Berita Trenggalek

Logistik Pemilu 2024 Trenggalek Terancam Tak Bisa Didistribusikan, Ini Penyebabnya

Bawaslu Trenggalek mewanti-wanti KPU untuk segera mengganti surat suara yang rusak yang ditemukan selama proses sortir dan lipat

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Sofyan Arif Candra Sakti
Komisioner Bawaslu Trenggalek, Ahmad Rokhani. 

SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Bawaslu Trenggalek mewanti-wanti KPU untuk segera mengganti surat suara yang rusak yang ditemukan selama proses sortir dan lipat, Selasa (23/1/2024).

Komisioner Bawaslu Trenggalek Ahmad Rokhani mengatakan, jika surat suara yang rusak tersebut tidak segera diganti, maka logistik tidak bisa didistribusikan ke tingkat kecamatan maupun ke TPS (Tempat Pemungutan Suara).

Rokhani menjelaskan, jumlah surat suara sudah diatur dalam Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 1413 Tahun 2023. Di dalam PKPU tersebut, Kabupaten Trenggalek mendapatkan 600.521 surat suara.

"Jumlah surat suara ini, harus sama seperti yang ditetapkan oleh KPU RI. Kalau setelah disortir ada kerusakan, otomatis jumlahnya berkurang, nah ini langkahnya bagaimana (untuk mengganti surat suara yang rusak)," ucap Rokhani, Selasa (23/1/2024).

Lulusan Universitas Brawijaya Malang ini mengingatkan, semua jenis logistik Pemilu 2024 harus sudah sampai di Tempat Pemungutan Suara (TPS) setidaknya H-1 pemungutan suara.

"Kalau surat suaranya kurang, ya tidak bisa setting packing. KPU juga harus memperhatikan bagaimana ketentuan pengamanan, antisipasi hujan dan akses geografis yang sulit dijangkau," jelasnya.

Rokhani menyebutkan, dari setiap jenis surat suara, baik surat suara pemilihan presiden dan wakil presiden, DPR RI, DPRD Provinsi Jawa Timur, DPRD Trenggalek hingga DPD RI, rata-rata yang dalam kondisi baik berjumlah 600 ribu surat suara.

Jumlah tersebut, sebenarnya jauh dari angka Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kabupaten Trenggalek, yaitu 587 ribu. Apalagi dalam proses pindah pilih, justru banyak pemilih yang keluar dari Kabupaten Trenggalek.

"Berkaca dari Pemilu 2019, kekurangan logistik yang saat ini terjadi tidak terlalu mengkhawatirkan. Tapi apa pun itu, jumlahnya tetap kurang berdasarkan ketentuan dan kami harus melakukan mitigasi daripada ambil risiko di hari H," pungkas Rokhani.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved