Haji 2024

Sosok Mbah Moen, Wafat Di Mekah 4 tahun Dikubur Jenazah Utuh. Makamnya Selalu Ramai Peziarah

Makam Mbah Moen berada di nomor 151, baris keempat. Untuk mudahnya ada tanda batu yang sudah pudar catnya, itulah makam Mbah Moen.

Editor: Wiwit Purwanto
Tribuntrend/kolase
Makam Mbah Moen berada di nomor 151, baris keempat ada tanda batu yang sudah pudar catnya 

SURYA.CO.ID – Salah satu ulama Indonesia yang meninggal dan dimakamkan di Al Ma’la Makkah Arab Saudi adalah KH Maimun Zubair atau lebih dikenal dengan nama Mbah Moen.

Lokasi Makam Al Ma'la, tak begitu jauh dari Masjidil Haram.

Tidak sulit menemukan makam Mbah Moen, membuat pusaranya selalu ramai didatangi peziarah dari Indonesia.

Adalah Abdurrahman, petugas kebersihan di kompleks pemakaman Al Ma'la menyebut setiap hari selalu saja ada peziarah mencari makam Mbah Moen.

"Setiap hari jemaah dari Indonesia datang menanyakan makam Mbah Moen," ujar Abdurrahman, petugas kebersihan di kompleks pemakaman Al Ma'la, Senin (10/6/2024) seperti dilaporkan jurnalis Kompas.com anggota Media Center Haji (MCH) 2024 Khairina

Makam Mbah Moen berada di nomor 151, baris keempat.

Untuk mudahnya ada tanda batu yang sudah pudar catnya, itulah makam Mbah Moen.

"Saya ke sini sowan Mbah Moen sekaligus ziarah ke makam Siti Khadijah (istri Nabi Muhammad SAW)," ujar Ali Mas'ud, jamaah haji asal Batang, Jawa Tengah.

Ali sering berkunjung ke makam Mbah Moen, karena sudah beberapa kali umrah.

Di musim haji kali ini saja, ia sudah tiga kali berkunjung ke makam pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Rembang, Jawa Tengah itu.

Meski bukan santri Ponpes Al-Anwar, ia mengaku kerap menghadiri pengajian Mbah Moen.

"Mbah Moen dulu sering datang ke Batang untuk pengajian. Saya selalu hadir," kata Ali.

Di kompleks pemakaman Al Ma'la  setiap hari selalu saja ada peziarah mencari makam Mbah Moen.
Di kompleks pemakaman Al Ma'la setiap hari selalu saja ada peziarah mencari makam Mbah Moen. (Tribuntrend/kolase)


Jemaah haji lainnya Karsono asal Demak, juga terlihat khusyuk berdoa di makam Mbah Moen.

Ia datang bersama lima rekannya yang sama-sama berasal dari Demak.

"Tadi saya kirim Al Fatihah untuk Mbah Moen. Saat berangkat ke sini dipesani orang-orang untuk ziarah ke makam Mbah Moen," kata Karsono.

Saking ramainya peziarah yang datang ke makam Mbah Moen, peziarah dari negara lain sampai penasaran.

"Itu makam siapa kok ramai," tanya salah seorang peziarah asal Turki.

Sekdar informasi Mbah Moen wafat pada 6 Agustus 2019, pukul 04.17 Waktu Arab Saudi (WAS) di Rumah Sakit An Noer, Makkah, karena sakit.

Tahun lalu, makam Mbah Moen ini sebenarnya dibongkar oleh pengelola makam.

Hal ini sesuai kebijakan Arab Saudi yang dilakukan setiap 3-4 tahun di makam di Ma'la dibongkar untuk diisi jenazah lainnya.


Namun, saat dibongkar, jasad Mbah Moen masih utuh.

Kebijakan pemerintah Arab Saudi, bila jasad masih utuh, makam tidak akan dibongkar.


Karenanya, jasad Mbah Moen masih berada di kompleks pemakaman Al Ma'la sampai detik ini.

Tak jauh dari makam Mbah Moen, sekitar 50 meter, ada makam istri Nabi Muhammad SAW, Siti Khadijah.

Makam istri pertama Rasulullah itu dipagari.

Peziarah tidak bisa masuk ke makam tersebut.

Peziarah hanya bisa berdiri dan mengirim doa dari balik pagar.

Sosok Mbah Maimun Zubair yang jasadnya masih utuh saat dibongkar di Arab Saudi.


Mbah Moen atau K.H. Maimun Zubair dikenal sebagai ulama kharismatik NU.

Mbah Moen lahir di Rembang, Jawa Tengah pada tanggal 28 Oktober 1928.

Mbah Moen wafat pada umur 90 tahun tepatnya Selasa, 6 Agustus 2019  saat sedang menunaikan haji di Makkah, Arab Saudi.

Mbah Moen kemudian dimakamkan di pemakaman Al Ma’la, Mekah.

Seperti yang telah kita ketahui, Maqbarah Ma’la merupakan komplek kuburan tertua yang ada di Kota Makkah.

Jaraknya sekitar 1-1,5 km dari Masjidil Haram.

Di komplek pemakaman ini, terdapat jasad Khadijah Al-Kubra binti Khuwailid, istri Rasulullah SAW.

Ada pula makam ulama Indonesia, pengarang kitab Nasha’ihul Ibad, Tanqihul Qaul al-Hatsis, Maraqil ‘Ubudiyah, dan lainnya, yakni Syekh Nawawi Al-Bantani al-Jawi, diketahui juga dimakamkan di Ma’la .

Syekh Nawawi Al-Bantani Al-Jawi adalah ulama besar, dan kakek buyut dari Wakil Presiden RI, KH. Ma’ruf Amin.

Banyak ulama dan kyai di Indonesia yang belajar dengannya.

Dengan demikian, Syekh Nawawi Al-Bantani Al-Jawi sangat popular dan dikagumi banyak umat.

Sekian tahun kemudian, peristiwa serupa kembali terjadi .

Pembongkaran dan pemindahan jenazah orang-orang yang berada di Maqbarah Ma’la akan dipindahkan ke tempat lain.

Dan lagi-lagi, saat digali, jenazah Syaikh Nawawi Al-Bantani Al-Jawi juga masih utuh.

Sehingga diputuskan untuk tidak jadi dipindahkan.

Peristiwa jasad utuh pun terjadi di makam Mbah Moen.

Ya, jasad ulama Indonesia itu masih utuh sehingga tidak bisa dibongkar.

"Inilah makam ulama Indonesia K.H. Maimun Zubair," kata Alman Mulyana dalam videonya yang diunggah pada 6 April 2023 .

Kata Alman Mulyana bahwa makam di Mala tersebut empat tahun sekali dibongkar.

"Banyak ulama Indonesia mau dibongkar tapi jasadnya utuh seperti halnya K.H. Maimun Zubair atau Mbah Moen," katanya.

"Kalau jasadnya utuh itu abadi sampai Yaumul Akhir dan tidak akan pernah diangkat," bebernya.

Namun jasad di makam lainnya dibongkar dan akan digantikan dengan jasad yang baru.

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved