Persebaya Surabaya

Persebaya U-20 Tetap Membanggakan di Elite Pro Academy Musim Ini

Persebaya U-20 gagal meraih gelar saat tampil di ajang kompetisi Elite Pro Academy (EPA) U-20 2023-2024

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Fatkhul Alami
Dok Persebaya
Pemain Persebaya U-20, Wahyudi (tengah) saat dikepung pemain lawan di ajang Elite Pro Academy (EPA) 2023-2024. Bajul Ijo Junior gagal meraih hasil terbaik di kompetisi ini. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Persebaya U-20 harus pulang ke Kota Pahlawan dengan tangan hampa. Bajul Ijo Junior gagal meraih gelar saat tampil di ajang kompetisi Elite Pro Academy (EPA) U-20 2023-2024.

Persebaya U-20 harus puas mencapai babak delapan besar EPA 2023-3034, sebelum akhirnya dihentikan Barito Putera pada perebutan tiket semifinal.

Hasil itu membuat Persebaya harus merebutkan gelar juara tiga melawan Borneo FC di lapangan Garudayaksa, Cisaat, Bekasi, pada 5 Maret lalu.

Skuad Pesut Etam Junior menang besar atas Persebaya dengan skor 3-0. Skuad Bajul Ijo Junior pun harus pulang ke Surabaya tanpa adanya perayaan.

Pelatih Persebaya U-20, Sony Setiawan mengaku, sebenarnya saat itu timnya memiliki banyak peluang lawan Borneo FC.

Namun pada akhirnya terbuang sia-sia. Pada babak pertama, mislanya. Ada tiga kali momen pemain depan berhasil merangsek masuk benteng pertahanan lawan. Namun, berulang kali kiper lawan berhasil melakukan aksi penyelamatan.

"Ya kesalahan kami memang pada penyelesaian akhir," ujar Sony.

Sony memperkirakan, saat itu para punggawanya sedang dalam keadaan jenuh. Dua minggu sebelum melakoni laga terakhir tak ada kesempatan rehat di Surabaya. Mereka disibukkan dengan laga yang berlangsung di Depok dan Bekasi. Sama sekali tak ada lagi home.

"Surabaya sama sekali tidak kami sentuh jelang pertandingan penting, padahal itu sebagai rumah kami. Tapi ya sudahlah bagaimanapun hasilnya saya tetap bangga terhadap anak-anak.

Mereka sudah berjuang keras," ucapnya.

Burhan Ansori, salah seorang Bonek mengatakan akhir perjalanan Persebaya U-20 masih patut dibanggakan. Kendati begitu, hasil tersebut juga diharapkan bisa menjadi alarm bagi manajemen.

Ia melihat di musim kemarin sudah tak ada klub yang mulai berjuang setengah-setengah.

"Tahun ini persaingannya ketat sekali. Saya lihat klub-klub lain yang lolos di papan atas memiliki pemain berpostur badan besar dan kekar-kekar. Sedangkan, Persebaya pemainnya kecil-kecil," ucapnya.

Burhan berharap apa yang disoroti bisa dibenahi. Karena seorang pemain sepak bola selain harus menguasai teknik mengolah si kulit bundar, juga dituntut memiliki otot-otot badan yang kuat.

"Jangan sampailah pemain kita rebutan bola kesenggol dikit jatuh. Oleh karena itu, selanjutnya harus bentuk tim lebih kuat. Semangat untuk Persebaya, wani, wani, wani," tutupnya.

 

Sumber: Surya Cetak
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved