lengkap Pemenang Balap Sepeda Hell2Man Seri Ketiga Tulungagung |
![]() |
---|
173 Pesepeda Ikuti Hell2Man, Taklukan Rute Ekstrem Pegunungan Waduk Wonorejo Tulungagung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.