Persebaya Surabaya
Alasan Paul Munster Tak Lepas Wonderkid Persebaya Toni Firmansyah ke Timnas U20, Demi Lawan Arema FC
Pelatih Persebaya Surabaya, Paul Munster punya alasan enggan lepas Toni Firmansyah ke Timnas Indonesia U20, sebut dibutuhkan untuk laga lawan Arema FC
Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Fatkhul Alami
SURYA.co.id, - Pelatih Persebaya Surabaya, Paul Munster punya alasan enggan lepas Toni Firmansyah ke Timnas Indonesia U20, sebut dibutuhkan untuk laga lawan Arema FC.
Seperti diketahui, wonderkid Persebaya Surabaya Toni Firmansyah merupakan satu-satunya pemain Bajul Ijo yang dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia U20.
Pemain berusia 19 tahun itu masuk dalam daftar 37 nama yang dipanggil oleh Pelatih Indra Sjafri untuk mengikuti pemusatan latihan di Jakarta.
Selain itu, Garuda Nusantara juga dijadwalkan akan melakukan uji coba melawan China sebanyak dua kali yaitu pada 22 dan 25 Maret 2024 di Stadion Madya Senayan, Jakarta.
Namun, Toni Firmansyah rupanya tak dilepas oleh Persebaya Surabaya.
Baca juga: Biodata Junior Brandao, Striker Asing yang Dikaitkan ke Persebaya Surabaya, Top Skor Liga 1
Baca juga: Kans Persebaya Surabaya Bajak Empat Pemain Pilar Arema FC Setelah Mikael Tata, Bonek Setuju?
Ini karena sang pemain disiapkan oleh Pelatih Paul Munster jelang laga Derbi Jawa Timur melawan Arema FC pada lanjutan pekan ke-30 Liga 1 2023/2024.
"Saya membutuhkan semua pemain untuk laga lawan Arema," ujar Paul Munster seperti dilansir SURYA.co.id dari BolaSport
"Saya membutuhkan Tony [Firmansyah] untuk laga lawan Arema."

"Saya membutuhkan semua pemain untuk laga tersebut," ujarnya.
Paul Munster mengaku bahwa Toni Firmansyah sudah berkembang pesat sebagai pemain Persebaya.
Toni Firmansyah dianggap menjadi penantang untuk satu tempat starter di tim utama sekarang.
Meski begitu, Paul Munster masih membuka peluang untuk melepas Toni Firmansyah ke Timnas U-20 Indonesia.
Dia akan dilepas jika Toni Firmansyah tidak tampil untuk laga Derbi Jawa Timur lawan Arema FC.
"Toni bermain untuk saya saat ini," ujar Munster.
"Jika Toni tidak bermain di laga lawan Arema, dia akan pergi ke Timnas U-20 Indonesia."
"Dia pemain penting di tim utama saat ini."
"Sekarang, dia berkembang pesat, sementara pemain lainnya perlahan telah menurun."
"Toni semakin berkembang. Jadi, dia akan menjadi penantang utama untuk satu tempat sebagai starter sekarang."
"Para pemain lainnya akhirnya memperhatikan."
"Bagi saya pemain muda, tidak terlalu penting."
"Kami berprinsip, jika kamu sangat baik, kamu cukup pantas," katanya.
Paul Munster mengaku masih belum bisa menjamin sosok Toni Firmansyah untuk menjadi starter pada laga lawan Arema FC, karena segala sesuatu masih bisa berubah.
"Soal starting eleven tentu tidak menjamin 100 persen, tetapi kita memiliki empat pekan latihan," ujar Paul Munster.
"Sesuatu bisa berubah, tetapi saya memiliki ide di tim ini, tetapi juga pemain harus menunjukkan kemampuannya."
"Dan staf pelatih akan memilih siapa yang pantas untuk bermain karena pada laga terakhir, saya tidak senang dengan performa banyak pemain," ujarnya.\
Persebaya Realistis
Manajemen Persebaya enggan terlalu banyak bicara soal target tim musim ini, yaitu meraih gelar juara.
Pasalnya, Persebaya sedang dalam situasi sulit di Liga 1. Tim berjuluk BajulIjo belum begitu aman dari ancaman degradasi.
Hingga pekan ke-29 Liga 1, Persebaya berada di peringkat 12 klasemen sementara, atau empat strip di atas zona degradasi dengan poin 36, selisih lima poin dengan tim yang ada di zona degradasi, Arema FC.
Poin Persebaya selisih 10 poin dengan Madura United yang saat ini berada di peringkat empat klasemen sementara.
"Kami akan terus berupaya memaksimalkan sisa pertandingan ini, karena kalau bicara matematis, semua kemungkinan masih bisa terjadi," sebut Direktur Operasional Persebaya, Candra Wahyudi.
"Makanya kami step by step, satu pertandingan ke pertandingan lain kami selesaikan dengan maksimal," tambah pria asal Bojonegoro ini.
Persebaya bisa saja mencapai target finish empat besar klasemen akhir jika lima laga sisa meraih poin sempurna, dengan catatan tim-tim di atasnya tidak banyak mendapat tambahan poin.
Lima laga tersisa bukan pertandingan mudah bagi Persebaya, dua diantaranya akan menghadapi tim yang saat ini bertengger tiga besar klasemen sementara, Persib Bandung dan Bali United.
"Nanti di akhir musim seperti apa hasilnya, tentu kami berharap sesuai dengan harapan kami," ucap Candra.
Musim ini Persebaya sudah dua kali mengalami pergantian pelatih, Ajin Santoso dan Josep Gombau. Saat ini dinahkodai Paul Munster.
"Secara rasional kami harus mengakui bahwa musim ini jauh lebih berat dari musim-musim sebelumnya, mudah-mudahan Persebaya bisa selamat, kemudian juga bisa lebih baik lagi musim ini," pungkas Candra Wahyudi.
Secara klasemen, posisi Persebaya saat ini lebih buruk dibanding tiga musim sebelumnya.
Musim lalu Persebaya bisa finish peringkat enam klasemen akhir dengan poin 52. Jumlah poin ini tidak akan dicapai Persebaya musim ini meski lima laga sisa bisa meraih kemenangan sempurna, poin saat ini 36.
Musim sebelumnya (2021/2022) malah performa Persebaya lebih baik, finish peringkat lima klasemen akhir dengan poin 63.
Musim 2019 Persebaya finish sebagai runner up atau peringkat dua klasemen akhir dengan poin 54.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.