Berita Ngawi

Hasil Autopsi Nenek di Ngawi yang Ditemukan Tewas Terjerat Tali Jarit, Akibat Dipukul dan Dicekik

Nenek berusia 64 tahun tersebut, disebut meninggal secara tidak wajar lantaran posisi tali yang menjerat leher korban tidak sebagaimana mestinya.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Febrianto Ramadani
Jasad nenek Suminten (64) setelah diautopsi di RSUD Dr Soeroto Ngawi. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pasca ditemukan tewas di atas ranjang rumahnya, di Desa/Kecamatan Bringin, jenazah Suminten kemudian diautopsi di RSUD Dr Soeroto Ngawi pada Senin (18/3/2024) siang.

Nenek berusia 64 tahun tersebut, disebut meninggal secara tidak wajar lantaran terdapat tali jarit yang menjerat leher korban.

Tewasnya Suminten, pertama kali diketahui oleh suaminya, Parsi (67).

Baca juga: Nenek di Ngawi Ditemukan Tewas Terjerat Tali Jarit, Korban Pembunuhan?

Kejanggalan muncul setelah Tim Inafis Polres Ngawi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Petugas melihat kondisi korban mengeluarkan darah di bagian telinga. Serta posisi tali yang menjerat leher korban tidak sebagaimana mestinya.

Ditambah lagi, laporan yang diterima oleh polsek setempat, menyebut korban meninggal karena bunuh diri.

Baca juga: Update Kasus Nenek di Ngawi Ditemukan Tewas Terjerat Tali Jarit, Diduga Korban Sempat Melawan

Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan mengungkapkan, hasil autopsi menunjukkan bahwa Suminten tewas bukan karena bunuh diri. Melainkan, diduga dengan cara dibunuh.

“Korban tewas akibat dipukul di bagian kepala dengan benda tumpul, sebelum akhirnya tewas dicekik,” ujar AKP Joshua, Rabu (20/3/2024).

Berdasarkan keterangan dari dokter forensik, lanjut dia, tidak ditemukan bekas luka jeratan yang ditimbulkan oleh kain selendang.

“Kasus ini masih kami lakukan pendalaman dan penyelidikan lebih lanjut,” pungkas AKP Joshua.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved