Berita Malang Raya

Di Kota Malang, Sektor Kuliner Catat Perputaran Triliunan Rupiah Sepanjang Tahun 2023

Pada 2023, Badan Pendapatan Daerah Kota Malang mencatat perputaran uang transaksi dari sektor kuliner, utamanya kafe mencapai Rp 1,4 triliun.

Penulis: Benni Indo | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/benni indo
Wisatawan menikmati makanan khas Jepang di sebuah restoran yang berada di Kota Malang. 

SURYA.CO.ID, MALANG - Sektor kuliner di Kota Malang menjadi incaran para investor.

Pada 2023, Badan Pendapatan Daerah Kota Malang mencatat perputaran uang transaksi dari sektor kuliner, utamanya kafe mencapai Rp 1,4 triliun.

Nilai itu mengalami peningkatan Rp 400 miliar dibanding tahun 2022.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang Handi Priyanto menjelaskan, capaian positif jenis pajak terjadi akibat meningkatnya jumlah wajib pajak di sektor kuliner.

Meningkatnya jumlah wajib pajak ini tidak lepas dari drong investor yang menanamkan modalnya.

Dikatakan Handi, sektor kuliner tumbuh subuh seiring pulihnya kondisi ekonomi pasca pandemi.

Bahkan, realisasi pajak restoran yang mencapai Rp 106 miliar menempatkannya di posisi kedua penyumbang terbesar kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Pajak restoran menjadi penyumbang nomor dua terbesar setelah BPHTB," tutur Handi.

Realisasi pajak restoran mencapai 97 persen. Sedangkan secara keseluruhan, dari sembilan jenis pajak, lima berhasil melampaui target seperti pajak parkir, pajak penerangan jalan, pajak reklame, pajak hotel dan Pajak Bumi Bangunan (PBB).

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian, Pengaduan Data dan Informasi Disnaker PMPTSP Kota Malang, Roni Kuncoro menyampaikan, dalam tiga tahun terakhir, ada peningkatan pengajuan perizinan kafe. Pada tahun 2021, pengajuan izin kafe sebanyak 571.

Kemudian meningkat pada 2022 sebanyak 1.515 pengajuan. Pada 2023 kembali menunjukkan peningkatan, menjadi 2.051 pengajuan.

"Meningkatnya pengajuan izin ini juga mengatrol nilai investasi di Kota Malang," tutur Roni.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kota Malang, Baihaqi menyebut sektor kuliner menjadi salah satu andalan Kota Malang.

Kota Malang disebutnya tidak memiliki aset alam yang bisa dijadikan tempat wisatan.

Oleh karena itu, Kota Malang mengandalkan sektor wisata kreatif untuk menarik minat pengunjung, salah satunya kuliner.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved