Berita Tulungagung

Kawasan Pinka Tulungagung Semakin Ramai Saat Ramadhan, Jadi Tempat Berburu Takjil

Selama Ramadhan, di Kawasan Pinka Tulungagung banyak muncul para pedagang dadakan yang jumlahnya diperkirakan melonjak 2 kali lipat.

|
Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/David Yohanes
Para pedagang makanan di Pinka Tulungagung mempersiapkan dagangannya, Sabtu (23/3/2024). 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Kawasan Pinka (pinggir kali) Tulungagung semakin ramai selama bulan suci Ramadhan.

Kawasan sentra street food ini, sebelumnya dihuni sekitar 100 pedagang makanan.

Sementara memasuki Ramadhan, muncul para pedagang dadakan yang jumlahnya diperkirakan melonjak 2 kali lipat.

Para pedagang makanan ini berjajar sejak dari pintu masuk Pinka sisi selatan, di sebelah Jembatan Lembupeteng.

Para pedagang sudah mulai menggelar dagangannya sekitar pukul 15.00 WIB.

Mereka berjajar di sisi kanan dan kiri jalan, ada juga yang memasang papan promosi di badan jalan.

Menurut Hari, seorang pedagang batagor, situasi mulai ramai selepas asar.

Warga mulai banyak yang berdatangan untuk mencari takjil maupun makanan berat untuk berbuka puasa.

"Kalau menjelang magrib malah macet. Kanan kiri semuanya orang jualan," ucap Hari, Sabtu (23/3/2024).

Lanjutnya, selama Ramadhan waktu berjualan memang terbatas dibanding hari biasa.

Namun pendapatannya tidak berubah, jika mengingat waktu berjualan yang pendek.

Ia pun mengaku, Pinka ramai bukan hanya karena banyaknya orang melintas, tapi banyak mereka yang berhenti dan membeli.

"Tapi mungkin perlu diatur supaya mobil tidak masuk ke Pinka, karena kondisinya macet sekali," ucapnya.

Seorang pembeli bernama Andrianto, mengaku di Pinka banyak sekali pilihan makanan untuk berbuka.

Mulai dari makanan tradisional hingga makanan ala Korea.

Hanya saja ia menyarankan datang menggunakan sepeda motor.

"Pakai motor saja parkirnya cukup susah. Kalau mobil malah macet, tidak ada tempat parkir," katanya.

Menurut Andri, salah satu pemicu kemacetan adalah banner para pedagang.

Mereka memasang papan promosi itu di badan jalan sehingga mengurangi lebar jalan.

Apalagi banner itu dipasang di kedua sisi jalan Pinka, sehingga jalan yang bisa dilalui semakin sempit.

"Susah juga, kalau gak pasang banner mungkin dagangannya gak dilirik. Tapi jalannya makin sempit," tuturnya.

Andri pun berharap akses ke Pinka ditutup sementara untuk mobil dari selepas asar hingga setelah magrib.

Selain untuk menjaga kenyamanan saat warga berburu takjil saat menjelang buka puasa, juga mencegah pengendara mobil terjebak kemacetan.

"Kasihan kalau macet, cari jalan pintas tapi malah tidak bisa jalan," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved