Gempa Tuban

Pengungsi Gempa di Pulau Bawean Gresik Bertambah, BPBD Jatim Kirim Ribuan Terpal

Bertambahnya jumlah pengungsi akibat gempa susulan di Pulau Bawean Kabupaten Gresik.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa BPBD Kabupaten Gresik
Warga korban gempa bumi di Pulau Bawean melaksanakan ibadah salat dan masih bertahan di tenda. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - BPBD Jatim merespon cepat kondisi terus bertambahnya jumlah pengungsi akibat gempa susulan di Pulau Bawean Kabupaten Gresik.

Sampai hari ini, Sabtu (30/3/2024), gempa susulan yang masih saja terus terjadi, membuat masyarakat masih trauma dan memilih untuk tidur di tanah lapang ataupun di luar rumah demi menghindari terdampak gempa yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto mengatakan bahwa saat ini Pemprov Jatim berkolaborasi dengan relawan dan TNI AL untuk mengirimkan bantuan ribuan terpal dan menerjunkan Tim Psikososial ke Pulau Bawean.

“Jadi sebenarnya bertambahnya pengungsi ya karena sejatinya mereka masih takut untuk tidur di rumah saat malam. Walaupun sejatinya kalau pagi siang mereka sudah berkativitas seperti biasa. Ya bertani beternak, tapi kalau malam mereka memilih untuk tidur di luar rumah,” tegas Gatot pada SURYA.co.id.

Untuk itu pihaknya merasa perlu memberangkatkan bantuan dan relawan Tim Psikososial dengan menggunakan kapal dari Koarmada II.

Sedikitnya, 3500 pcs terpal, 40 unit tenda keluarga dan 100 dus air mineral telah diberangkatkan merespon kebutuhan pengungsi yang terus bertambah.

Berdasarkan data Pusdalops BPBD Jatim hingga Jumat (29/3), pukul 12.00 WIB, jumlah keseluruhan pengungsi yang ada di Pulau Bawean telah bertambah menjadi sebanyak 34.149 jiwa dari jumlah sebelumnya yang sebanyak 34.049 jiwa.

Jumlah itu meliputi, pengungsi anak-anak sebanyak 10.485 jiwa, pengungsi dewasa 18.599 jiwa dan kelompok lansia sebanyak 5.065 jiwa.

Sementara, sampai dengan waktu yang sama, gempa susulan yang terjadi hingga hari ke-8 ini, telah mencapai sebanyak 366 kali.

“Selain Tim psikososial yang berasal dari berbagai relawan, BPBD Jatim juga menerjunkan Tim Rehabilitasi dan Rekonstruksi yang akan melakukan assessment terhadap jumlah kerusakan fasilitas umum di Kec. Sangkapura dan Tambak, di Pulau Bawean,” tegasnya.

Sementara, berdasar update data Pusdalops BPBD Jatim, total dampak kerusakan akibat gempa yang tersebar di tujuh kabupaten adalah sebagai berikut, rumah rusak ringan sebanyak 3.940 unit, rumah rusak sedang 1.618 unit, rumah rusak berat 943 unit, tempat ibadah rusak 200 Unit, Sekolah rusak 104 unit, rumah sakit 6 unit, Ponpes 8 unit, Gedung kantor rusak 29 unit, Kandang ternak 1 unit dan sepeda motor 3 unit.

“Untuk material bantuan untuk rekonstruksi sudah kita drop ke sana. Tapi kami belum memulai untuk rekonstruksi karena masih ada potensi gempa susulan. Jadi kita menunggu sampai suasana kondusif,” pungkas Gatot.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved