Berita Viral
Kisah Fara Rawat Ibu Sakit Sambil Kuliah, Bersihkan Kotoran Berceceran Setiap Hari, Dibantu Tunangan
Kisah seorang mahasiswi bernama Fara yang merawat ibu sakit sambil kuliah ramai jadi sorotan. Bersihkan kotoran berceceran setiap hari.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Kisah seorang mahasiswi bernama Fara yang merawat ibu sakit sambil kuliah ramai jadi sorotan netizen di dunia maya.
Dalam cerita yang dibagikannya di TikTok, Fara mengaku sudah terbiasa membersihkan kotoran ibunya setiap hari.
Bahkan tak jarang kotoran ibunya itu berceceran di lantai rumah.
Awalnya Fara cuma sendirian merawat ibunya yang sedang sakit tersebut.
Tapi setelah bertunangan, Fara dibantu oleh tunangannya.
Baca juga: Perjuangan Agus Bocah SD Rawat Ibu yang Lumpuh, Kerap Telat dan Bolos Sekolah hingga Dikira Nakal
Dikutip dari mStar via TribunTrends, curhatan Fara soal kondisi lantai rumah yang dipenuhi kotoran sang ibu membuat banyak orang terharu.
Fara mengatakan, video itu direkam setelah dia kembali dari universitas.
“Saya meninggalkan ibu saya di kamar mandi dan memakai popok, saya pulang ke rumah setelah tes dan melihat 'koko' (kotoran) dan dia diseret pulang karena tidak bisa ke toilet.
“Toiletnya lumayan jauh dan ada satu tangga dari ruang tamu ke dapur.
Jadi ibu susah turun, hanya bisa mengesot.
“Situasi ini memang terjadi hampir setiap hari.
Jika Anda punya waktu untuk mengangkat ibu ke toilet saat ia tiba-tiba ingin muntah, Anda bisa mengaturnya dengan sempurna.
Baca juga: Kisah Pilu Petani Penderita Stroke Rawat Istri ODGJ yang Dipasung, Anak Baru Lulus SD dan SMP
“Kalau saya tidak ada waktu atau keluar, kalau pulang begini,” ujarnya.
Menurut gadis kelahiran Wakaf Bharu, Kelantan ini, ia mulai merawat ibunya, Mas Awang, sejak perempuan berusia 88 tahun itu sakit.
Ia yang baru berusia 23 tahun menuturkan, awalnya bergantian dengan kerabat lainnya.
Namun karena menolak menyusahkan anggota keluarga yang mempunyai tanggung jawab lebih besar.
Ia yang masih duduk di bangku kuliah akhir S1 Administrasi Bisnis di kampus Universiti Teknologi MARA (UiTM) Kota Bharu, menawarkan diri untuk menyumbangkan seluruh tenaganya.
“Awalnya ibu sakit, ada silih bergantinya, tapi saya tidak mau merepotkan anggota keluarga yang lain.
Masing-masing dari mereka mempunyai tanggung jawab yang besar, mereka siap memberikan kontribusi finansial jika diperlukan.
“Jadi, aku menawarkan diriku untuk menjaga ibu,” tambah Fara.
Lebih lanjut ia bercerita, baru saja menikah dengan Muhammad Asrul tahun lalu, tugas merawat ibunya menjadi mudah dengan bantuan sang pria.
“Tunangan banyak membantu saya untuk meringankan beban.
Sebelumnya saya aktif bekerja namun karena ibu saya sedang sakit, saya berhenti untuk fokus penuh merawat ibu saya.
“Hanya kendala dari segi kendaraan karena saya hanya mempunyai sepeda motor.
Jika Anda ingin mengantar ibu Anda ke klinik atau rumah sakit.
Anda perlu memesan Grab atau meminta tumpangan kepada keluarga dan teman terdekat Anda.
“Sama saja mencuci barang yang besar seperti sprei, wadah hadas besar, hadas kecil bunda karena sekarang mesin cucinya rusak jadi agak susah, harus dua tiga kali bawa,” ucapnya lagi.
Namun menurut Fara, perempuan yang dipanggil 'ibu' itu adalah nenek moyangnya.
Namun karena sudah menjaga dirinya sejak kecil, ia pun menyebut perempuan itu sebagai ibu.
Padahal, kata dia, tanggung jawab besar dipikul demi membalas jasa dan pengorbanan para perempuan terlibat yang telah merawatnya sejak kecil.
“Saya tidak tumbuh bersama orang tua saya sejak saya kecil ibu saya membesarkan saya.
Hanya ini yang bisa saya lakukan untuk membalas jasa dan pengorbanan saya,” ujarnya.
Di Indonesia juga ada sosok Agus yang harus berjuang seorang diri merawat ibunya yang mengalami lumpuh akibat luka bakar.
Bukan hanya merawat, bocah sekolah dasar (SD) itu juga bekerja mencari nafkah untuk diri sendiri dan sang ibu.
Kisah Agus dibagikan oleh akun Instagram @memomedsos, Rabu (29/4/2024).
Sepulang sekolah, Agus berjualan mainan menggunakan gerobak kecil.
Kemudian, ia kembali ke rumah untuk mengurus ibunya. Mulai dari memasak hingga memandikan ibunya.

Usut punya usut, ternyata Agus masih memiliki ayah yang merantau demi mencari nafkah untuk melunasi utang biaya pengobatan sang istri.
Sekadar info, ibu Agus mengalami lumpuh karena mengalami luka bakar akibat insiden kebakaran beberapa waktu lalu.
Pasca kebakaran, ayahnya terpaksa harus berutang sangat besar untuk membawa ibunya berobat.
Kini, pengobatan ibu Agus terhenti dan kondisinya seperti saat ini.
Sebenarnya Agus memiliki seorang adik yang masih balita.
Namun, adiknya sakit demam hingga nyawanya tak bisa diselamatkan karena tak dibawa berobat.
Hal yang lebih miris lagi, dengan segala kondisi ekonominya ternyata Agus selama ini juga jadi korban bully.
Agus sering diejek 'miskin' oleh teman-temannya.
Ia juga kerap disebut anak nakal, karena sering terlambat masuk dan sering tidak masuk sekolah.
Meski begitu, cemooh teman-temannya tak membuat Agus patah arang.
Ia justru semakin semangat merawat ibunya.
Kini, kisah pilu Agus tersebut menarik simpati warganet hingga viral.
Hingga artikel ini dimuat sementara ini belum diketahui tempat tinggal Agus dan ibunya tersebut.
Namun beredar kabar Agus dan ibunya itu tinggal di Banten.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.