Persebaya Surabaya

Mentalitas Andhika Ramadhani, Ditempa di Jalanan Hingga Jadi Andalan Persebaya Surabaya

Mentalitas Andhika Ramadhani, dari jalanan hingga jadi penjaga gawang andalan Persebaya Surabaya. 

Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Fatkhul Alami
Persebaya Surabaya
Andhika Ramadhani saat memperkuat Persebaya Surabaya di laga pramusim 

SURYA.co.id, - Mentalitas Andhika Ramadhani, dari jalanan hingga jadi penjaga gawang andalan Persebaya Surabaya

Andhika Ramadhani menjadi sosok andalan di bawah mistar gawang Persebaya Surabaya dalam beberapa musim terakhir. 

Sebelum menjadi andalan di Persebaya, pemain berusia 25 tahun itu rupanya melalui perjalanan panjang hingga mengantarnya ke titik saat ini, 

Andhika mengungkapkan bahwa ia sudah bekerja sejak kecil. 

"Dulu pernah gak punya uang buat bayar buku waktu SD. Akhirnya disuruh jaga parkir sama omku" Ungkap Andhika seperti dilansir SURYA.co.id dari Youtube GSPedia

Menjadi penjaga parkir sejak kelas 3 SD, Andhika mengakui bahwa hasil kerjanya mampu untuk membiayai sekolah. 

"Alhamdulillah dari jaga parkir itu bisa membiayai sekolah sendiri" 

Penjaga gawang Persebaya Surabaya, Andhika Ramadhani saat perkuat Bajul Ijo di Liga 1
Penjaga gawang Persebaya Surabaya, Andhika Ramadhani saat perkuat Bajul Ijo di Liga 1 (Persebaya Surabaya)

Rintangan dari Andhika Ramadhani tak cukup sampai disitu, ia terus bekerja keras bahkan menjadi Ojek Online, hingga jaga warkop (warung kopi) kepunyaan ibunya. 

Etos kerja yang ditunjukkan oleh pemain asal Perak, Surabaya itu memang tertanam sejak kecil melihat ibunya yang merupakan single parent. 

Di sela-sela kerja kerasnya mencari uang untuk menyambung hidup, Andhika tak lupa dengan mimpinya untuk menjadi seorang pemain sepak bola. 

Baca juga: Puasnya Paul Munster dengan Komposisi Persebaya Surabaya di Liga 1 Musim Depan: Tim Ini Sangat Bagus

Baca juga: Rumor Andik Vermansyah ke Persebaya Surabaya Kembali Mencuat, Si Anak Hilang Akhirnya Pulang?

Ia yang sempat terombang-ambil karena tidak memiliki klub akhirnya mendapatkan tawaran untuk trial bersama Persebaya Surabaya

Andhika bergabung trial pada tahun 2020 silam, dimana Persebaya saat itu diperkuat nama-nama beken yang mengantarkan pada gelar juara Piala Gubernur. 

Tawaran trial bukan menjadi titik akhir baginya, namun justru menjadi awal tantangan. 

Pasalnya, ia menjalani masa trial yang panjang hingga sempat membuatnya bimbang di tengah jalan. 

"Sempet trial setahun aku, trial aja. Itu sempat ingin cabut dari Persebaya awalnya" Ujar pemain yang sempat dipanggil Timnas Indonesia itu

Bayaran yang didapatkan dari masa trial juga tak banyak karena belum mendapatkan kontrak resmi. 

"Dikasih uang makan perhari, belum kontrak"

Menjalani masa trial setahun tentu membuat Andhika saat itu merasa lelah, terutama tidak ada kejelasan terkait masa depannya.

Kegundahan itu akhirnya ia ungkapkan ke pelatih kiper Persebaya, Benyamin Van Breukeleun.

"Coach, mohon maaf ini ada gak ya klub liga 2. Saya pengen ke Liga 2" Ujar Andhika ke Coach Benny waktu itu.

Pertanyaan itu lantas direspons negatif oleh Coach Benny, bahkan Andhika menyebutkan pelatihnya itu marah.

Penjaga gawang Persebaya Surabaya, Andhika Ramadhani Bersama Pelatih Kiper Benny Van Breukeleun usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
Penjaga gawang Persebaya Surabaya, Andhika Ramadhani Bersama Pelatih Kiper Benny Van Breukeleun usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. (Persebaya Surabaya)

"Ngapain kamu buru-buru, jangan buru-buru, disini aja dulu. Rejeki kalau buru-buru itu makin gak enak . Aku itu pengennya kamu disini, fokus aja kamu latihan disini. Kalau kamu saya rekomen masuk disini, udah ikutin aja nanti kalau pelatih kepala suka sama kamu ya alhamdulillah itu rejekimu. Saya cuma menolong kamu tok" Ucap Andhika menirukan wejangan dari Coach Benny

Wejangan dari Coach Benny rupanya tertanam betul di benak Andhika. 

Ia kemudian terus bekerja keras demi menggapai impiannya untuk memperkuat Persebaya

Impian itu akhirnya terwujud saat ia mendapatkan panggilan. 

Setelah lama menunggu giliran tampil, Andhika akhirnya mendapatkan kesempatan saat penjaga gawang utama Ernando Ari dipanggil Timnas Indonesia. 

Penampilan perdananya dicatatkan pada saat melawan PSIS Semarang pekan ke-6 Liga 1 2021/2022 silam. 

Debut seorang Andhika Ramadhani nyatanya tak berjalan mulus. 

Ia harus memungut bola 3 kali dari sarangnya, membuat Bajul Ijo kalah 3-2 oleh Laskar Mahesa Jenar kala itu. 

Debut pahitnya itu berakhir dengan hujatan dari Bonek, pendukung Persebaya

"3 hari hapeku ngedrop (karena hujatan di media sosial), pengalaman pertama. Mental pasti down, tapi mau gimana lagi." 

Debut pahit tak membuatnya patah arah. 

Andhika berkeyakinan bahwa ini merupakan kesempatan emasnya untuk tampil, terutama melihat Ernando yang harus absen. 

"Kalau gak dimulai dari sekarang, mumpung Ernando di timnas, siapa lagi yang mau main?" Ungkapnya

Hujatan demi hujatan nampak menempa seorang Andhika Ramadhani dalam prosesnya. 

Setelah dihujat, Andhika justru menuai pujian kala performa gemilangnya pada laga melawan Persija Jakarta di pekan ke-9 Liga 1 2021/2022 silam. 

Saat itu Persebaya Surabaya berhasil menang tipis 1-0 atas Macan Kemayoran. 

Andhika Ramadhani berhasil tampil gemilang dan mencatatkan penyelamatan demi penyelamatan di bawah mistar gawangnya. 

Penampilan apik itu juga membuatnya dipuji oleh pelatih Persija kala itu yaitu Angelo Alessio. 

Sejak saat itu, Andhika selalu menjadi andalan Persebaya Surabaya kala Ernando Ari absen. 

Ia bahkan tampil lebih banyak daripada Ernando Ari di musim 2023/2024 lalu. 

Mencatatkan 22 penampilan, 7 nirbobol dan kebobolan sebanyak 23 kali. 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved