Sosok Artis Berwajah Sangar dan Gondrong Nangis Tersedu-sedu Ingat Ibunya, Main di Preman Pensiun

SURYA.co.id - Seorang artis pemain sinetron Preman Pensiun jadi sorotan karena menangis teringat sang ibunda.

Meski dia berwajah sangar dan potongan rambut gondrong, tapi ternyata hatinya begitu lembut jika menyangkut keluarga.

Siapa lagi kalau bukan Mat Drajat atau lebih terkenal dengan nama Kang Komar.

Dalam video di saluran YouTube Insertlive, Mat mengaku jika menyinggung soal sang ibunda ia tak pernah kuasa menahan air matanya.

Hal ini lantaran ia merasa sedih semasa sang ibunda hidup, ia belum bisa memberikan yang terbaik.

"Saya kalau udah ngomong ibu pasti gak kuat.

Saya merasa apa ya ketika saya masih ada saya kurang memperhatikan dan ini bener-bener," jelas pria berambut gondrong dengan penampilan sangar itu.

Menurut Mat, kita tak boleh perhitungan dengan ibu sendiri.

Soalnya, semua permintaan sang ibunda tak akan membuat seorang anak jatuh miskin.

"Makanya saya berpesan kepada teman-teman, bagi siapa yang maish memiliki ibu sayangi dia, cintai dia.

Jangan pernah sia-siakan, jangan pernah takut miskin buat semua yang diminta sama ibu," kata dia.

"Karena kalau sudah gak ada sangat terasa. berapa banyak yang dimiliki harta uang dimiliki oleh kita tapi kalau gak bisa dinikmati oleh ibu kita rasanya menyesal pasti," katanya.

Diakui Mat, kesuksesannya sebagai artis merupakan doa dari sang ibu.

Mat merasa telah diberikan doa yang terbaik hingga kini memiliki kehidupan yang nyaman.

"Insya Allah semua ini atas doanya seorang ibu untuk saya. Saya diberikan doa yang terbaik olehnya," ungkap artis yang sudah lama tak muncul di layar kaca itu.

Diketahui, Mat Drajat dikenal sangar dengan rambut gondrong berantakan dan celana butut.

Di balik nama besarnya saat ini, tersimpan cerita menarik soal perjuangan meniti karier di dunia hiburan.

Perjuangannya meniti karier di dunia hiburan itu diceritakannya dalam acara Lapor Pak.

Kang Komar ternyata sempat mencicipi susahnya hidup di jalan.

“Iya pak (benar hidup di jalan),” ujar Mat Drajat seperti dikutip Kompas.com dari kanal YouTube Trans7.

Mat Drajat mengatakan, dulu sempat hidup luntang-lantung di sekitar jalan Cibinong, Bogor.

Dari tinggal di jalanan tanpa pekerjaan, Mat Drajat kemudian sempat beralih menjadi penonton bayaran.

Sampai akhirnya Mat Drajat ditawari untuk menjadi pemain figuran atau peran pembantu di beberapa program televisi.

Hal tersebut dibenarkan Mat Drajat. Mat Drajat mengawali kariernya jadi figuran di salah satu program Trans TV bernama Lacak.

Di program itu, ia selalu kedapatan peran antagonis.

"Pertama kiprah ada reka ulang Lacak saya berperan sebagai antagonis.

Ketika Lacak diperankan oleh model, saya pemainnya, membunuh segala macam," ucap Mat Drajat.

Tak hanya di program Lacak, ia juga pernah menjadi figuran di program lain.

Dia selalu berperan jadi hantu.

Dia mengaku awal-awal jadi figuran dibayar Rp 30.000. Namun, ia bersyukur bayarannya saat ini lambat laun meningkat.

"Perjuangan saya 14 tahun kang di dunia film tidak sebentar.

Saya berangkat progresif pelan-pelan mulai dibayar Rp 30.000 naik Rp 50.000. Naik Rp 100.000 dipotong bunda Rp 80.000 terima.

Rp 120.000 sampai akhirnya ada kontrak dan Alhamdullilah," kata Mat Drajat.

Kesuksesan dan ketenaran diraih Mat Drajat berkat kesabarannya merintis karier di dunia hiburan dari nol.

Usai jadi figuran, ternyata ia mendapat tawaran untuk menjadi pemain tetap di sinetron komedi Preman Pensiun.

Di sinetron itu ia mendapat peran sebagai preman. Menariknya, peran itu ternyata sukses mengangkat namanya.

Bahkan, ia sampai menerima penghargaan Festival Film Bandung 2015 untuk kategori Pemeran Pria Terpuji berkat perannya di sinetron Preman Pensiun.

Oleh karenanya, Mat Drajat berterima kasih dengan Preman Pensiun yang sudah membesarkan namanya.

“Iya saya ucapkan terima kasih dengan Preman Pensiun, saya terangkat di sana,” tutur Mat Drajat.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id