Persebaya Surabaya
Kontrak Marselino Ferdinan Segera Berakhir di KMSK Deinze, Kepergok Latihan Bareng Pemain Persebaya
Kontrak Marselino Ferdinan segera berakhir di KMSK Deinze, kini kepergok latihan bareng pemain Persebaya Surabaya.
Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Fatkhul Alami
SURYA.co.id, - Kontrak Marselino Ferdinan segera berakhir di KMSK Deinze, kini kepergok latihan bareng pemain Persebaya Surabaya.
Seperti diketahui, Marselino Ferdinan disibukkan dengan agenda membela Timnas Indonesia baik di Piala Asia 2023, Piala Asia U23 2024 hingga kualifikasi CAF-AFC menuju Olimpiade Paris 2024.
Marselino sendiri kontraknya segera berakhir di klubnya, KMSK Deinze.
Ia tercatat memiliki kontrak hingga 30 Juni 2024 mendatang.

Musim dari KMSK Deinze sendiri sudah berakhir usai gagal memastikan diri lolos promosi ke kasta teratas Liga Belgia.
Menyadari musim Deinze sudah berakhir, Marselino rupanya berada di Indonesia usai memperkuat Timnas.
Terbaru, Ia kepergok berlatih bersama kakak kandungnya, Oktafianus Fernando yang tak lain merupakan pemain dari klub Liga 1 Persebaya Surabaya.
Terlihat Marselino dan kakaknya berlatih di salah satu gym di Surabaya.
Hal itu diketahui dari reels yang diunggah oleh akun instagram dari Oktafianus Fernando.
Dengan status Marselino Ferdinan yang kontraknya akan berakhir, tentu masa depan pemain yang kerap dijuluki wonderkid ini menjadi tanya besar.
Akankah ia kembali memperkuat Persebaya Surabaya ataukah akan direkrut oleh klub lain di Eropa.
Hanya Main 7 Kali di KMSK Deinze
Marselino Ferdinan resmi mengakhiri karier di KMSK Deinze setelah klub tersebut gagal promosi di Liga Belgia.
Deinze baru saja takluk dari Lommel SK dengan skor agregat 2-3 pada final play-off Liga Belgia, Minggu (12/5/2024) malam.
Hasil tersebut membuat Deinze tak lagi punya agenda pada musim ini, dan Marselino pun sudah pulang ke Indonesia.
Kontrak sang wonderkid habis pada 30 Juni, dan tak ada kabar perpanjangan kontrak dari klub oranye hitam itu.
Melihat 1,5 musim di Belgia, terdapat sebuah pembelajaran yang dapat dipetik Marselino.
Dilansir SURYA.co.id dari BolaSport.com, Ia mengawali karier di Deinze dengan menjanjikan pada paruh kedua musim 2022/23.
Bergabung sejak Februari, ia mengoleksi empat penampilan dan bahkan mencetak satu gol untuk tim utama.
Raihan tersebut tergolong cepat untuk pemain Indonesia di Eropa, yang biasanya hanya ditempatkan di tim junior klub Eropa.
Sayangnya start meyakinkan itu tak berlanjut pada musim kedua, atau musim penuh pertama bersama Deinze.

Pada musim 2023/24, Marselino menjalani pramusim dengan impresif, mencetak dua gol dan satu assist.
Dasar nasib, ia mengalami cedera pada hari terakhir pramusim dan tak bisa bermain pada pertandingan kompetitif di sepanjang paruh pertama.
Dalam kurun tersebut, ia bermain penuh bagi timnas U-23 pada September, lalu dipanggil timnas senior tetapi cedera bertambah parah pada Oktober.
Saat panggilan timnas pada November tiba, Deinze memilih tak melepas karena khawatir situasi Oktober terulang.
Lantas pada Desember-Januari, ia menjalani pemusatan latihan jangka panjang timnas senior, lalu menjadikan Piala Asia 2023 sebagai momen comeback.
Empat penampilan di Qatar cukup untuk membuatnya kembali masuk persaingan tim utama Deinze.
Kabar buruknya, Deinze dalam kondisi solid di papan atas Challenger Pro League, sehingga pelatih Hans Somers tak mau mengutak-atik tim.
Catatan tiga penampilan di sepanjang Februari-Maret tergolong cukup bagi pemain muda berusia 19 tahun.
Dalam dua fase akhir musim bersama Deinze, Marselino selalu "diganggu" panggilan timnas junior.
Pada 2023, ia dipanggil membela timnas U-23 asuhan Indra Sjafri di SEA Games 2023.
Pada 2024, ia juga dipanggil timnas U-23 besutan Shin Tae-yong untuk Piala Asia U-23 2024.
Fans Tanah Air dapat membenarkan langkah PSSI tersebut lantaran Garuda Muda selalu meraih hasil positif di dua turnamen itu.
Indonesia meraih medali emas di SEA Games 2023, lalu menjadi semifinalis Piala Asia U-23 2024.
Namun tak bisa dipungkiri panggilan berlarut-larut oleh PSSI membuat Marselino menghabiskan lebih sedikit waktu bersama klub.
Andai dalam kurun April-Mei 2023 dan 2024 ia berada di markas klub, niscaya jumlah penampilannya bersama Deinze akan bertambah.
Situasi ini juga dialami Witan Sulaeman selama membela Radnik Surdulica dan Lechia Gdansk, saat ia lebih banyak dipanggil pemusatan latihan jangka panjang timnas.
Ke depan, PSSI semestinya memilih prioritas turnamen agar pemain muda Indonesia di Eropa tak harus mengorbankan kariernya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.