Hadapi Persebaya Surabaya di Laga Uji Coba, Begini Harapan Eks Kapten Bajul Ijo Rendi Irwan

SURYA.co.id, - Eks Kapten Persebaya Surabaya, Rendi Irwan ungkap harapan ini usai tantang Bajul Ijo di laga uji coba.

Seperti diketahui, Persebaya Surabaya melakukan laga uji coba melawan Raka FC di Gelora 10 Nopember, Surabaya pada Jumat (16/2) lalu.

Di laga ini, eks kapten Persebaya Rendi Irwan terpantau berada di tim lawan.

Ia bersama dengan eks Bajul Ijo lainnya yaitu Dicky Kurniawan.

Kedua pemain itu tentu tak asing bagi pendukung Bajul Ijo.

Dicky merupakan produk kompetisi internal Persebaya.

Ia juga sempat memperkuat Bajul Ijo pada Liga 1 2021/2022 lalu.

Pemain jebolan Bintang Timur itu kini memperkuat Gresik United di Liga 2.

Sementara Rendi Irwan merupakan legenda hidup Persebaya.

Eks kapten Persebaya itu memperkuat musim ini memperkuat Deltras Sidoarjo di Liga 2.

Sayangnya, baik Dicky maupun Rendi tak mampu membuat timnya mengamankan tiket lolos ke babak Semifinal usai tersingkir pada babak 12 besar.

Rendi dan Dicky terpantau memakai seragam merah yang artinya mereka menjadi lawan tanding bagi para pemain Persebaya. 

Usai pertandingan, keduanya juga terpantau berfoto bersama dengan para pemain dan staff Persebaya.

Hal itu dapat dilihat dari unggahan terbaru Rendi Irwan di media sosial instagramnya.

Pemain yang sempat menjabat sebagai kapten Persebaya itupun memberikan doa pada para juniornya yang akan menghadapi sisa 10 pertandingan musim ini. 

"Doa terbaik untuk kalian semua. Sehat & Sukses selalu" tulis pemain berusia 36 tahun itu.

Persebaya Menang 5-0

Persebaya berhasil menang besar 5-0 di laga uji coba melawan Raka FC.

Gelontoran lima gol diciptakan oleh Alfan Suaib, Chandra Waskito dan Wildan Ramdhani. 

Wildan berhasil tampil moncer dengan total mencetak 3 gol alias hattrick. 

Sementara itu, Alfan yang baru saja dipromosikan dari tim EPA U20 juga tampil menonjol. 

Selain mencetak satu gol, pemain berusia 19 tahun itu juga berhasil meciptakan assist untuk salah satu gol Wildan. 

Alfan yang dipasang sebagai pemain winger juga berhasil merepotkan lini pertahanan lawan melalui agresivitasnya. 

Adapun penampilan yang ditunjukkan skuad pelapis cukup membuat Paul Munster puas. 

”Sangat penting bagi mereka (pemain) untuk mendapat waktu bermain."

"Apalagi mereka sudah berlatih dengan intens."

"Saya bilang ke pemain: saya tidak akan mengganti satu pun dari kalian. Kalian harus bermain maksimal selama 90 menit,” kata pelatih Persebaya Paul Munster.

Sejumlah pemain yang bermain penuh 90 menit antara lain adalah Wildan Ramdhani, Oktafianus Fernando yang berhasil menuntaskan pertandingan meski bermain dengan  intensitas tinggi. 

Paul Munster sebagai pelatih juga terus memberikan dorongan untuk terus mencetak gol saat sudah unggul 3-0 atau bahkan 4-0. 

Pelatih asal Irlandia Utara itu nampak meminta pemain Persebaya untuk terus mencetak gol karena terus berteriak dari pinggir lapangan. 

Wildan Ramdhani Cs juga diminta untuk terus mempertahankan ritme permainan sepanjang pertandingan. 

”Itu sangat berat bagi mereka. Tapi kalian lihat di babak pertama, para pemain bermain seperti seharusnya dan di babak kedua mereka jauh lebih baik dan sesuai ekspektasi,” kata pelatih asal Irlandia Utara itu.

Alasan Munster meminta para pemain untuk terus mempertahankan intensitas permainan dan mencetak sebanyak-banyaknya gol memang bukan tanpa sebab. 

Ini karena Bajul Ijo hanya mencetak 2 gol di 2 pertandingan awal bersama Paul Munster. 

Satu gol melawan PSIS Semarang, dan satu gol lainnya saat melawan Bhayangkara FC. 

"Kami perlu mencetak lebih banyak gol. Satu gol setiap laga itu buat saya belum cukup," sebut Paul Munster.

"Saya ingin mencetak lebih banyak gol, mereka (pemain depan) tahu itu, makanya kami terus bekerja dan mereka yakin mereka bisa mencetak lebih banyak gol dan saya yakin kami bisa melakukannya sebagai sebuah tim," tambah Paul Munster.

Untuk mendongkrak performa lini depan, Paul Munster melakukan pendekatan khusus pada deretan pemain depan Persebaya. Itu dilakukan sejak latihan pekan ini.

"Saya mengadakan sesi untuk pemain tertentu, tidak semua pemain, mereka (pemain depan) harus bekerja keras untuk mencetak gol. Jadi saya melakukannya beberapa hari terakhir dengan para striker," ungkap Paul Munster.