Keutamaan Dzulqa'dah Bulan Ke-11 dalam Kalender Hijriyah
Terdapat sejumlah keutamaan dan keistimewaan di Bulan Dzulqa'dah yang perlu diketahui umat Islam.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Bulan Dzulqa'dah atau Zulkaidah adalah bulan ke-11 dalam kalender Islam (Hijriyah). Terdapat sejumlah keutamaan dan keistimewaan di Bulan Dzulqa'dah yang perlu diketahui umat Islam.
Mengutip buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun, Bulan Dzulqa'dah artinya duduk atau berhenti, sebutan tersebut diberikan karena orang Arab dahulu mulai bersantai, duduk-duduk, atau berhenti dari peperangan.
Salah satu keutamaan Bulan Dzulqa'dah yaitu termasuk bulan haram (bulan suci) atau bulan yang diharamkan untuk melakukan pertumpahan darah atau peperangan.
Berikut beberapa keutamaan Bulan Dzulqa'dah yang dijelaskan dalam Al Qur'an dan Hadis melansir berbagai sumber.
1. Bulan yang Dimuliakan
Dzulqa’dah merupakan salah satu dari empat bulan yang dimuliakan (al-Asyhur al-Hurum).
Empat bulan haram atau empat bulan yang dimuliakan tersebut di antaranya Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.
Disebut Dzulqa’dah dikarenakan orang-orang Arab pada masa lalu tidak melakukan perang (qu’uud ‘anil qitaal) di bulan tersebut.
Hal ini disebutkan dalam al-Quran:
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS: at-Taubah: 36)
Lebih lanjut empat Bulan Haram tersebut dijelaskan juga dalam Hadit berikut:
"Sesungguhnya zaman ini telah berjalan (berputar), sebagaimana perjalanan awalnya ketika Allah menciptakan langit dan bumi, yang mana satu tahun ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram, tiga bulan yang (letaknya) berurutan, yaitu Dzulkaidah, Dzulhijah, dan Muharam. Kemudian Rajab yang berada di antara Jumadil (Akhir) dan Syaban." (HR Bukhari dan Muslim).
2. Bulan Haji
Dzulqa’dah adalah satu di antara tiga bulan haji, yang telah Allah sebutkan dalam firman-Nya.
اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌ (البقرة: ١٩٧)
“Musim haji itu pada bulan-bulan yang telah dimaklumi (ditentukan)” (QS al-Baqarah: 197).
Bulan-bulan yang ditentukan sebagai waktu haji adalah Syawal, Dzulqa'dah dan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Tidak sah ihram untuk haji pada selain waktu tersebut.
3. Rasul umroh di bulan Dzulqadah
Rasulullah Muhammad Saw mengerjakan ibadah umroh di Bulan Dzulqa'dah.
Sahabat Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu meriwayatkan:
اعْتَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَرْبَعَ عُمَرٍ، كُلَّهُنَّ فِي ذِي القَعْدَةِ، إِلَّا الَّتِي كَانَتْ مَعَ حَجَّتِهِ، عُمْرَةً مِنَ الحُدَيْبِيَةِ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مِنَ العَامِ المُقْبِلِ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مِنَ الجِعْرَانَةِ، حَيْثُ قَسَمَ غَنَائِمَ حُنَيْنٍ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مَعَ حَجَّتِهِ (رواه البخاري) -
Maknanya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berumrah sebanyak empat kali, semuanya pada bulan Dzulqa’dah kecuali umrah yang dilaksanakan bersama haji beliau, yaitu satu umrah dari Hudaibiyah, satu umrah pada tahun berikutnya, satu umrah dari Ji’ranah ketika membagikan rampasan perang Hunain dan satu lagi umrah bersama haji” (HR al-Bukhari).
4. Disebutkan 30 malam oleh Allah SWT
Bulan Dzulqa’dah adalah 30 malam yang disebutkan oleh Allah:
وَوَاعَدْنَا مُوسَى ثَلَاثِينَ لَيْلَةً وَأَتْمَمْنَاهَا بِعَشْرٍ فَتَمَّ مِيقَاتُ رَبِّهِ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً، وَقَالَ مُوسَى لِأَخِيهِ هَارُونَ اخْلُفْنِي فِي قَوْمِي وَأَصْلِحْ وَلَا تَتَّبِعْ سَبِيلَ الْمُفْسِدِينَ (سورة الأعراف: ١٤٢)
Maknanya: “Dan Kami telah menjanjikan kepada Musa untuk memberikan kepadanya kitab Taurat setelah berlalu tiga puluh malam (bulan Dzulqa’dah), dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh malam lagi (sepuluh malam pertama bulan Dzulhijjah), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya menjadi empat puluh malam. Dan Musa berkata kepada saudaranya, yaitu Harun, “Gantikanlah aku dalam memimpin kaumku, dan perbaikilah dirimu dan kaummu, dan janganlah engkau mengikuti jalan orang-orang yang berbuat kerusakan” (QS al-A’raf: 142)
Mitos Bulan Dzulqa'dah
Pada sebagian daerah tertentu beranggapan bulan Dzulqa'dah adalah bulan naas, bulan sengsara dan bulan sial. Sehingga ada beberapa bentuk larangan untuk menghindari hal tersebut.
Namuh Buya Yahya dalam hal ini tegas meluruskan bahwa hal itu tidak benar.
"Beredar keyakinan sebagain orang bahwa Bulan Dzulqa'dah adalah bulan naas, sengsara, bulan sial.
Padahal Allah Menyebut Bulan Dulqa'dah ini masuk dalam 4 bulan harram (bulan yanh dimuliakan Allah).
Banyak orang tidak mau punya hajat di bulan ini karena takut.
Ini bukan bulan sengsara. Nggak boleh kita punya pikiran bulan Dzulqa'dah bukan bulan sengsara, ini adalah bulan mulia. Bulan sengsara jika kita bermaksiat kepada Allah," jelas Buya Yahya
Niat Puasa Ayyamul Bidh Bulan Dzulqa'dah 1445 H Tanggal 22, 23, 24 Mei 2024 |
![]() |
---|
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Bulan Dzulqa'dah 1445 H Lengkap Niat dan Keutamaan |
![]() |
---|
Puasa Sunah di Bulan Dzulqa'dah, Simak Jadwal Lengkap Bacaan Niatnya |
![]() |
---|
3 Amalan di Bulan Dzulqa'dah Sesuai Sunah |
![]() |
---|
Khutbah Jumat Bulan Dzulqa'dah Salah Satu dari 4 Bulan Haram |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.