Persebaya Surabaya

Persebaya Surabaya, Persija Hingga PSM Makassar Sulit Bersaing di Liga 1 Musim Ini, Penyebabnya Ini

Tiga tim tradisional Persebaya Surabaya, Persija Jakarta hingga PSM Makassar kesulitan bersaing di Liga 1 2023/2024, ini penyebabnya.

Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Abdullah Faqih
Kolase foto Persebaya Surabaya dan Persija Jakarta
Kolase foto Persebaya Surabaya dan Persija Jakarta 

SURYA.co.id, - Tiga tim tradisional Persebaya Surabaya, Persija Jakarta hingga PSM Makassar kesulitan bersaing di Liga 1 2023/2024, ini penyebabnya.

Kompetisi Liga 1 2023/2024 menyisahkan empat pertandingan tersisa.

Dari klasemen sementara, tiga tim tradisional yaitu Persebaya Surabaya, Persija Jakarta hingga PSM Makassar terpantau masih kesulitan untuk bersaing di papan atas klasemen.

Bahkan tidak mungkin Championship Series akan digelar tanpa kehadiran tiga tim syarat akan sejarah tersebut.

Baca juga: Berita Persebaya Hari Ini Populer: Persiapan Lawan Dewa United, Beda Nasib Robson dan Bruno

Baca juga: Siaran TV Indosiar! Jadwal Persebaya Surabaya vs Dewa United, Persiapan Munster Jelang Laga

Ketiganya berkutat di papan tengah klasemen.

Bruno Moreira merayakan gol yang ia cetak bersama Persebaya Surabaya
Bruno Moreira merayakan gol yang ia cetak bersama Persebaya Surabaya (Persebaya)

Dimulai dari PSM Makassar, sang juara bertahan justru tampil inkonsisten pada musim ini.

Dilansir Surya.co.id dari TribunTimur, Tim berjuluk Pasukan Ramang ini berada di peringkat 12 dengan 38 poin.

Peluang mereka mempertahankan gelar juara sangat tipis.

Ada sejumlah faktor menyebabkan anak asuh Bernardo Tavares menurun.

Pertama, mereka harus bagi fokus hadapi dua kompetisi, Liga 1 dan AFC Cup.

Hal ini membuat konsentrasi dan tenaga pemain terpecah.

Pasalnya, jadwal pertandingan sangat padat.

Belum lagi jarak antar pertandingan yang sangat jauh.

PSM Makassar bisa dikatakan tim yang punya perjalanan jauh.

Untuk laga home saja ketika masih bermarkas di Stadion BJ Habibie, Parepare harus tempuh perjalanan darat 150 kilometer dengan durasi tiga jam.

M Iqbal saat beraksi di laga PSM Makassar vs Persebaya Surabaya di Liga 1 2023/2024 di Stadion Batakan, Balikpapan.
M Iqbal saat beraksi di laga PSM Makassar vs Persebaya Surabaya di Liga 1 2023/2024 di Stadion Batakan, Balikpapan. (Persebaya)

Begitu pun ketika bermarkas di Stadion Batakan, Balikpapan di sisa putaran musim ini.

Mereka harus terbang menggunakan pesawat.

Ditambah lagi ketika perjalanan away.

Kedua, cedera yang menghantui.

Silih berganti penggawa PSM Makassar menepi karena cedera.

Dampaknya mereka jarang turun dengan skuad full.

Opsi pelatih pun terbatas.

Cedera dialami ini tak lepas dari pertandingan padat dan kelelahan dialami.

Penampilan 180 derajat juga ditunjukkan Persija Jakarta.

Musim lalu mereka menutup musim sebagai runner-up.

Tim berjuluk Macan Kemayoran hanya setingkat di atas PSM Makassar, posisi 11 dengan 38 poin.

Hal ini juga tak luput dari sejumlah masalah dihadapi.

Pertama, kedatangan pemain asing lamban.

Kompetisi sudah bergulir, tapi pemain asing dimiliki tak kunjung datang.

Keterlambatan tersebut membuat pemain asing sulit beradaptasi.

Kedua, tak adanya striker tajam.

Tiga striker dimiliki, Marko Simic, Aji Kusuma dan Sandi Samosir kesulitan membobol gawang lawan.

Thomas Doll sebagai juru taktik mendatangkan striker Arema FC, Gustavo Almeida di bursa transfer paruh musim.

Ketika direkrut, Gustavo Almeida sudah membukukan 14 gol.

Sialnya ketika bergabung dengan Persija, ia mengalami cedera sehingga absen beberapa laga.

Persebaya Surabaya juga tampil angin-anginan.

Klub kebanggaan masyarakat Surabaya ini berada di posisi 10 dengan 39 poin.

Padahal di awal musim mereka ditarget meraih juara.

Keterpurukan Persebaya musim ini tak lepas dari gonta-ganti pelatih.

Dua pelatih dipecat, Aji Santoso dan Josep Gombau.

Namun, pergantian dilakukan itu tak berhasil.

Kemudian Manajemen Persebaya Surabaya akhirnya menunjuk Paul Munster untuk mengarsiteki Reva Adi Utama cs.

Namun, pelatih asal Irlandia belum mampu juga mendongkrak posisi Persebaya.

Dari delapan pertandingan, hanya mengantongi tiga kemenangan, empat hasil imbang dan sekali kalah.

Masalah lainnya adalah perombakan pemain.

Penampilan inkonsistensi Persebaya juga tak lepas dari perombakan skuad dilakukan.

Sebanyak 14 pemain dilepas di jendela transfer paruh musim.

Kemudian mendatangkan tujuh pemain anyar.

Perombakan skuad di tengah kompetisi tentu mengganggu penampilan tim.

Sebab, perlu kembali dibangun chemistry antar pemain.

Hal ini sulit dilakukan apalagi di tengah kompetisi berjalan.

Cedera dialami ini tak lepas dari pertandingan padat dan kelelahan dialami.

Penampilan 180 derajat juga ditunjukkan Persija Jakarta.

Musim lalu mereka menutup musim sebagai runner-up.

Tim berjuluk Macan Kemayoran hanya setingkat di atas PSM Makassar, posisi 11 dengan 38 poin.

Hal ini juga tak luput dari sejumlah masalah dihadapi.

Marco Simic saat merayakan gol di laga Persija Jakarta vs Persik Kediri
Marco Simic saat merayakan gol di laga Persija Jakarta vs Persik Kediri (Persija)

Pertama, kedatangan pemain asing lamban.

Kompetisi sudah bergulir, tapi pemain asing dimiliki tak kunjung datang.

Keterlambatan tersebut membuat pemain asing sulit beradaptasi.

Kedua, tak adanya striker tajam.

Tiga striker dimiliki, Marko Simic, Aji Kusuma dan Sandi Samosir kesulitan membobol gawang lawan.

Thomas Doll sebagai juru taktik mendatangkan striker Arema FC, Gustavo Almeida di bursa transfer paruh musim.

Ketika direkrut, Gustavo Almeida sudah membukukan 14 gol.

Sialnya ketika bergabung dengan Persija, ia mengalami cedera sehingga absen beberapa laga.

Persebaya Surabaya juga tampil angin-anginan.

Klub kebanggaan masyarakat Surabaya ini berada di posisi 10 dengan 39 poin.

Padahal di awal musim mereka ditarget meraih juara.

Keterpurukan Persebaya musim ini tak lepas dari gonta-ganti pelatih.

Dua pelatih dipecat, Aji Santoso dan Josep Gombau.

Namun, pergantian dilakukan itu tak berhasil.

Kemudian Manajemen Persebaya Surabaya akhirnya menunjuk Paul Munster untuk mengarsiteki Reva Adi Utama cs.

Namun, pelatih asal Irlandia belum mampu juga mendongkrak posisi Persebaya.

Dari delapan pertandingan, hanya mengantongi tiga kemenangan, empat hasil imbang dan sekali kalah.

Masalah lainnya adalah perombakan pemain.

Selebrasi pemain Persebaya Surabaya usai mengalahkan Arema FC di Derby Jatim Pekan ke-30 Liga 1 2023/2024
Selebrasi pemain Persebaya Surabaya usai mengalahkan Arema FC di Derby Jatim Pekan ke-30 Liga 1 2023/2024 (Persebaya)

Penampilan inkonsistensi Persebaya juga tak lepas dari perombakan skuad dilakukan.

Sebanyak 14 pemain dilepas di jendela transfer paruh musim.

Kemudian mendatangkan tujuh pemain anyar.

Perombakan skuad di tengah kompetisi tentu mengganggu penampilan tim.

Sebab, perlu kembali dibangun chemistry antar pemain.

Hal ini sulit dilakukan apalagi di tengah kompetisi berjalan.

Klasemen Liga 1

1 BORNEO FC SAMARINDA 70
2 PERSIB BANDUNG 55
3 BALI UNITED FC 52
4 MADURA UNITED FC 47
5 PSIS SEMARANG 47
6 PERSIK KEDIRI 46
7 DEWA UNITED FC 44
8 PERSIS SOLO 44
9 PS BARITO PUTERA 41
10 PERSEBAYA SURABAYA 39
11 PERSIJA JAKARTA 38
12 PSM MAKASSAR 38
13 RANS NUSANTARA FC 34
14 PSS SLEMAN 32
15 PERSITA TANGERANG 31
16 AREMA FC 31
17 BHAYANGKARA PRESISI INDONESIA FC 20
18 PERSIKABO 1973 17

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved