Pembunuhan Vina Cirebon
Gelagat Janggal Suroto saat Dicecar Dedi Mulyadi Soal Kasus Vina Cirebon, Banyak Diam dan Tergagap
Gelagat janggal Suroto, saksi yang menolong kali pertama Vina Dewi alias Vina Cirebon, ramai jadi sorotan publik.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Gelagat janggal Suroto, saksi yang menolong kali pertama Vina Dewi alias Vina Cirebon, ramai jadi sorotan publik.
Gelagat Suroto ini terkuak saat ia dicecar pertanyaan oleh Dedi Mulyadi dalam kanal youtube nya.
Tampak beberapa kali Suroto memberikan pengakuan yang tak konsisten terkait kronologi kasus Vina Cirebon.
Ketika dimintai kejelasan oleh Dedi, Suroto lebih banyak terdiam berfikir dan bahkan sempat tergagap.
Keganjilan pertama, Suroto menyebut saat dievakuasi Vina masih dalam keadaan hidup.
Baca juga: Terlanjur Jadi Harapan Kasus Vina Cirebon, Pengakuan Suroto Malah Janggal Diwawancarai Dedi Mulyadi
Sementara Eky sudah meninggal dunia.
Suroto mengaku sempat mendengar Vina merintih meminta tolong.
"Yang perempuan minta 'Tolong-tolong'," ucap Suroto dikutip dari YouTube Dedi Mulyadi.
Namun pernyataan Suroto langsung disangkal oleh Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi menyebut di dalam BAP tahun 2016, Suroto menyebut kalau Vina tidak meminta tolong namun hanya merintih.
"Pak ini beda dengan yang di BAP, ini harus diluruskan kan nanti bapak diperiksa lagi," kata Dedi Mulyadi.
"Jadi di BAP bapak yang dulu tidak ada Vina minta tolong, yang ada Vina hanya merintih aduh-aduh," imbuhnya.
Suroto lalu mengkoreksi pengakuannya di BAP, ia meyakini kalau kala itu Vina meminta tolong.
"Tolong Pak, yang bener minta tolong," ucap Suroto.
Dedi Mulyadi lalu merasa heran mengapa di 2016, Suroto tidak mengatakan yang sebenarnya.
Pria yang menjabar sebagai Kepala Dusun itu tidak bisa merespon pertanyaan Dedi Mulyadi.
"Kenapa Bapak tidak menyampaikan yang sebenarnya?" tanya Dedi Mulyadi.
Baca juga: Sosok Eks Pengacara Brigadir J yang Curigai Pegi di Kasus Vina Cirebon, Bandingkan Pengakuan Hegi
"Iya ya," imbuhnya.
Keganjilan kedua Suroto menyebut wajah kedua korban penuh dengan lebam seperti habis disiksa.
Ia mengatakan saat datang melihat Vina dan Eky sudah bersimbah darah terkapar di jalanan.
"Muka itu udah lebam-lebam semua, darah semua," ucap Suroto.

Mendengar pengakuan Suroto, Dedi Mulyadi kebingungan.
"Kok lebam ya?" tanya Dedi Mulyadi.
Suroto lalu mengaku kala itu heran, apabila benar Vina dan Eky korban kecelakan tunggal, mengapa luka di tubuhnya sangat parah.
"Muka semuanya lebam," ucap Surotp
"Saya dulu aduh kecelakaan sampai separah ini,"
"Hidung itu berdarah, banyak lah, tangan juga patah, kaki juga patah,"
"Si Eky tangannya juga patah," imbuhnya.
Tiba-tiba, Dedi Mulyadi mengaku memiliki foto kondisi Vina saat pertama kali ditemukan.
Mendengar hal itu Suroto sempat terdiam sejenak.
"Kalau di foto yang saya lihat Pak, itu lukanya enggak ada lebam," ucap Dedi Mulyadi.
Suroto lalu dengan tergagap menyebut foto tersebut salah.
Ia menyakini kalau Vina dan Eky wajahnya penuh dengan lebam.
"Ada pak, kemarin ada yang nunjukin foto, 'Ini mah bersih'," kata Suroto.
"Lebam Pak di matanya itu,"
"Yang kemarin di foto itu salah," imbuhnya.
Dedi Mulyadi kemudian menejelaskan, di foto yang ia lihat Vina sedang berada di rumah sakit.
Vina memang tampak berdarah, namun tidak ada lebam di wajahnya.
"Itu fotonya waktu di rumah sakit, pas lagi di tangani di rumah sakit," ucap Dedi Mulyadi.
"Luka di wajahnya itu berdarah, seperti orang kecelakaan,"
"Kalau badannya bersih," imbuhnya.

Namun Suroto tetap kepada keyakinanya kalau wajah Vina mengalami lebam.
Dedi Mulyadi kemudian mengingatkan Suroto untuk berkata jujur terkait kasus Vina Cirebon.
Sebelumnya, kemunculan Suroto setelah kasus Vina Cirebon kembali dibuka menambah pelik kasus yang sudah berjalan 8 tahun ini.
Bahkan, menurut mantan Kabareskrim Polri Komjen (purn) Susno Duadji, kesaksian Suroto ini akan membuat jalannya perkara berbalik 18-0 derajat.
Susno bahkan meyakini kesaksian Suroto lebih kuat dan meyakinkan dibandingkan pengakuan dua saksi lain, Aep dan Melmel.
Hal ini beralasan karena kesaksian Suroto ini didukung dua anggota Polri dan petugas atau perawat/bidan di rumah sakit.
Menurut Susno, kesaksian Suroto ini juga akan menentukan nasib Pegi Setiawan dan 8 terpidana yang sudah mendekam di penjara.
Kesaksian Suroto ini juga bisa digunakan pengacara Pegi untuk mengajukan praperadilan, dan pengacara 8 terpidana untuk mengajukan peninjauan kembali (PK).
Susno juga berharap, munculnya kesaksian Suroto ini juga akan mengulang prarekonstruksi yang sudah dilakukan Polda Jabar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.