Berita Viral

Nasib Bengkel Viral Banderol Harga Rp 200 Ribu untuk Ganti Ban Serep, Pak RT Beber Fakta Berbeda

Beginilah nasib bengkel yang viral banderol harga Rp 200 ribu hanya untuk ganti ban serep. Pak RT ungkap fakta berbeda.

kolase instagram
Tangkap layar Bengkel Viral Banderol Harga Rp 200 Ribu untuk Ganti Ban Serep. Begini nasib pemiliknya. 

SURYA.co.id - Beginilah nasib bengkel yang viral banderol harga Rp 200 ribu hanya untuk ganti ban serep.

Bengkel itu pun akhirnya didatangi polisi setempat dan mendapat teguran.

Namun, fakta berbeda diungkap Pak RT setempat.

Pak RT menyebut si pemilik mobil tak cuma minta ganti ban serep saja, tapi juga mengecek bagian lain.

Baca juga: Akhir Nasib Pemilik Bengkel di Puncak Bogor Diduga Curang, Buat Surat Perjanjian dengan Polisi

Berikut rangkuman fakta selengkapnya melansir dari Tribun Trends.

1. Viral di Medsos

Dalam postingan di Instagram, terihat selembar kwitansi milik pengendara mobil dari bengkel itu.

Pengendara mobil mengaku sangat kesal karena harga yang dipatok bengkel itu terlalu tinggi atau mahal.

"Bengkel sialan, cuma minta tolong ganti ban serep doang jasanya Rp 200 ribu. Dikira ganti ban serep yang bisa lakuin cuma dia doang," tulis keterangan akun @bogorpisan.

Ia pun mengimbau kepada para pengendara lainnya agar berhati-hati jika ke bengkel ini.

“Hati-hati kalau ke bengkel samping Pom Bensin Cipayung Datar yang di sebelah kiri kalo dari arah atas,” tambahnya.

2. Ditegur Polisi

Sementara itu, Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro membenarkan hal tersebut.

Pihaknya sudah mendatangi pemilik bengkel tersebut dan menegurnya.

Baca juga: Pegawai Mall Syok Tahu Pria Dikira Gembel Bawa Rp 250 Juta Dibungkus Kresek, Ternyata Anak Artis

“Jangan akhirnya menyusahkan masyarakat yang lagi balik maupun yang wisata," kata Rio kepada wartawan.

Ia mengimbau kepada bengkel yang ada di kawasan Puncak agar tidak memasang harga yang tinggi kepada para pengendara.

"Kita akan monitor setiap bengkel yang lain agar tidak melakukan hal yang sama. Berikan pelayanan dengan yang wajar," tandasnya.

3. Pak RT Beber Fakta Berbeda

Sementara itu, Ketua RT 003 RW 004 Desa Cipayung Datar sekitar bengkel viral tersebut, Muryanto, mengatakan bahwa kejadian ini terjadi pada Jumat (12/4/2024).

Ternyata pengendara mobil ini tidak hanya mengganti ban saja, melainkan melakukan pemeriksaan ke bagian yang lain.

“Awalnya itu datang mobil Ertiga. Yang punya turun dan bilang ban saya agak goyang-goyang nih. Nah udah dicek semua, ternyata bannya benjol-benjol belakang sebelah kanan. Diganti. Setelah diganti, yang punya mobil ini bilang tolong dicekin semua ban-ban nya,” kata Muryanto kepada TribunnewsBogor.com dijumpai di bengkel.

Akhirnya, atas permintaan dari pengendara itu, montir bengkel menuruti permintaan tersebut.

Semua bagian mobil, mulai dari kaki-kaki sampai kampas akhirnya dicek oleh montir.

“Semua kampasnya udah bersih, selesai lah,” ujarnya.

Pengendara mobil ini pun langsung menanyakan ongkos bengkel.

Pemilik bengkel pun menjawab bahwa harga ongkos berkisar di angka Rp 200 ribu.

“Pemilik mobil langsung bayar dan gak keberatan (saat itu). Kalau misalkan yang punya bilang cuman punya uang Rp 150 Ribu atau nawar, kan bisa dikurangin,” jelasnya.

Baca juga: Nyali Sopir Toyota Rush Mendadak Ciut Usai Nekat Lawan Arah di Tengah Macet, Dipaksa Mundur oleh Bus

Secara harga, kata Muryanto, ongkos Rp 200 ribu itu sangatlah wajar.

“Ternyata kalau dicek ke bengkel lain pun seperti itu harganya. Jadi ya standar lah. Karena dicek semuanya, gak cuman ganti ban (serep) doang. Dibongkar, ban dibukain, dibersihin semua kampasnya,” ungkapnya.

Montir pun mengaku kesusahan karena memang harus mengeluarkan tenaga lebih untuk mobil ini.

“Lumayan sih, berat, ngangkatnya juga,” tambahnya.

Bengkel ini pun sudah didatangi oleh pihak Polres Bogor.

“Polisi datang ingin tahu masalah dari awal sampai akhir aja. Mereka mengimbau dan saya pun klarifikasi seperti apa masalah dari awal sampai akhir,” tandasnya.

Bengkel Curang di Puncak Bogor Pakai Modus Kampas Rem

Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial, menunjukkan aksi curang sebuah bengkel di Puncak Bogor.

Pada video yang viral tersebut, pemilik kendaraan mengaku ditipu oleh pemilik bengkel dengan modus ganti kampas rem yang dibanderol sebesar Rp 450 ribu.

Video yang mulanya viral di TikTok itu, kemudian masuk dalam akun base di X (dulunya Twitter) hingga ramai dikomentari oleh warganet.

Dalam video yang diunggah pemilik akun @chillmoysee, dia menceritakan bahwa saat perjalanan ke Puncak Bogor, seorang pengendara motor menghentikannya karena kampas rem mobilnya mengeluarkan asap.

Bengkel curang di Puncak Bogor viral di media sosial, diduga pakai modus kampas rem sejak tahun 90-an.
Bengkel curang di Puncak Bogor viral di media sosial, diduga pakai modus kampas rem sejak tahun 90-an. (Kolase Surya.co.id)

Pengendara motor tersebut kemudian mengarahkannya ke pinggir jalan untuk memeriksa kendaraan.

"Pas kita diarahin ke bengkel, tukang bengkelnya kaya langsung tahu, alhasil ini pas mobil datang langsung disuruh parkir, langsung aja dibuka-buka tanpa tanya," ujarnya, melansir Kompas.

Semula, pihak bengkel memberitahu jika mobil memerlukan ganti kampas rem sebelah kiri dengan biaya Rp 450.000.

Namun, ia menalok untuk mengganti kampas rem mobilnya karena sudah merasa curiga sejak awal.

"Jadi kita tidak minta apa-apa cuma minta pasangin yang bener. Kita dari awal sudah ngomel-ngomel karena kita merasa dirugikan banget. Aku di sini free," kata dia

Selain dari unggahan tersebut, Kompas.com juga menerima cerita serupa dari salah satu korban berinisial RFR (30) asal Cilegon, Banten.

Menurutnya, insiden itu terjadi pada 8 Oktober 2023 sekitar pukul 13.00 WIB ketika ia bersama keluarganya menuju ke Cipanas, Cianjur, Jawa Barat.

Pada saat dalam perjalanan, tiba-tiba ada sekelompok orang meneriaki ban mobilnya keluar asap.

"Kami diinfo bahwa ban mobilnya keluar asap dan meminta dicek dahulu, khawatir ada kejadian seperti mobil sebelumnya," kata RFR kepada Kompas.com, Minggu (29/10/2023).

Ia pun memutuskan untuk menghentikan mobilnya di sebuah bengkel bernama BMK. Bengkel itu ternyata hanya berjarak sekitar 10 meter dari bengkel yang saat ini viral.

"Saya menduga kuat mereka berkomplot, karena bengkel yang melayani saya ini ambil sparepart dari bengkel viral itu. Orang yang meminta saya berhenti juga orang dari bengkel viral itu," ujarnya.

Saat itu, ia diminta untuk mengganti dua sparepart mobil dengan biaya Rp 800.000.

Namun, ia hanya mengganti satu sparepart dengan biaya Rp 330.000.

Dalam kolom komentar, banyak warganet mengaku mengalami kejadian serupa di kawasan Puncak, Bogor.

Bahkan, beberapa di antaranya mengaku terpaksa membayar sampai jutaan rupiah untuk mengganti sparepart di bengkel itu.

Sementara banyak akun lain menjelaskan bahwa modus tersebut memang sudah aja sejak lama di Puncak.

"Ini trik jadul banyak yg kena di puncak dari tahun 90-an. Jaman dulu belum ada Tol Cipularang terus puncak masih jadi jalur utama Jakarta-Bandung," tulis akun ini dalam X.

"Nanti ada yang kerumunan teriak-teriak, biasanya yang disasar mobil plat B," sambungnya.

Cerita serupa juga diungkapkan oleh akun ini pada 2000 silam.

"Ini modus yg ada orang di pinggir jalan terus nunjuk-nunjuk ke arah mobil kita seakan-akan mobil kita ada yg rusak kan? Dari jaman gw bocah tahun 2000an udah ada ini. Pokoknya cuekin aja. Sekalipun beneran rusak, orang2 gak jelas yg bukan montir memangnya bisa apa?" ujarnya.

Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto mengatakan, pihaknya langsung bergerak cepat setelah video tersebut viral, meski belum ada laporan dari korban.

Menurutnya, bengkel tersebut dalam kondisi tutup saat petugas polisi mendatanginya.

"Akhirnya kita nyari keberadaan pelaku. Tadi saya dapat info dari anggota sudah bersama pemilik bengkel dan saat ini sudah di jalan," kata Tono saat dihubungi secara terpisah, Minggu.

Ia menjelaskan, saat ini baru pemilik bengkel yang menjalani pemeriksaan.

Namun, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan memanggil beberapa orang lain yang terlibat.

"Statusnya masih saksi, rencananya dimintai keterangan dulu ke kantor. Mau kita mintain klarifikasi. Nanti kalau ada pengembangan, mungkin (saksi) akan bertambah," jelas dia.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved