Puasa Ayyamul Bidh Bulan Juni 2024: Jadwal dan Bacaan Niatnya

SURYA.co.id - Puasa Ayyamul Bidh adalah ibadah puasa sunnah tanggal 13, 14, 15 setiap bulan Hijriyah. Namun pada Dzulhijjah 1445 H yang bertepatan pada bulan Juni 2024 jadwal Puasa Ayyamul Bidh berbeda, karena terdapat hari tasyrik.

Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Puasa Ayyamul Bidh sangat dianjurkan Rasulullah Saw, dari Ibnu Milhan Al Qoisiy, dari ayahnya, ia berkata,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriyah).” Dan beliau bersabda, “Puasa ayyamul bidh itu seperti puasa setahun.” (HR. Abu Daud no. 2449 dan An Nasai no. 2434).

Dikutip dari laman NU, Puasa Ayyamul Bidh juga dikenal dengan puasa hari-hari putih. Sebab dikerjakan pada hari-hari yang malamnya disinari cahaya putih bulan purnama.

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Juni 2024

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Puasa Ayyamul Bidh jatuh pada tanggal 13, 14, 15 setiap bulan.

Khusus di Bulan Dzulhijjah, Jadwal Puasa Ayyamul Bidh tidak bisa dilaksanakan pada tanggal 13 Dzulhijjah sebab termasuk hari tasyrik.

Perlu diketahui hari tasyrik tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah setelah Idul Adha. Pada hari ini Rasulullah Saw melarang umat muslim berpuasa.

Dengan demikian, jika merujuk keputusan pemerintah maka Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Juni 2024 adalah:

• Puasa Ayyamul Bidh 14 Zulhijjah 1445 H jatuh pada Jumat, 21 Juni 2024.
• Puasa Ayyamul Bidh 15 Zulhijjah 1445 H jatuh pada Sabtu, 22 Juni 2024.
• Puasa Ayyamul Bidh 16 Zulhijjah 1445 H jatuh pada Minggu, 23 Juni 2024

Niat Puasa Ayyamul Bidh Juni 2024

Masih mengutip sumber yang sama, adapun bacaan niat puasa ayyamul bidh adalah:

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lillâhi ta’âlâ.

Artinya, “Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta’âlâ.”

Niat Puasa Ayyamul Bidh bisa dilafalkan pada malam hari hingga sebelum terbit fajar.

Namun jika lupa, Niat Puasa Ayyamul Bidh dapat dilafalkan pada pagi atau siang hari sebelum waktu tergelincirnya matahari (zuhur), dengan catatan tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa pada rentan waktu tersebut.