Berita Viral

Sosok Rokmat Ardiyan, Caleg Viral yang Spanduknya Dipamerkan Pria Berbaju Ihram di Depan Kabah

Inilah sosok caleg mendadak viral lantaran spanduknya dipamerkan pria berbaju ikram di depan Kabah, Mekkah. 

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
INSTAGRAM
Seorang pria berbaju ihram bawa spanduk caleg DPR RI bernama Rokmat Ardiyan di depan Ka'bah 

SURYA.CO.ID - Seorang calon legislatif (caleg) mendadak viral, lantaran spanduknya dipamerkan pria berbaju ikram di depan Kabah, Mekkah. 

Aksi pria berbaju ikram bawa spanduk caleg di depan Kabah ini dibagikan oleh akun X (Twiiter) @imanlagi.

Pria berbaju ikram itu tampak santai berfoto di depan Kabah.

Bukan foto biasa, ternyata ia membawa sebuah spanduk yang berisi gambar caleg DPR RI bak sedang berkampanye.

Padahal, di belakang pria tersebut banyak jamaah lain yang sedang sibuk beribadah di depan Kabah.  

Dalam foto itu pula tampak jelas nama caleg itu adalah Rokhmat Ardiyan, dari Partai Gerindra. 

Kini, unggahan itu pun menuai banyak kecaman dari warganet.

"Langsung dicoblos malaikat!" ujar seorang warganet.

"Innalillahi!" balas komentar warganet lain.

"Ini real ya gess, nyokap gue umroh terus ditanyain sama orang asli sana, kalau orang Indonesia udah terkenal 'ketidak lazimnya' di Tanah Suci. Okey TANAH SUCI! Jangan heran banyak di sana orang jualan sampai sebut-sebut nama paslon, karena dengan itu menarik pembeli Indonesia. Trick marketing," komentar warganet.

"Waduh kampanye sampai segitunya," kritik warganet.

"Sick (sakit) udah gak ketolong lagi nih," tambah yang lain.

Siapa sosok caleg yang ada di spanduk tersebut? 

Rohkmat Ardiyan merupakan caleg DPR RI Dapil Jabar X yang meliputi Kabupaten Ciamis, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Pangandaran, dan Kota Banjar.

Selain menjadi politisi, Rokhmat Ardiyan ternyata pendiri sekaligus CEO dari Puspita Cipta Group.

Kisah Lain : Caleg Nekat Jual Ginjal

Sebelumnya, yang tak kalah jadi sorotan adalah Erfin Dewi Sudanto, Caleg DPRD Bondowoso yang berencana menjual ginjalnya untuk dana kampanye Pemilu 2024.

Langkah nekat Caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN) di Daerah Pemilihan (Dapil) Bondowoso tersebut, juga dituangkan dalam surat penyataan tertulis yang bermaterai Rp 10.000.

Saat dikonfirmasi, pria yang tinggal di Desa Bataan, Kecamatan Tenggarang, Bondowoso ini, mengaku nekat menawarkan ginjalnya kepada orang yang mau beli, karena biaya kampanye Pemilihan Legislatif (Pileg) cukup besar.

"Kebutuhan sangat besar sekali, terutama yang banyak seperti bansos dan kegiatan yang melibatkan masyarakat," kata Erfin Dewi Sudanto lewat sambungan telepon whatsapp, Selasa (16/1/2024).

Dia bercerita saat menggalang masa dengan mendatangani rumah warga.

Kebanyakan mereka tanya besaran uang yang akan diberikan kepada para pemilih.

"Masyarakat banyak krisis kepercayaan dengan wakil rakyat. Setiap saya soan ke rumah warga, selalu ditanya wani piro (berani berapa)," katanya.

Erfin mengaku belum bisa menafsirkan biaya kampanye yang diperlukan untuk memenangkan suara di Dapil 1 Bondowoso.

Sebab hal tersebut sangat sensitif bila dipublikasi.

"Kalau kebutuhannya dana kampanye, berat mau mengungkapkan.Nanti Disangka mau mempermainkan dan cari-cari kesempatan," paparnya.

Saat ditanya dana kampanye sebesar Rp 2 Miliar, kata dia, kemungkinan besarannya segitu yang dibutuhkan untuk bisa menang Pemilu 2024 tingkat Bondowoso.

"Kadang kan setiap Timses juga butuh uang bensin dan transport, satu orang ada Rp 200 ribu hingga Rp 100 ribu. Karena tahun 2019, teman saya ada yang tidak jadi juga dengan dana Rp 2 miliaran," katanya.

Pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa Bataan periode 2007-2013 tersebut mengaku jual ginjalnya tersebut untuk kepentingan masyarakat.

Sebab jadi anggota legislatif adalah jabatan publik.

"Supaya saya lebih amanah lagi (saat terpilih jadi Caleg) dengan sisa umur hidup saya. Ini bukan untuk kepentingan pribadi. Karena selain untuk membesarkan nama partai, ini juga bentuk keseriusan saya, agar ke masyarakat tidak mengkhianati nanti," tutur Erfin.

Bila nanti terpilih jadi anggota DPRD Kabupaten Bondowoso.

Dia juga berujar bahwa 50 persen dari gaji pokoknya selama menjabat jadi DPRD Bondowoso 2024-2029 untuk kegiatan kemasyarakatan.

"ika jadi Caleg nanti, 50 persen gaji pokok untuk masyarakat. Biar tidak anggap umbar janji," janji Erfin.

Dia beranggapan bahwa ginjal merupakan bagian raga manusia yang tidak abadi, sehingga tidak masalah jika kehilangan anggota badan tersebut.

Karena yang terpenting orang adalah jiwanya.

"Yang terpenting jiwa kita, hati nurani kita dan ruh kita yang akan dikenang oleh masyarakat," urai Erfin.

Namun, Erfin mengaku tidak bisa mengungkap besarnya uang yang harus disiapkan untuk membeli ginjalnya.

Sebab ini untuk kepentingan jangka panjang.

"Jadi saya harus ngobrol dulu, kalau cocok Oke. Karena ini bukan untuk kepentingan dunia saja, tetapi untuk amal ibadah saya sampai akhirat," katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved