Berita Bisnis

Kota Lama Jadi Penggerak Ekonomi dan Semangat Berjuang Warga Surabaya

Di kawasan ini terdapat banyak bangunan tua dan cagar budaya dengan nilai seni dan sejarah dalam pengembangan kota Surabaya.

surya.co.id/habibur rohman
Warga dan anggota komunitas memadati kawasan Kota Lama Surabaya pada Soft launching Kota Lama Surabaya yang dipusatkan di Gedung Internatio Surabaya, Kamis (27/6/2024). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya HM Ali Affandi, menyebutkan, kehadiran wisata baru Kota Lama Surabaya berpotensi menjadi penggerak ekonomi warga serta menjadi pelecut semangat perjuangan dan toleransi warga Surabaya.

"Kota Lama Surabaya memiliki banyak simbol yang bisa dijadikan magnet ekonomi dan pariwisata Surabaya," kata Andi, panggilan akrabnya, Selasa (9/7/2024).

Dalam sejarahnya, Kota Lama Surabaya adalah pusat ekonomi dan pemerintah jaman dahulu.

Di kawasan ini terdapat banyak bangunan tua dan cagar budaya dengan nilai seni dan sejarah dalam pengembangan kota Surabaya.

Hingga saat ini, keberadaannya sebagai pusat perdagangan masih dipertahankan.

Pasar-pasar lama masih beroperasi dan tidak mati.

Baca juga: Grand Launching Kota Lama Surabaya, Gedung Internatio Jadi Latar Pertunjukkan Video Mapping Raksasa

Beberapa pusat perdagangan tersebut diantaranya pasar Gembong dan pasar Kapasan yang sampai saat ini menjadi pusat "kulakan" berbagai produk garmen dan tekstil warga Jawa Timur.

Selain itu juga ada pasar Pabean, pasar rempah-rempah legendaris yang sudah ada sejak tahun 1849. Saat ini pasar tersebut menjadi pusat grosir berbagai produk kebutuhan pokok, rempah-rempah dan ikan laut.

"Ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Lama. Sambil membayangkan bagaimana geliat pasar pada zaman penjajah, wisatawan juga akan menyempatkan berbelanja di sini, karena harganya terkenal murah," ungkap Andi.

Ketua Kadin Kota Surabaya, MH Ali Affandi (batik biru) saat hadir dalam peresmian Kota Lama Surabaya.
Ketua Kadin Kota Surabaya, MH Ali Affandi (batik biru) saat hadir dalam peresmian Kota Lama Surabaya. (Foto Istimewa Kadin Surabaya)

Di sisi lain, dengan dijadikannya Kota Lama sebagai salah satu destinasi pariwisata Surabaya, maka akan bermunculan usaha baru yang mendukung pengembangannya.

"Pegiat wisata pasti akan berinovasi membuat paket wisata, misal paket wisata naik Jeep, atau persewaan sepeda tua, atau sepeda listrik untuk berkeliling di sekitar Kota Lama. Ini bisa jadi lahan usaha baru," ungkapnya.

Apalagi Kota Lama juga menjadi simbol perjuangan arek-arek Surabaya melawan penjajah Belanda.

Baca juga: Soft Launching Kota Lama Surabaya Dibuka dengan Teatrikal Pertempuran Melawan Sekutu

Tempat bersejarah yang menjadi saksi bisu pertempuran 10 November 1945 dan tempat tewasnya Jenderal A.W.S Mallaby adalah Jembatan Merah yang berada di kawasan Kota Lama.

"Banyak sejarah yang bisa kita ingat di sini, banyak nilai yang bisa kita ambil hikmahnya. Mulai dari semangat perjuangan hingga nilai toleransi yang sangat kental," lanjut Andi.

Untuk itu, ia sangat setuju saat pengembangan Kota Lama dibagi menjadi empat zona utama, yaitu Zona Eropa, Pecinan, Melayu, dan Arab.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved