Persebaya Surabaya
Berita Persebaya Hari Ini Populer: Kisah Jose Wilkson dan Respons Munster Soal Wahyudi Hamisi
Berikut Berita Persebaya hari ini populer, kisah Jose Wilkson hingga respons Paul Munster soal sanksi Wahyudi Hamisi.
Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Fatkhul Alami
SURYA.co.id, - Berikut Berita Persebaya hari ini populer, kisah Jose Wilkson hingga respons Paul Munster soal sanksi Wahyudi Hamisi.
Berita pertama hari ini ada kisah Jose Wilkson, eks striker asing Persebaya Surabaya yang kini jadi pahlawan di klub barunya.
Wilkson berhasil menjadi penentu promosi bagi Malut United ke Liga 1 musim depan.
Kemudian berita kedua respons Paul Munster soal sanksi Wahyudi Hamisi yang dianggap terlalu ringan.
Simak berita selengkapnya berikut ini.
1. Kisah Jose Wilkson
Nama Jose Wilkson tentu bukan sosok yang asing bagi penggemar Persebaya Surabaya yaitu Bonek.
Pemain asal Brasil itu sempat menjadi ujung tombak Bajul Ijo pada Liga 1 2021/2022 silam.
Sayangnya, Wilkson langsung didepak oleh Persebaya Surabaya pada pertengahan musim usai mencatatkan 6 gol dan 2 assist dalam 13 pertandingan.
Usai hengkang dari Persebaya, striker kelahiran Fortaleza, Brasil itu mengalami masa-masa sulit.
Baca juga: Preview Persebaya Surabaya vs Madura United: Update Kondisi Cedera Pemain dan Absen Akumulasi Kartu
Baca juga: Prediksi Skor Persebaya Surabaya vs Madura United, Misi Paul Munster Pertahankan Rekor Kandang
Ia harus merasakan pahitnya degradasi bersama Persela Lamongan di musim yang sama.
Kemudian ia pulang kampung untuk bermain di kasta keempat Liga Brasil.

Di awal musim 2023/2024, Wilkson menyambut kesempatan untuk memberikan pembuktian diri di Liga Indonesia.
Ia bergabung dengan klub Liga 2 Malut United yang punya ambisi besar untuk promosi ke Liga 1.
Ambisi dari Malut United berhasil dituntaskan oleh pemilik nama lengkap Jose Wilkson Teixeira Rocha itu.
Wilkson berhasil menjadi pahlawan bagi Malut United di pertandingan penentuan.
Ia berhasil mencetak gol penentu kemenangan Malut United atas Persiraja Banda Aceh pada babak perebutan tempat ketiga Liga 2 leg kedua di Stadion Madya, Jakarta, Sabtu (9/3/2024).

Wilkson yang tampil sebagai pemain pengganti berhasil mencetak gol dramatis pada babak tambahan.
Gol itu membuat Malut United berhasil mengunci tiket promosi ke Liga 1 musim depan usai menuntaskan perlawanan Persiraja dengan skor akhir 3-2.
Sepanjang gelaran Liga 2, Jose Wilkson memang sudah tercium ketajamannya.
Di bawah asuhan pelatih Imran Nahumarury, striker berusia 31 tahun itu mencetak 9 gol dan 1 assist dalam 16 pertandingan.
Meski berhasil mengantarkan promosi ke Liga 1, belum diketahui apakah Jose Wilkson masih akan terus melanjutkan karirnya bersama Malut United atau hijrah ke klub lain musim depan.
2. Respons Munster Soal Sanksi Wahyudi Hamisi
Seperti diketahui, sanksi sudah diterima oleh Wahyudi Hamisi akibat aksi tak terpujinya pada laga Persebaya Surabaya vs PSS Sleman di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya (3/3) lalu
Gelandang pengangkut air milik PSS Sleman itu dijatuhi total hukuman sanksi 3 pertandingan dan total denda Rp 25 Juta.
Sanksi itu dijatuhkan usai Wahyudi Hamisi kedapatan melakukan sepakan brutal yang mengenai kepala Bruno Moreira dan melakukan gestur jari tengah pada pemain Persebaya
Hukuman dari Komdis PSSI pada Wahyudi Hamisi dinilai terlalu ringan oleh Pelatih Persebaya, Paul Munster.
"Saya terkejut ketika mendengar hasil (sanksi) itu. Itu menggelikan, kalau ada yang melakukan itu di jalanan, minimal tiga tahun penjara," ungkap Paul Munster, Minggu (10/3/2023).
"Tentang situasi ini, Itu memalukan. Ini tidak memberi contoh bagi siapa pun di semua liga, Liga 1 Liga 2 maupun Liga 3. Ini tidak memberi contoh bagi siapa pun dalam semua hukum, hanya dua minggu tiga (sanksi bermain). Situasi ini tidak memberikan contoh yang baik," pungkasnya.
Sebelumnya, Wahyudi Hamisi jadi sorotan karena melakukan tindakan keras mengarah mencederai lawan pada menit ke-19 di laga tersebut.
Dimana dengan dalih merebut bola, dia dengan sengaja menendang kepala pemain Persebaya Bruno Moreira yang saat itu tergeletak di lapangan.
Atas kejadian tidak terpuji tersebut, manajemen Persebaya sudah berkirim surat pada Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang dikirim Senin (4/3/2024), dengan nomor 127/PT.PI-III/2024.
Isi surat tersebut meminta Ketum PSSI untuk mengambil langkah yang diperlukan dan terukur terkait pelanggaran brutal Wahyudi Hamisi terhadap Bruno Moreira.
Sebelumnya, direktur operasional Persebaya, Candra Wahyudi juga menyatakan kekecewaan dengan sanksi yang diterima Wahyudi Hamisi, karena sejatinya pelanggaran yang dilakukannya termasuk kategori pelanggaran berat.
Selain melanggar keras Bruno Moreira, pada laga tersebut berdasarkan rekaman video yang beredar, Wahyudi Hamisi juga terlihat mengacungkan jari tengah pada pemain Persebaya yang lain, Robson Duarte.
"Sanksi adalah ranahnya komdis. Meski kita tahu standar komdis kadang tidak jelas dan membingungkan. Dalam sejumlah kasus yang sama, hukumannya bisa berbeda-beda. Biar masyarakat yang menilai," ungkap Candra Wahyudi pada surya.co.id, Jumat (8/3/2024) lalu.
Respons keras Persebaya terhadap pelanggaran brutal Wahyudi Hamisi bukan tanpa alasan.
Mereka seakan trauma kejadian Liga 1 tahun 2018/2019, dimana Wahyudi Hamisi yang saat itu bermain untuk Borneo FC melakukan pelanggaran mematikan pada Robertino Pugliara di Stadion Gelora Bung Tomo.
Tackling dua kaki yang dilakukannya membuat Robertino Pugliara tidak bisa melanjutkan karir sepakbola
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.