Berita Entertainment

Alibi Yudha Arfandi Kekasih Tamara Tyasmara Latih Pernapasan Dante Dimentahkan, Ini Kata Pakar

Alibi kekasih Tamara Tyasmara, Yudha Arfandi, melatih pernapasan Dante akhirnya dimentahkan oleh pakar psikologi forensik, Reza Indragiri.

Kompas.com
Yudha Arfandi Kekasih Tamara Tyasmara. Alibinya Latih Pernapasan Dante Dimentahkan oleh Pakar. 

SURYA.co.id - Alibi kekasih Tamara Tyasmara, Yudha Arfandi, melatih pernapasan Raden Adante Khalif Pramudityo alias Dante akhirnya dimentahkan.

Yudha sempat mengaku membenamkan Dante lantaran ingin melatih pernapasan korban saat berenang di kolam renang Taman Air Tirtamas, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Mendengar pengakuan itu, pakar psikologi forensik, Reza Indragiri, justru berpikir sebaliknya.

Alibi Yudha melatih pernapasan terbantahkan dengan membenamkan Dante berkali-kali.

"Pada episode ke episode berikutnya, hampir dipastikan tersangka mengobservasi apa yang terjadi pada korban," ucap Reza, Rabu (14/2/2024), melansir dari Kompas.com.

Baca juga: Arti Senyuman Tamara Tyasmara saat Tahlilan Dante, Kiki Farrel Ungkap Cerita di Balik Foto Viral

Pada saat Dante ditenggelamkan pada awal-awal durasi, kata Reza, pelaku tentunya sudah bisa membaca dan mengamati kondisi korban yang semakin lemas.

"Saya bayangkan, kondisi korban semakin lama semakin lemas," ucap Reza.

Jika memang pada saat kejadian tersangka tak menghentikan perbuatannya meski ia sudah tahu apa yang ia lakukan itu berakibat fatal, maka hal tersebut sudah bisa dikatakan sebagai bentuk perencanaan pembunuhan.

Selain itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan, Yudha Arfandi tidak memiliki sertifikasi untuk melatih renang Dante.

Yudha sebelumnya mengaku, membenamkan Dante lantaran ingin melatih pernapasan korban saat berenang di kolam renang pada saat hari kejadian.

"Kami tegaskan di sini bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan tersangka tidak memiliki sertifikasi atau kualifikasi untuk melatih orang berenang demikian juga termasuk menyelam," ujar Wira, Senin (12/2/2024).

Polisi kemudian mendalami dugaan pembunuhan berencana dalam kasus tersebut.

Pasalnya, berdasarkan analisis rekaman kamera closed circuit television (CCTV) di lokasi kejadian, Yudha sempat celingak-celinguk melihat kondisi sekitar.

"Jadi ini seperti ada merencanakan kalau jangan sampai ketahuan dan betul-betul itu seolah-olah dikemas bahwa itu kematian daripada korban itu akibat tenggelam," papar Wira.

Sebelumnya, Yudha Arfandi mengakui sudah menenggelamkan Raden Adante Khalif Pramudityo alias Dante, saat renang di kolam renang di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (27/1/2024).

Kepada pihak kepolisian, Yudha Arfandi berdalih menenggelamkan Dante agar melatih pernapasan saat berenang.

"Tersangka mengakui berenang di air selama 2,5 jam dan diduga menyelamkan korban bertujuan latihan pernapasan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra, dikutip dari Kompas.com, Minggu (11/2/2024).

"Ya alasannya biar lebih kuat, tidak terlalu panik dan tidak takut air," tutur dia.

Terpisah, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu mengatakan, Yudha Arfandi dicecar 62 pertanyaan saat diperiksa.

Namun, ia belum mengungkap lebih detail apa saja pertanyaan tersebut.

"Sudah dilakukan pemeriksaan tahap pertama 36 pertanyaan, dilanjutkan kemarin 26 pertanyaan," kata Rovan.

Ia mengatakan, polisi masih terus mendalami keterangan Yudha Arfandi terkait dengan kejadian ini.

"Masih akan dilanjutkan lagi besok pemeriksaan terhadap tersangka," tambah ia.

Yudha kini sudah ditetapkan tersangka dan ditahan oleh Polda Metro Jaya.

Ia ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan bukti digital berupa rekaman kamera CCTV di kolam renang, pemeriksaan forensik jenazah korban, dan keterangan saksi.

"Rekaman tersebut memuat adegan yang kurang lebih di mana korban ini dibenamkan kepalanya kurang lebih sebanyak 12 kali," ucap Wira.

Motif Kekasih Tamara Tyasmara Tega Tenggelamkan Dante

Ada dua hal yang diduga menjadi motif YA, kekasih Tamara Tyasmara, tega menenggelamkan Raden Adante Khalif Pramudityo alias Dante (6).

Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel menyebut, secara umum dua kemungkinan motif pembunuhan dalam setiap kasus pidana, yaitu emosional dan instrumental.

Menurut Reza, motif emosional akan jadi relevan jika pembunuhan tersebut berkaitan dengan amarah, sakit hati, dendam, atau pun cemburu.

"Dan sebagainya yang berkaitan dengan perasaan negatif si pelaku," ucap Reza dikutip dari Kompas.com, dikutip Sabtu (10/2/2023).

Adapun motif instrumental itu biasanya tak ada sangkut pautnya dengan suasana hati pelaku.

Biasanya, pelaku ingin mendapatkan manfaat tertentu dari hasil kejahatan tersebut.

"Entah untuk mendapatkan popularitas, harta, apapun yang sifatnya mendatangkan keuntungan tertentu bagi si pelaku," tutur Reza.

Secara hitung-hitungan di atas kertas, salah satu atau kombinasi dua motif itu bisa saja bergelayut di kepala pelaku.

Reza pun menyoroti narasi yang beredar di masyarakat bahwa pelaku dekat dengan anak tersebut sehingga bisa menangkal adanya tuduhan pembunuhan atas kematian Dante.

"Karena kasus ini pidana, sudah tak sepatutnya kita percaya terhadap penilaian apalagi klaim sedemikian rupa," kata Reza.

Pasalnya, orang dewasa yang melakukan viktimisasi terhadap anak itu biasaya tidak sungguh-sungguh membangun kepercayaan.

Menurut dia, pelaku biasanya memiliki tipu muslihat atau kepentingan di balik kejahatannya.

"Jadi, membangun kepercayan atau relasi hanya sebuah cara untuk membuka akses pelaku agar bisa mendekati diri si calon korban, dalam hal ini anaknya," kata Reza.

"Sekaligus membangun kepercayaan dari pihak yang seharusnya melindungi anak itu atau caregivernya (pengasuhnya)," kata dia lagi.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved