Persebaya Surabaya

Tak Cuma Penalti 'Ghoib', Persebaya Surabaya juga Dirugikan Lewat Tiga Keputusan Kontroversial Ini

Selain penalti ghoib, Persebaya Surabaya juga dirugikan dengan adanya kontroversi lain dari wasit Gedion Dapaherang

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Persebaya
Kiri : Robson Duarte saat dijegal oleh Bagas Adi di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya 

SURYA.co.id - Saat laga Derbi Jatim pada Rabu (27/3) kemarin, ternyata Persebaya Surabaya tak hanya dirugikan dengan adanya penalti 'ghoib' dari rivalnya, Arema FC.

Persebaya Surabaya juga dirugikan dengan sejumlah kontroversi dari wasit Gedion Dapaherang

Sebenarnya sebelum pertandingan, pelatih Persebaya Surabaya Paul Munster sudah mewanti-wanti soal kepemimpinan wasit Gedion.

Sebab, Gedion memiliki catatan buruk dalam beberapa laga terakhir. 

Pelatih asal Irlandia Utara itu tidak mau kejadian kurang baik yang dialami Persebaya di laga-laga sebelumnya, yaitu wasit kurang fair play, terjadi pada laga pekan ke-30 Liga 1 2023/2024 ini.

"Saya sangat memperhatikan secara khusus, terutama dari sisi wasit, saya berharap dan berdoa malam nanti wasit bisa berlaku adil, fair play, sehingga bisa menjadikan pertandingan sangat bagus," ungkap Paul Munster.

Beruntung, Persebaya Surabaya berhasil unggul dari Arema FC meski sempat merasa dirugikan. 

Baca juga: Sosok Robson Duarte Pemain Persebaya yang Beri Pernyataan Menohok Wasit Hanya Ingin Arema Menang

Lantas, apa saja kontroversi wasit Gedion Dapaherang?

1. Paulo Henrique Dijatuhkan Teguh Amiruddin

Di pertengahan babak pertama, Paulo Henrique mendapatkan peluang one on one di kotak penalti melawan penjaga gawang Teguh Amiruddin. 

Paulo Henrique nampak memenangi perebutan bola terlebih dahulu, dan kiper Arema FC justru menjatuhkan sang striker di kotak terlarang. 

Namun wasit enggan memberikan penalti. 

2. Kaki Paulo Henrique Ditahan Bagas Adi 

Paulo Henrique lagi-lagi membuat Arema FC kesusahan di kotak penalti. 

Di awal babak kedua, umpan terobosan Bruno Moreira disambut dengan sprint oleh Paulo Henrique. 

Perebutan bola pun terjadi antara Paulo Henrique dan dua pemain Arema FC yaitu Teguh Amiruddin dan Bagas Adi. 

Teguh Amiruddin yang keluar dari sarangnya berupaya untuk memotong bola, tetapi ia malah menghadang laju rekannya sendiri. 

Walhasil Bagas Adi terjatuh. 

Jatuhnya Bagas Adi disertai dengan tarikan tangannya ke kaki Paulo Henrique yang sudah melenggang bebas tanpa kawalan. 

Membuat Paulo Henrique kehilangan keseimbangan dan jatuh di dalam kotak penalti lawan. 

Pelanggaran ini masih belum juga membuat Persebaya mendapatkan hadiah penalti. 

3. Robson Duarte Dijatuhkan di Kotak Penalti

Pelanggaran ketiga terjadi pada penghujung laga. 

Robson Duarte yang menusuk dari sisi kanan pertahanan Arema FC berusaha dikawal oleh Bagas Adi. 

Bagas Adi rupanya melakukan kontak fisik yang membuat Robson terjatuh di kotak penalti. 

Bola yang dibawa oleh Robson juga tak bergerak, menandakan hanya ada kontak fisik yang terjadi di dalam kotak terlarang. 

Tetapi wasit Gedion lagi-lagi tak memberikan hadiah penalti bagi Persebaya

4. Penalti 'Ghoib' Arema FC 

Sementara Persebaya mempunyai momentum 3 kali yang berpotensi mendapatkan penalti, Arema FC justru menjadi klub yang mendapatkan hadiah tendangan penalti. 

Peristiwa itu terjadi di menit ke-60, berawal dari tendangan Flabio Soares yang membentur Dusan Stevanovic, bola liar kemudian mengarah ke Kadek Raditya. 

Bola kemudian menyentuh dada Kadek di dalam kotak penalti. 

Meski dalam tayangan ulang terlihat jelas bola terkena bagian dada, tetapi wasit tetap memberikan penalti pada Arema FC

Melihat prosesnya, netizen ramai-ramai menyebut bahwa itu merupakan penalti 'Ghoib'. 

Tendangan penalti yang kemudian dieksekusi oleh Dedik Setiawan berhasil ditepis oleh penjaga gawang Persebaya Surabaya, Andhika Ramadhani. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved