Persebaya Surabaya
Daftar Kontroversi Wasit Arema FC vs Persebaya Surabaya, Pantas Robson Duarte Beri Pesan Menohok
Berikut daftar kontroversi wasit Arema FC vs Persebaya Surabaya, pantas Robson Duarte beri pesan menohok usai laga Derbi Jatim.
Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Fatkhul Alami
SURYA.co.id, - Berikut daftar kontroversi wasit Arema FC vs Persebaya Surabaya, pantas Robson Duarte beri pesan menohok usai laga Derbi Jatim.
Seperti diketahui, kualitas pengadil lagi-lagi menjadi sorotan pada laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang digelar pada Rabu (27/3) lalu.
Wasit Gedion Dapaherang disinyalir memberikan sejumlah keputusan kontroversial.
Satu keputusan yang paling disorot tentu saja adalah saat memberikan Arema FC hadiah penalti saat pemain bertahan Persebaya Surabaya Kadek Raditya dianggap menyentuh bola dengan tangan di dalam kotak penalti.
Baca juga: Kans Persebaya Surabaya Pulangkan David Da Silva, Striker Kesayangan Bonek Punya Masalah di Persib
Baca juga: Mulai Fokus untuk Laga Persebaya Surabaya Vs Dewa United, Paul Munster Matangkan Taktikal
Padahal dalam rekaman ulang terlihat jelas bahwa Kadek menyentuh bola dengan dada.
Kualitas kepemimpinan wasit itu lantas diprotes secara langsung oleh pihak Persebaya dengan memberikan surat protes.

Tak cuma itu, pemain asing Persebaya Surabaya, Robson Duarte bahkan terang-terangan memberikan pernyataan menohok pada sang wasit.
"Dengan sabar, melawan segalanya dan semua orang, kita memenangkan hal yang paling penting."
"Saya berharap liga melihat arah pertandingan dan betapa rumitnya mengalahkan tim lawan dengan 12 pemain, apalagi wasit hanya ingin Arema menang dan itupun kami lebih baik sebagai tim dan klub." tulis Robson Duarte dalam unggahan terbarunya di Instagram.
Sebelum memimpin Derbi Jatim, ternyata sosok wasit Gedion Dapaherang memang sering mendapatkan protes keras dari sejumlah tim.
Mulai dari Persib Bandung, Persik Kediri hingga PSM Makassar sempat menyoroti kepemimpinan wasit berlisensi PSSI itu.
Lantas seperti apa kontroversia yang dilakukan oleh sang pengadil?
Berikut rangkuman SURYA.co.id.
Deretan Kontroversi Gedion Dapaherang
1. Pernah Disorot Luis Milla
Eks Pelatih Persib Bandung, Luis Milla sempat sempat menyampaikan protes atas kepemimpinan wasit Gideon Dapaherang saat bertugas memimpin laga Persib kontra Madura United (2/7/2023).
Gideon Dapaherang disorot setelah keputusannya yang dinilai cukup kontroversial, terutama dalam memutuskan pelanggaran dan bola mati.
Bahkan, dalam beberapa momen, keputusan Gideon sempat berseberangan dengan keputusan asisten wasit yang bertugas sebagai hakim garis.
Gideon pun tercatat mengeluarkan lima kartu kuning dan memberikan satu kali penalti bagi tim tuan tuan rumah Persib Bandung.
Penalti itu menjadi satu-satunya gol Persib Bandung sekaligus menguburkan kemenangan Madura United. Laga Persib Bandung vs Madura United pun berakhir imbang 1-1.
Menurut Luis Milla, kualitas wasit dalam memimpin pertandingan di Liga 1 masih menjadi salah satu hal yang harus secepatnya dibenahi oleh federasi.
2. Sempat Diprotes Persik Kediri
Gideon F Dapaherang, merupakan wasit yang memimpin pertandingan PSS Sleman vs Persik Kediri pada pekan ke-23 Liga 1 di Maguwoharjo, Sleman, Kamis (9/2/2023).
Beberapa keputusan wasit Gideon F Dapaherang dinilai merugikan Persik Kediri.
Menanggapi hal itu, Manajer Persik Kediri, Muhammad Syahid Nur Ichsan mengatakan timnya telah melaporkan wasit.
"Ada beberapa keputusan wasit yang terlihat jelas merugikan tim Persik Kediri dan sangat berpengaruh selama jalannya pertandingan," uhar Syahid yang dikutip dari TribunJatim.com.
Keputusan yang sangat merugikan adalah pada saat laga berjalan menit ke 72.
Kala itu wasit memberi hukuman pelati kepada Persik Kediri karena dianggap mekakuakn pelanggaran di kotak penalti.
Padahal jika dilihat dari tayangan ulang, terlihat jelas tidak ada kontak dari pemain Persik, Aqil Munawan dengan pemain lawan.
"Sementara di tayangan ulang terlihat jelas tidak ada kontak dari Agil Munawar kepada pemain lawan," ujarnya.
Kejadian kedua yang juga sangat merugikan tim Persik Kediri terjadi di menit 90+3 babak kedua.
Saat itu pemain Persik Kediri Rendy Juliansyah terjatuh di kotak penalti karena adanya tarikan dari pemain PSS Sleman.
Padahal kejadian tersebut tepat di hadpaan wasit tambahan.
Namun wasit seolah mengabaikan kejadian tersebut, dan malah memberi kartu kuning kepada Rendy Juliansyah.
"Ironisnya kejadian ini terjadi tepat di depan wasit tambahan Musthofa Umarella dan wasit Gideon mengabaikan kejadian tersebut," imbuhnya.
3. Bernardo Tavarez Dibikin Geram
Kepemimpinan Gideon Dapaherang laga Persikabo 1973 vs PSM Makassar diprotes oleh pelatih Bernardo Tavares.
Gideon Dapaherang mengganjar Dzaky Asraf kartu merah menit ke-65.
PSM Makassar harus bermain dengan 10 pemain menghadapi Persikabo di sisa waktu babak kedua.
Dzaky Asraf mendapat kartu merah setelah diganjar kartu kuning kedua usai melanggar pemain depan Persikabo.
Padahal Dzaky Asraf masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua menggantikan Victor Dethan yang mengalami cedera.
Namun baru sekitar 5 menit berada di dalam lapangan, Dzaky Asraf sudah mendapat kartu kuning.
Kemudian kartu kuning kedua didapat melalui pelanggaran yang dilakukan Dzaky Asraf demi memutus serangan cepat Persikabo.
juru taktik PSM Makassar Bernardo Tavares geram terhadap kepemimpinan wasit.
Menurutnya wasit sangat mudah memberikan Pasukan Ramang kartu.
Akan tetapi hal itu berbanding terbalik dengan tim lawan.
Tavares meminta agar wasit Indonesia dievaluasi.
“Tolong siapapun yang punya tugas mengevaluasi wasit di Indonesia ini dan menganalisa wasit, lihat pertandingan kita,” katanya saat post match, Jumat (14/7/2023).
“Terlalu gampang (wasit) memberikan kartu kuning kepasa staf, official, kepada pemain, tapi mereka tidak melihat hal-hal yang krusial di lapangan,” tegasnya.
“Dan untuk pemain kita Dzaki saya kira dikeputusan kedua wasit memberikan kartu kuning itu layak, tapi kartu kuning pertama ini konyol sekali,” ucap Tavares.
“Menit 79 Yakob transisi menyerang dan nomor 80 (Persikabo) menghentikan bola dengan tangannya, saya kira empat wasit melihat hal tersebut,” jelasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.