Berita Entertainment

Tega Tenggelamkan Dante, Mental Kekasih Tamara Tyasmara Dikuliti Pakar, Sebut Ada Bantuan Pihak Lain

Tega Tenggelamkan Dante, Mental Yudha Arfandi Kekasih Tamara Tyasmara Dikuliti Psikolog. Sebut ada campur tangan pihak lain.

kolase youtube dan Kompas.com
Yudha Arfandi (kanan), kekasih Tamara Tyasmara yang tega tenggelamkan Dante. Mentalnya dikuliti pakar. 

SURYA.co.id - Pakar Psikolog Wiwik Anggraini ikut menyoroti kasus kematian anak Tamara Tyasmara, Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante.

Wiwik menganalisis mental tersangka, Yudha Arfandi, yang tak lain adalah kekasih Tamara Tyasmara.

Melansir dari tayangan youtube CumiCumi, Wiwik menilai mental kekasih Tamara Tyasmara tersebut tidaklah sehat. 

"Yang dibunuh ini kan anaknya pacarnya, dan dia punya hubungan asmara kan gitu. "

Baca juga: Beda Pengakuan Tamara Tyasmara dan Guru soal Hobi Dante Berenang, Permintaan ke Angger Dimas Disorot

"Dari situ aja sudah dikatakan secara mental tidak kuat gitu loh apalagi sehat," ujar Wiwik. 

Tak hanya itu, Wiwik juga beranggapan aksi dari YA tersebut tak dilakukan seorang diri. 

Menurut Wiwik, aksi pembunuhan itu berkemungkinan besar terdapat adanya campur tangan dari pihak lain. 

"Nah di sini juga enggak mungkin nggak ada intervensi dari dalam ini menurut case ya," sambungnya.

Secara yakin, Wiwik menilai aksi YA yang melakukan penenggalaman dengan rapi tersebut, tak mungkin dilakukan seorang diri tanpa adanya rencana dari pihak lainnya. 

"Tapi dari sudut pandang mental nggak ada sih mental yang sekuat itu, setega itu, se apa ya binatang itu ya membunuh (anak kecil) kalau benar-benar tidak ada intervensi dari dalam menurut saya seperti itu," Wiwik heran. 

Baca juga: Selain Bantah Tamara Tyasmara Soal Dante Hobi Berenang, Guru Juga Soroti Yudha Arfandi: Gak Wajar

Keterlibatan Tamara Tyasmara Soal Kematian Dante

Sebelumnya, publik menyoroti keterlibatan Tamara Tyasmara dalam kasus kematian anaknya, Raden Andante Khalif Pramudityo atau Dante.

Sorotan tajam diungkap oleh kriminolog anak Haniva Hasna.

Melansir dari tayangan Kompas TV, Sabtu (17/2/2024), menurut Hasna, pemeriksaan psikologi forensik Tamara jadi penting untuk melihat ada dan tidaknya keterlibatan ibu korban.

Hasna juga menilai ada kejanggalan dalam kematian Dante karena pihak sekolah mengungkap Dante punya masalah ketakutan dengan aktivitas berenang.

"Ketika diamati Ibu korban tidak menampakkan kesedihan makanya sudah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh psikolog forensik untuk memeriksa ini semua. Perilakunya seperti apa Apakah mengarah pada keterlibatan Ibu korban.

Harus dilakukan pemeriksaan adalah orang-orang yang paling dekat dengan korban dalam hal ini adalah ibu korban dan EE pelaku yang sudah ditentukan" ujar Hasna.

"Ada ada indikasi sudah tidak nyaman dengan proses dia ikut berenang gitu ya sementara anak itu adalah pihak yang paling tidak bisa mengungkapkan perasaannya.

Atau bisa mengungkapkan perasaannyai tidak diterima oleh orang dewasa artinya Dia sudah memberikan sinyal-sinyal tertentu.

Nah kalau sekarang sudah tidak ada berarti kan orang-orang di sekitar ini yang harus diperiksa polisi juga" Lanjut Hasna.

Gelagat Aneh Dante

Sebelumnya, terungkap gelagat aneh Dante sebelum meninggal dunia.

Gelagat aneh Dante diungkap pihak sekolah, Janitra Bina Manusa School. 

Ketua Yayasan & Parents Relation Janitra Bina Manusa School, Wani Siregar menyebut, selama tiga bulan Dante nyaris selalu absen setiap pelajaran renang.

Dante seperti tak nyaman dan ketakutan setiap hendak berenang.

Ada kecurigaan, Dante memiliki trauma dengan kegiatan renang.

Kata Wani, hal ini juga sempat dijelaskan oleh Tamara Tyasmara.

"Di kolam sekolah Dante tidak pernah mengalami hal buruk."

"Menurut penjelasan dari Ibunya, karena Dante pernah mengalami insiden tenggelam saat berenang di hotel," kata Wani, dikutip dari Tribunnews.

Hal serupa juga sempat diungkap ayah kandung Dante, Angger Dimas. 

Saat sesi wawancara beberapa waktu lalu, Angger Dimas pernah menyebut anaknya itu meminta agar bisa berhenti les renang sebelum meninggal dunia.

"Dia sudah bilang ke saya, tidak mau berenang lagi segala macem," kata Angger Dimas berberapa waktu lalu.

Dante saat itu meminta Angger agar menyampaikan kepada Tamara Tyasmara.

"Bapak kakak udah enggak mau berenang. Tolong bilang mama'," lanjut Angger mengulang ucapan Dante.

Dalam kasus ini, Yudha Arfandi sudah ditetapkan sebagai tersangka. Namun, proses penyidikan masih terus berlanjut.

Yudha kini disangkakan dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

Selain memeriksa Yudha, polisi juga meminta keterangan dari orangtua kandung Dante.

Terkini, Tamara Tyasmara juga melakukan pemeriksaan psikologi forensik atas pengusutan kasus kematian anaknya di Biro SDM Polda Metro Jaya.

Tamara menjalani pemeriksaan pada Kamis (15/2/2024) selama tiga jam.

Selama diperiksa, Tamara mengaku mendapat 10 pertanyaan.

Namun pemeriksaan tersebut recananya akan dilanjutkan lain waktu karena Tamara merasa kelelahan.

Akui sempat survei kolam renang sebelum anaknya tenggelam
Tamara Tyasmara mengakui sempat melakukan survei di kolam renang tempat kejadian perkara (TKP) sebelum peristiwa tenggelamnya Dante terjadi.

Dante diketahui pergi berenang bersama kekasihnya yakni Yudha Arfandi dan anak Yudha pada 27 Januari 2024.

Lima hari sebelumnya di tanggal 22 Januari, Tamara Tyasmara melakukan survei kolam renang.

"Sempat tanggal 22," tutur Tamara Tyasmara usai diperiksa secara psikologi forensik di Polda Metro Jaya Jakarta, Kamis (15/2/2024).

Menurut Tamara, tindakan survei kolam renang itu adalah hal yang wajar dilakukan dirinya sebagai seorang ibu.

Ia mengaku, selalu detail dalam mengurus berbagai hal tentang Dante. Termasuk memeriksa playground atau kolam renang tempat anaknya akan bermain.

"Itu hal yang wajar untuk orang yang kenal aku. Dante mau main playground aja aku harus cek dulu playground-nya bersih apa enggak, jadi apalagi berenang. Itu hal yang wajar sih. Orang dekat aku tahu seperti apa," kata Tamara Tyasmara.

"Dante sakit aja obatnya per berapa menit harus saya catat di handphone saya. Memang aku orangnya detail. Nih (tunjukin HP) Dante sakit, obatnya harus aku catat per menitnya. Bahkan bukan Dante aja, anaknya dia (Yudha) sakit juga aku tulis," sambungnya.

Ia pun mengaku tak mau ambil pusing dengan berbagai spekulasi negatif yang beredar di sosial media tentang tindakannya mengecek kolam renang sebelum kejadian.

"Tapi kan orang terdekat tahu aku seperti apa," ujar Tamara.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved