Berita Nganjuk

Dinkes Nganjuk Siap Gencarkan Imunisasi Polio, Penting Untuk Kenali Gejala dan Penyebabnya

“Mari bersama kita lindungi anak-anak dari polio atau penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi lainnya," ujar Christiana.

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Deddy Humana
surya/ahmad amru muiz
Kegiatan imunisasi kepada anak balita di Nganjuk dalam rangka mencegah penularan penyakit pada usia anak. 

SURYA.CO.ID, NGANJUK - Adanya temuan anak pengidap penyakit polio belum lama ini, direspons cepat oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Nganjuk. Selama bulan Januari-Februari 2024 ini, Dinkes bakal menyelenggarakan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio pada anak-anak sebagai pencegahan.

Kegiatan tersebut merupakan implementasi Program Sub PIN Polio dalam merespon Komite Imunisasi Nasional (KIN) dari penemuan kasus anak terjangkit virus polio di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dan Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.

Kepala Bidang P2P Dinkes Nganjuk, Christiana Firmaningtyas menjelaskan, penyakit polio (Poliomyelitis) merupakan penyakit yang sangat menular disebabkan oleh virus polio.

Di mana penyakit tersebut menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan mendadak dan kecacatan seumur hidup, bahkan kematian akibat pelemahan otot pernafasan.

"Penyakit polio tidak bisa diobati karena sifatnya permanen. Namun, penyakit ini bisa dicegah dengan memberikan imunisasi pada bayi dan balita," kata Christiana dalam talkshow di Radio Suara Anjuk Ladang Pemkab Nganjuk, Minggu (14/1/2024).

Dikatakan Christiana, pelaksanaan Sub PIN Polio di Kabupaten Nganjuk akan digelar dalam dua putaran. Putaran pertama akan dilaksanakan tanggal 15-21 Januari 2024, dan putaran kedua dilakukan tanggal 19-25 Februari 2024.

Vaksin polio dapat diperoleh secara gratis di berbagai tempat pelayanan. Seperti puskesmas, puskesmas pembantu, posyandu, satuan pendidikan (PAUD, TK, SD/sederajat), serta pos imunisasi lain di bawah koordinasi puskesmas.

Pihaknya mengajak kepada seluruh masyarakat Nganjuk yang memiliki anak dengan usia dimaksud untuk ikut dalam program Sub PIN Polio.

“Mari bersama kita lindungi anak-anak dari polio atau penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi lainnya," ujar Christiana.

Ditambahkan Sub Koordinator Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk, Latifah mengatakan, ada beberapa gejala polio yang salah satunya gejala ringan. Seperti sakit tenggorokan, demam, mual, kelelahan, sakit kepala, kekakuan di leher, nyeri pada anggota badan, dan nyeri perut.

"Kasus polio paling banyak terjadi pada anak usia di bawah 5 tahun, namun juga dapat terjadi pada semua usia. Apabila ditemukan kasus kelumpuhan mendadak pada anak-anak, segera laporkan kepada Puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat," ucap Latifah.

Menurut Latifah, imunisasi polio lengkap merupakan upaya pencegahan paling efektif dalam mencegah penyakit polio. Agar virus polio tidak menular dan menyebar luas di masyarakat, maka semua harus memastikan sebagian besar anak (minimal 95 persen anak) yang merupakan sasaran, mendapatkan imunisasi polio lengkap di seluruh desa/kelurahan.

“Ini karena salah satu penularan penyakit polio adalah melalui pencernaan yaitu BAB sembarangan, sehingga kita juga harus menerapkan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat). Serta menjaga kebersihan lingkungan dan sanitasi," tutur Latifah. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved