Persebaya Surabaya

Biodata Gusti Randa Bos PSS Sleman yang Sebut Persebaya Surabaya Berlebihan Soal Aksi Wahyudi Hamisi

Inilah profil dna biodata Gusti Randa, Bos PSS Sleman yang Sebut Persebaya Surabaya Berlebihan Soal Aksi Wahyudi Hamisi Tekel Bruno.

Tribun Jogja
Bos PSS Sleman Gusti Randa. Ia Sebut Persebaya Surabaya Berlebihan Soal Aksi Wahyudi Hamisi. Simak profil dan biodatanya. 

SURYA.co.id - Sosok dan biodata bos PSS Sleman Gusti Randa ramai jadi sorotan setelah pernyataannya yang kontroversial terkait insiden di laga Persebaya Surabaya vs PSS Sleman.

Hal ini lantaran ia justru membela aksi brutal Wahyudi Hamisi, dan menyebut Persebaya Surabaya berlebihan menyikapi insiden tersebut.

Melansir dari Wikipedia, Gusti Randa lahir 15 Agustus 1965.

Ia adalah seorang aktor, pengacara dan politikus Indonesia.

Ia merupakan suami dari penyanyi Indonesia, Nia Paramitha sekaligus ayah dari aktor, model dan penyanyi Indonesia, Dewa Dayana.

Ia pernah membintangi sinetron Siti Nurbaya dengan berperan sebagai Samsul Bahri.

Pada tahun 1996, ia membintangi sinetron Abad 21 dengan berperan antagonis sebagai Andre.

Baca juga: Tanggapan PSS Sleman soal Aksi Brutal Wahyudi Hamisi Diprotes Bonek, Narasi Klub Dianggap Buruk

Pada tahun 2000, ia membintangi sinetron Aku Ingin Pulang dengan berperan protagonis baru sebagai Amir suami pertama Vina serta istri Amir Vina yang diperankan protagonis baru oleh Moudy Wilhelmina dan anak kandungnya Irma yang diperankan protagonis baru oleh Nia Ramadhani serta dua anak tirinya Vina Poppy yang diperankan protagonis baru oleh Deasy Novianti dan Rini yang diperankan protagonis baru oleh Lenna Tan, tetapi Vina disiksa sama Suami keduanya Vina Hendra yang diperankan antagonis baru oleh Joseph Hungan yang berkumis adalah penjudi, pemabuk dan penjahat maka Irma, Poppy dan Rini dibela sama ibunya karena Vina, Irma, Poppy dan Rini juga disiksa sama ayahnya maka anak pertamanya Hendra Anton yang diperankan antagonis baru oleh Rico Karindra yang berkumis juga, Anton telah bersekongkol sama ayahnya yaitu Hendra.

Pada April 2002, ia memproduksi film Marsinah.

Sebagai penyanyi, lagunya yang terkenal antara lain berjudul "Ingin Kembali" ciptaan Youngky R.M pada tahun 1997.

Pernikahannya dengan Nia Paramitha yang telah berlangsung selama 9 tahun berakhir dengan perceraian. Keduanya dianugerahi empat anak.

Pada tahun 2010, diam-diam Gusti Randa rujuk dengan Nia. Alasan keduanya rujuk adalah demi keempat anak mereka.

Ia kini menjadi anggota Komite Eksekutif PSSI serta menjabat sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum PSSI.

Diketahui, aksi brutal Wahyudi Hamisi di laga Persebaya Surabaya vs PSS Sleman dalam lanjutan pekan ke-27 Liga 1 2023/2024 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya mendapatkan sorotan dari berbagai pihak. 

Insiden Hamisi yang menendang kepala dari winger asing Persebaya Surabaya, Bruno Moreira menjadi viral di media sosial. 

Menanggapi viralnya kejadian itu, Presiden Direktur PSS Sleman Gusti Randa buka suara. 

Baca juga: Wahyudi Hamisi Minta Maaf, Akui Tak Sengaja Tendang Kepala Winger Persebaya Bruno Moreira

Menurut Gusti Randa, apa hal yang dilakukan oleh pemainnya murni ketidaksengajaan.

Lebih lanjut, Gusti Randa juga merasa pihak Persebaya terlalu berlebihan dalam menyikapi insiden ke kepala Bruno Moreira.

Hal ini dibuktikan Bruno dapat melanjutkan pertandingan hingga menutup laga dengan kemenangan Persebaya dengan skor 2-1 tersebut.

"Kami dari PSS Sleman ingin menjelaskan sebenarnya apa yang terjadi atas peristiwa kemarin," ujar Gusti Randa seperti dilansir SURYA.co.id dari laman resmi klub. 

Pria yang juga pernah menjabat Plt Ketum PSSI pengganti Joko Driyono itu menyayangkan banyaknya potongan video soal insiden yang terjadi.

Hal ini setidaknya berpengaruh kepada framing kepada Wahyudi Hamisi.

Padahal jika diruntut secara kronologis Gusti Randa beranggapan hal yang dilakukan oleh Hamisi masuk akal.

Wahyudi Hamisi terpaksa harus menghalau bola yang dapat berbuah ancaman untuk gawang PSS Sleman.

Baca juga: Berita Persebaya Hari ini Populer: Pemain yang Bisa Tampil Lawan Borneo FC dan Hukuman untuk Hamisi

Terlebih waktu itu, PSS Sleman telah tertinggal atas tim tuan rumah Persebaya.

"Saya sebelumnya sangat menyayangkan atas banyaknya potongan video yang beredar."

"Dalam video lengkap, terlihat Bruno sudah terjatuh lebih dulu akibat dilanggar oleh pemain PSS."

"Namun, permainan tetap dilanjutkan bahkan Persebaya sempat menyerang lebih dulu."

"Terlihat jelas dalam video pemain Persebaya terus membawa bola dan mengarahkannya ke dekat Bruno," ujar Gusti Randa.

"Tindakan Hamisi untuk mengambil bola menurut saya harus dilakukan karena untuk menutup gerak lawan."

"Tendangan Hamisi ternyata menyentuh kepala Bruno."

Lebih lanjut Gusti Randa merasa tim Persebaya berlebihan menyikapi insiden ini.

Pasalnya Bruno tetap dapat melanjutkan permainan hingga detik akhir.

Baca juga: Sosok Bos PSS Sleman, Sebut Persebaya Lebay soal Tekel Hamisi ke Moreira, Sempat Jadi Plt Ketum PSSI

"Menurut saya, apa yang dibuat oleh Tim Persebaya terlalu berlebihan karena buktinya Bruno bisa langsung bangkit dan bermain hingga menit akhir," lanjutnya.

Terlepas dari itu semua, Gusti Randa tetap mengucapkan permohonan maaf kepada tim Persebaya Surabaya.

Ia berharap insiden tersebut dapat dijadikan bahan pelajaran untuk sepak bola Indonesia.

"Saya sebagai perwakilan Manajemen PT PSS ingin meminta maaf kepada Tim Persebaya atas kejadian kemarin," ujar Gusti Randa.

"Tentu kita tidak ingin ada kejadian tersebut lagi terjadi di Sepak Bola Indonesia karena bisa membahayakan pemain satu sama lain."

"Semoga ini menjadi yang terakhir untuk Sepak Bola Indonesia," jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved