Berita Viral

Mirip Sertu Sarijo, Prajurit TNI AD Ini Nyambi Jualan Alat Khitan, Sukses hingga Bangun Rumah Mewah

Mirip Sertu Sarijo, prajurit TNI AD ini nyambi jualan alat khitan. Omzetnya meledak hingga bis bangun rumah mewah.

kolase youtube
Kolase foto Sertu Agus, Prajurit TNI AD Nyambi Jualan Alat Khitan. Sukses hingga Bangun Rumah Mewah. Mirip seperti Sertu Sarijo yang jualan sate. 

SURYA.co.id - Mirip Sertu Sarijo, prajurit TNI AD ini nyambi jualan alat khitan. Omzetnya meledak hingga bis bangun rumah mewah.

Diketahui, kisah Sertu Sarijo nyambi jualan sate sepulang tugas sebagai prajurit TNI AD menyita perhatian publik.

Sertu Sarijo tak mau cuma bergantung dari gajinya sebagai prajurit TNI AD.

Ia membuka bisnis sendiri yakni berjualan sate untuk menambah penghasilannya.

Bisnis sate kronyos Sertu Sarijo inipun laris manis hingga hasilnya cukup untuk biaya sekolah anak-anaknya.

Baca juga: Sosok Prajurit TNI AD Banting Setir Jualan Sate Sepulang Tugas di Koramil, Sehari 400 Tusuk Ludes

Tapi tahukah anda, ternyata bukan cuma Sertu Sarijo prajurit TNI yang nyambi jualan di tengah profesi sebagai abdi negara.

Sebelumnya, ada juga sosok Sertu Agus, Prajurit TNI AD yang sukses jualan alat khitan.

Bahkan, omzet penjualan Sertu Agus meledak hingga bisa membangun rumah mewah.

Seperti apa kisahnya?

Sertu Agus RA, merupakan prajurit TNI Kodim 0615/ Kuningan yang memiliki penghasilan miliaran rupiah.

Terungkapnya sosok Sertu Agus RA setelah rumah mewah miliknya  yang berada dekat TPU Kecamatan Darma, Kuningan, viral di media sosial. 

Setelah diusut, ternyata rumah mewah itu milik seorang prajurit TNI. 

Hal ini sempat membuat Dandim 0615/Kuningan Letkol Inf Bambang Kurniawan sampai meninjau ke lokasi. 

Setelah itu, Dandim Letkol Inf Bambang Kurniawan pun buka suara.

"Ya, untuk pak Agus yang sekarang viral dengan pembangunan rumah mewahnya, beliau dikenal juga sebagai pengusaha dan pernah mendapat penghasilan sebesar Rp 1 Miliar," ungkap Letkol Inf Bambang Kurniawan saat memberikan keterangan di sela kunjungan tadi di rumah mewah milik Agus di Desa Cipasung, Kecamatan Darma, Selasa (27/6/2023).

Letkol Bambang Kurniawan menyebut penghasilan Agus tersebut bahwa didapat dari usaha penjualan alat khitan laser yang sudah berjalan beberapa tahun lalu.

Baca juga: Besaran Gaji Sertu Sarijo Prajurit TNI AD yang Jualan Sate Sepulang Tugas, Bantu Biaya Sekolah Anak

"Pak Agus produksi dan usaha penjualan alat khitan ini berjalan sudah lama. Jadi, Pak Agus bisa menciptakan alat khitan modern ini dijual ke berbagai negara," ujarnya.

Menyinggug soal awal usaha produksi alat khitan, Dandim menyebut bahwa awal pembuatan itu dari keprihatinan saat menyaksikan kegiatan khitanan masal.

Kemudian saat pelaksanaan berlangsung, alat khitan modern itu rusak dan tim medis juga meminta bantuan perbaikan alat tersebut.

"Awal produksi alat khitan, Pak Agus ini memperbaiki alat khitan seperti laser merek luar negari. Nah, alat yang dibetulkan itu bentuk besar dan jauh berbeda dengan alat ciptaan Pak Agus seperti ini," ujarnya.

Belajar perbaikan tersebut, Dandim menambahkan, usaha di geluti ini sangat baik dan jauh dari plagiat atau peniruan persis. Sebab, produk yang dibuatnya itu banyak perbanyak dan lebih praktis dengan produk lainnya.

 "Dari pengalaman pak Agus saat membetulkan alat khitan laser dan sekarang bikin sendiri. Ini bukan plagiat, karena produknya jauh lebih bagus dan produk Pak Agus lebih praktis, portabel serta bisa di bawa di saku baju atau celana," ujarnya.

Selain praktis, Dandim menyebut alat khitan ini memiliki penyimpanan listrik untuk waktu tertentu. Selain itu, alat ini bisa di lakukan pengisian listrik dari aliran listrik mesin mobil atau instalasi listrik AC (Alternating Current).

"Iya, sistem kelistrikan alat khitan laser ini setrum AC. Kemudian, kekuatan listrik dalam penyimpanan pada alat itu bisa melakukan khitanan sebanyak 25 anak saat kegiatan sunatan masal," ujarnya.

Untuk alat khitan produk Anggota TNI, Dandim menyebut hampir semua dokter di Kuningan menggunakan alat khitan seperti ini. Kemudian, secara penjualan itu masuk ke sebanyak 64 negara.

"Untuk pengembangan penjualan alat ini, tadi Pak Agus sebut sudah 64 negara yang melangsungkan kegiatan jual beli produknya. Namun, dari jumlah tadi itu ada 2 negara yang di putus melakukan kegiatan bisnis, kedua Negara itu Ukrania dan Rusia," ujarnya. 

Sertu Agus RA diketahui masih berusia 47 tahun. 

Kepala Desa Cipasung tempat Sertu Agus tinggal, Dani Hamdani mengaku sangat mengenal betul sosok prajurit tersebut.

"Sebelumnya heboh seperti sekarang, saya kenal baik dengan Pak Agus. Terlebih dengan bangunan rumah mewah yang dibangun di sekitar TPU wilayah desa kami," kata Dani saat mengawali perbincangan dengan TribunCirebon.com, Rabu (28/6/2023).

Sertu Agus bagi masyarakat Desa Cipasung, sudah tidak asing dan sangat bersahaja dengan lapisan masyarakat sekitar.

Hal itu banyak dibuktikan dengan kebaikan sosial pada lingkungan sekitar.

"Kalau Pak Agus, bagi warga kami sudah tidak asing. Meski sebelumnya, beliau warga desa tetangga (Desa Paninggaran). Namun kebaikan sosial lingkungan itu banyak dirasakan warga kami," ujarnya..

Banyaknya kebaikan sosial, Dani Hamdani mengungkap sosok Sertu Agus RA itu sering bantu kegiatan masyarakat, seperti saat terjadi peringatan hari besar nasional maupun hari besar Islam.

"Ya, untuk kebaikan Pak Agus. Nih, kalau ada acara lingkungan atau masyarakat, beliau suka bantu. Contoh, kalau di pesta rakyat Agustusan, itu Pak Agus banyak bantu kegiatannya," ujarnya.

Tidak hanya bersifat kebutuhan dalam pesta rakyat tadi, Dani mengungkap Sertu Agus dikenal sebagai dermawan yang dalam waktu tertentu memberikan santunan anak yatim-piatu dan warga kurang mampu.

"Pak Agus mah orang baik, jangan untuk hiburan atau pesta rakyat. Nih, beliau terlepas sebagai tentara, beliau sering berikan santunan atau bantuan buat anak yatim-piatu di desa kami," ujar Dani yang sering diskusi setiap malam di rumah Sertu Agus RA.

Sementara itu, Agus saat ditemui TribunCirebon (grup surya.co.id) mengaku kepemilikan harta hingga rumah mewah itu bukan untuk dibanggakan. 

"Saya mobil, motor dan bikin rumah mewah, semua untuk mengingatkan bahwa kita akan mati. Apalagi rumah saya di bangun di depan TPU, jadi setiap keluar rumah atau melihat dari jendela rumah itu bentuk kuburan begitu ya," ungkap Agus saat berbincang dengan TribunCirebon.com, Jumat (23/6/2023).

Pembangunan rumah yang memasuki separo dari penyelesaian, menurut Agus dipakai untuk meningkatkan kualitas ibadah secara sosial dan penghambaan terhadap sang Khaliq.

"Ya, dengan semua kita miliki seperti ini. Pastinya kita akan mati dan terkubur di lahan sekitar 2x1 meter persegi sana. Jadi, semua untuk mengingatkan kita lebih baik dan apalagi saya sebagai muslim ya," ujarnya.

Mengenai rencana kedepan, Agus berkomitmen untuk lebih baik dan bisa memberikan manfaat bagi lingkungan masyarakat.

"Ya, setiap orang yang datang ke rumah saya, itu saya arahkan untuk usaha. Seperti ada mitra saya yang sekarang  menjadi reseller dan memiliki omset diatas puluhan juta, bahkan yang terbaru dan saya terima laporan itu sudah menjual alat buat saya lebih dari 10 unit," ujarnya.

Agus mengaku usaha pembuatan dan penjualan alat khitan model laser itu sudah memasuki usai 10 tahun.

Dikatakan Agus, alat-alatnya itu tidak dijual di pasar domestik, namun ke luar negeri.

"Duh, kalau mengingat usaha awal penjualan itu pasar domestik tidak melirik. Sehingga saya main di luar negeri melalui ekspor," kata Agus.

Agus mengklaim negara Eropa dan Australia menjadi pasar prioritas.

Kemudian, tidak sedikit dokter di luar negeri itu pasti mempercayai kualitas alat khitan model laser lokal kepadanya.

"Untuk pasar penjualan produk kami, awalnya itu negara Jerman dan menyusul banyak Negara lain ikut menggunakan alat khitan buatan kami. Dalam perjalanan, jumlah produksi secara berkala mengakali kenaikan pembuatan alat khitan ini," ujarnya.

Sertu Agus saat menunjukkan produk alat khitannya. Bisnisnya kini Sukses hingga Bangun Rumah Mewah Dekat TPU.
Sertu Agus saat menunjukkan produk alat khitannya. Bisnisnya kini Sukses hingga Bangun Rumah Mewah Dekat TPU. (Dispenad)

Dalam perjalanan bisnis alat khitan laser, Agus mengungkap, belum lama produk rumahan dengan branding Cautter Khitan Sonix ini mendapat perhatian hingga pejabat Kementerian Perindustrian dan Perdagangan RI berkunjung ke rumah produksinya di desa setempat.

"Iya, barang dagangan saya Cautter Khitan Sonix, akhir - akhir di kunjungi para pejabat. Mulai dari kementerian perdagangan dan perindustrian, kepala dinas bahkan bupati pun berkunjung ke kami," ujarnya.

Dalam kunjungan yang dilakukan atas nama  pemerintah, Agus mengaku tidak berkenan dengan penawaran yang dilakukan pemerintah dalam mengembangkan usahanya.

Sebab selama usaha di jalani ini sudah berjalan dan memiliki pasar dengan melibatkan warga atau reseller.

"Untuk bantuan hingga penyertaan modal, kami mohon maaf melakukan penolakan. Sebab, bisnis ini sudah berjalan dan sekarang itu omzet lebih banyak, serta alhamdulilah bisa berbagi pendapatan dengan tim pemasaran atua reseller," ujarnya.

Disinggung tentang rumah mewahnya, dikatakan Agus, desain kubah dan bangunan mirip menara pagoda, itu mengingatkan pada perjuangan Islam sebelum kemerdekaan.

"Ya, dengan dibangunkan kubah di sana dan terus ada bangunan kaya seperti menara pagoda, itu sebenarnya mengingatkan sejarah kita sebagai muslim.

Nah, coba lihat masjid - masjid diluar Kuningan, bangunan atasnya itu tidak mesti berbentuk kubah, tapi seperti menara pagoda juga ada," ujarnya.

Desain itu pun dibuatnya sendiri. 

"Untuk gambar bangunan seperti ini, saya bikin sendiri. Ini pembangunan baru 50 persen, jadi saya selesaikan juga tidak butuh - buru," ungkap Agus yang masih lajang.

Bicara biaya dalam pembangunan rumah mewah bak istana, Agus mengemukakan, untuk biaya pembangunan sejak tiga tahun terakhir itu sekitarnya 1 miliar. 

Rumah ini memiliki kamar 12 ruang dan dilengkap Musala pribadi.

"Jadi begini, bangunan rumah saya ini berada diatas lahan sekitar seribuan meter persegi. Ada tiga lantai, 12 kamar, musola dan tempat pengemasan barang jualan (Laser allat khitan dan celana khusus anak khitanan)," katanya. 

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved