SURYA Kampus

Kisah Wisudawan S2 Unair Nangis Depan Rektor, Ingat Perjuangan Ibu Jadi Guru Ngaji, Ayah Meninggal

Seorang wisudawan S2 Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menangis di hadapan rektor saat prosesi wisuda ke-241, Minggu (7/3/2024).

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
YOUTUBE Unair
Wisudawan S2 Unair yang nangis di hadapan rektor ketika menceritakan kisah hidupnya. 

SURYA.CO.ID - Kisah wisudawan S2 Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, yang menangis di hadapan rektor, viral di media sosial. 

Wisudawan tersebut merupakan salah satu peserta wisuda ke-241 Unair di Airlangga Convention Center (ACC), Minggu (7/3/2024).

Ia adalah Muhammad Dzulfikar, wisudawan S2 Kebijakan Publik. 

Semasa kuliah, ia merupakan mahasiswa jalur Fast Track (akselerasi). 

Ia mengaku bangga bisa kuliah di Unair. 

"Saya Muhammad Dzulfikar, mahasiswa fastrack S2 Kebijakan Publik."

"Saya di sini ingin bersaksi bahwa Unair terbuka untuk semuanya. Unair memberikan kesempatan anak bangsa untuk mengenyam pendidikan tinggi," kata pemuda asal Lamongan, Jawa Timur.

Apalagi ia terlahir dari keluarga sangat sederhana. Tentu, Dzulfikar tak pernah terbayang bisa menyelesaikan pendidikan hingga jenjang magister. 

Sebab, ibunya hanya berprofesi sebagai guru ngaji sekaligus guru honorer. Sementara ayahnya sudah meninggal. 

"Saya tidak pernah bermimpi bisa menginjakkan kaki di sini, di wisuda magister."

"Karena berasal dari keluarga menengah ke bawah. Ibu saya hanya seorang guru ngaji dan guru honorer. Ayah saya sudah meninggal. Tapi, Unair memberikan kesempatan luar biasa."

Meski sempat merasa minder, Dzulfikar tak begitu saja menyerah. 

"Saya S1 mendapat beasiswa bidik misi. Kemudian, melanjutkan ke program fastrack."

"Saya awalnya kurang yakin, karena pendidikan tinggi membutuhkan biaya. Tetapi, saya kemudian mendapatkan beasiswa dari Unair," tuturnya.

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang sudah berjuang dan mendukung cita-citanya untuk sekolah tinggi. 

"Saya mau mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, ibu saya yang telah berjuang hingga saat ini," tutupnya. 

Momen itu lantas membuat wisudawan dan seluruh tamu undangan wisuda terharu. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved