Ibadah Haji 2024

Ibadah Haji 2024, 32 Jemaah Haji Embarkasi Surabaya Meninggal Dunia di Tanah Suci

Hingga saat ini, sebanyak 32 jemaah haji asal Embarkasi Surabaya ini dinyatakan meninggal dunia di Tanah Suci.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/m taufik
Suasana Masjidil Haram yang penuh oleh jemaah sedang melakukan towaf 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Menjelang kedatangan kloter pertama Debarkasi Surabaya pulang dari ibadah haji, kabar duka menghampiri jemaah.

Hingga saat ini, sebanyak 32 jemaah haji asal Embarkasi Surabaya ini dinyatakan meninggal dunia di Tanah Suci.

Sementara total jemaah haji Indonesia yang wafat hingga tadi malam sebanyak 193 orang.

"Korban jemaah yang meninggal dari Embarkasi Surabaya sebagian besar karena serangan jantung," jelas Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK Surabaya) Rosidi Roslan, Jumat (21/6/2024).

Baca juga: Puncak Ibadah Haji 2024 Usai, 49 Kloter Jemaah Haji Pulang ke Indonesia Lewat Madinah

Ke-32 jemaah haji asal Embarkasi Surabaya itu meninggal dengan rincian, 2 orang meninggal dunia di Madinah, 5 orang meninggal di Mina, 24 orang meninggal dunia di Makkah, dan 1 orang meninggal dunia di Arafah.

BBKK meenyebut telah melakukan pemeriksaan medis dan laik terbang sebelumnya.

Berdasarkan laporan, mereka yang meninggal para lansia yang punya riwayat penyakit jantung dan pernapasan.

Penyebabnya karena faktor kelelahan dan udara panas di tanah suci.

Selain jantung juga jemaah mengalami sakit nafas hingga gangguan sirkulasi (syok) sehingga meninggal dunia di tanah suci.

Oleh karena itu pihaknya, akan terus memantau kondisi jemaah haji dari Embarkasi Surabaya yang akan tiba di tanah air, Sabtu (22/6/2024) malam.

BBKK juga akan melakukan mitigasi saat nantinya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kepada jemaah.

Jemaah yang sakit langsung dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis setelah turun dari pesawat.

Balai besar kesehatan itu menyiapkan 10 unit ambulan dan tenaga medis sebanyak 65 orang setiap hari.

Persiapan sarana dan prasarana kegawatdaruratan kesehatan menjadi hal penting dan krusial mengingat pada pelaksanaan ibadah haji, jemaah banyak yang lansia dan memiliki faktor risiko yang tinggi.

Jemaah haji yang pulang akan dideteksi dan dilakukan surveilans penyakit menular yang menyerang sistem pernafasan.

Seperti flu melalui metode swab antigen untuk deteksi covid-19. Juga pengiriman sampel ke laboratorium untuk deteksi virus lain.

“Kita juga akan melakukan swab ke semua Jemaah haji yang sakit dengan gejala demam, batuk pilek. Tapi jangan takut, ini merupakan prosedur kewaspadaan, agar kita bisa memetakan jenis penyakit menular yang masuk ke Indonesia dari luar negeri termasuk dari tanah suci," tuturnya.

Swab dilakukan pada Jemaah haji yang terdeteksi thermal scanner dengan suhu tubuh 38 derajat celcius, atau secara visual bergejala batuk pilek.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved