Berita Surabaya

Kolaborasi Pelaku Industri Undang Indonesia Perlu Dilakukan untuk Performa yang Lebih Kompetitif

Kondisi industri udang Indonesia memang tidak dalam kondisi yang menyenangkan.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
ist
Liris Maduningtyas, co-founder dan CEO Jala, memberikan presentasi mendalam tentang evaluasi performa industri udang Indonesia selama 2023 dan temuan penting untuk menyusun strategi 2024. 

Suzan Shahrestani, co-founder Minnowtech, menyorot inovasi terkini untuk menghitung biomassa udang melalui teknologi sonar dengan akurasi lebih dari 95 persen.

Solusi ini telah memantau lebih dari 1,3 miliar udang di seluruh dunia.

Di Shrimp Outlook 2024, JALA juga memperkenalkan berbagai solusi untuk mengatasi isu di industri udang.

JALA App, platform software manajemen tambak udang, membantu petambak memonitor kondisi terkini dan mengelola tambak dengan pengambilan keputusan berbasis data.

Alat ukur kualitas air multiparameter, JALA Baruno, juga membantu menyederhanakan proses pengukuran dan pemantauan kualitas air.

Selain teknologi budidaya, JALA juga menyediakan dukungan budidaya dalam bentuk suplai, pendanaan, dan akses pasar.

Solusi end-to-end JALA menunjukkan dedikasinya untuk hadir membantu di setiap tahap perjalanan budidaya udang.

Jacky, petambak baru yang turut hadir di acara ini, menunjukkan antusiasmenya pada topik diskusi panel yang dibawakan.

“Diskusi panel tentang alternatif baru pendanaan udang sangat inspiratif, memberikan wawasan bagi kami yang mau masuk ke industri ini secara mendetail,” ungkapnya.

Antusiasme juga ditunjukkan oleh hadirin lain, Haviel, yang tertarik dengan laporan Shrimp Outlook dari JALA.

“Menurut saya sesi presentasi Shrimp Outlook sangat menarik karena membahas naik-turunnya industri udang tahun lalu,” ungkapnya.

Di tahun kedua diadakannya acara tahunan Shrimp Outlook, acara kali ini menjadi ajang merefleksikan performa budidaya udang selama satu tahun ke belakang dan merencanakan untuk tahun yang sedang berjalan.

Walaupun industri udang saat ini diperhadapkan dengan berbagai isu seperti produktivitas yang menurun dan harga udang yang tidak menentu, petambak didorong untuk tetap berbudidaya dengan pencatatan data rutin.

Ini membantu petambak semakin memahami performa budidaya untuk mengambil langkah terbaik, serta memperkuat peluang untuk mendapatkan pendanaan ke depannya.

Untuk mengurangi ketergantungan industri udang terhadap pasar ekspor, setiap pihak yang terlibat harus mengupayakan peningkatan penyerapan udang di tingkat lokal.

Dengan ancaman penyakit udang yang masih nyata, hatchery maupun petambak harus selalu awas dengan menerapkan biosekuriti di setiap aspek bisnis mereka.

Semoga acara ini dapat menjadi momen yang menambah wawasan dan memberi optimisme baru bagi siapapun yang terlibat di industri udang.

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved